Perang Dunia II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20220709)) #IABot (v2.0.8.8) (GreenC bot
Memperbaiki kembali frasa ".. negara-negara baru tercipta setelah runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah." menjadi "Negara-negara baru tercipta dari runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah."
Baris 22:
{{Main|Penyebab Perang Dunia II}}
 
[[Perang Dunia I]] membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan [[Blok Sentral]], termasuk [[Austria-Hongaria]], [[Kekaisaran Jerman]], dan [[Kesultanan Utsmaniyah]]; dan perebutan kekuasaan oleh [[Bolshevik]] di [[Rusia]] pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang menang seperti Prancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan negara-negara baru tercipta setelahdari runtuhnya Austria-Hongaria, [[Kekaisaran Rusia]], dan [[Kesultanan Utsmaniyah]].
 
Meski muncul [[pasifisme|gerakan pasifis]] [[Pasca Perang Dunia I|setelah Perang Dunia I]],<ref>
Baris 34:
Di Jerman, [[Partai Nazi]] yang dipimpin [[Adolf Hitler]] berupaya mendirikan pemerintahan fasis di Jerman. Setelah [[Depresi Besar]] dimulai, dukungan dalam negeri untuk Nazi meningkat dan, pada tahun 1933, Hitler ditunjuk sebagai Kanselir Jerman. Setelah [[kebakaran Reichstag]], Hitler menciptakan negara satu partai totalitarian yang dipimpin Partai Nazi.<ref>{{harvnb|Bullock|1962|p=265}}</ref>
 
ParatiPartai [[Kuomintang]] (KMT) di Tiongkok melancarkan [[Ekspedisi Utara|kampanye penyatuan]] melawan panglima perang regional dan secara nominal berhasil menyatukan Tiongkok pada pertengahan 1920-an, tetapi langsung terlibat dalam [[Perang Saudara Tiongkok|perang saudara]] melawan bekas sekutunya yang [[Partai Komunis Tiongkok|komunis]].<ref>{{harvnb|Preston|1998|p=104}}</ref> Pada tahun 1931, [[Kekaisaran Jepang]] yang [[Statisme di Jepang pada zaman Shōwa|semakin militaristik]], yang sudah lama berusaha memengaruhi Tiongkok<ref>{{harvnb|Myers|1987|p=458}}</ref> sebagai tahap pertama dari apa yang disebut pemerintahnya sebagai [[Hakko ichiu|hak untuk menguasai Asia]], memakai [[Insiden Mukden]] sebagai alasan [[invasi Jepang ke Manchuria|melancarkan invasi ke Manchuria]] dan mendirikan [[negara boneka]] [[Manchukuo]].<ref name=Mukden>{{harvnb|Smith|2004|p=28}}</ref>
 
Terlalu lemah melawan Jepang, Tiongkok meminta bantuan [[Liga Bangsa-Bangsa]]. Jepang menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa setelah [[Laporan Lytton|dikecam]] atas tindakannya terhadap Manchuria. Kedua negara ini kemudian bertempur di [[Insiden 28 Januari|Shanghai]], [[Pertempuran Rehe|Rehe]], dan [[Pertahanan Tembok Besar|Hebei]] sampai [[Gencatan Senjata Tanggu]] ditandatangani tahun 1933. Setelah itu, pasukan sukarelawan Tiongkok melanjutkan pemberontakan terhadap agresi Jepang di [[Pasifikasi Manchukuo|Manchuria]], dan [[Aksi di Mongolia Dalam (1933–1936)|Chahar dan Suiyuan]].<ref>{{Cite journal|title=The Volunteer Armies of Northeast China|url=http://www.questia.com/googleScholar.qst?docId=5000186948|first=Anthony|last=Coogan|journal=History Today|volume=43|date=July 1993|accessdate=14 November 2009|quote=Although some Chinese troops in the Northeast managed to retreat south, others were trapped by the advancing Japanese Army and were faced with the choice of resistance in defiance of orders, or surrender. A few commanders submitted, receiving high office in the puppet government, but others took up arms against the invader. The forces they commanded were the first of the volunteer armies}}</ref>