Transportasi di Malang Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Prasarana angkutan umum: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 87:
Angkot jalur AL di depan [[Stasiun Malang|Stasiun Malang Kota Baru]]
]]
 
Kelima terminal yang ada di Kota Malang terhubung dengan berbagai angkutan kota (biasa disebut angkota atau mikrolet). Angkota atau mikrolet ini ada 2 macam, yakni mikrolet untuk jalur dalam kota dan mikrolet untuk jalur luar kota. Mikrolet jalur dalam kota berwarna biru tua dengan kode garis warna yang beragam untuk membedakan jalurnya. Misalnya Arjosari-Gadang (AG) dengan garis warna [[jingga]] (saat ini huruf G diganti dengan huruf H untuk Hamid Rusdi), Landungsari-Dinoyo-Hamid Rusdi (LDG/LDH) dengan garis warna putih, Arjosari-Landungsari (AL) dengan garis putih-merah, dan lain sebagainya. Termasuk juga dengan angkot yang menuju sub-terminal. Sedangkan mikrolet untuk jalur luar kota (dari Kota Malang ke Kabupaten Malang atau Kota Batu) berwarna selain biru tua, contoh: LA (Lawang-Arjosari) berwarna hijau, TA (Tumpang-Arjosari) berwarna putih atau putih-hijau, BL (Batu-Landungsari) berwarna ungu muda, dan lain sebagainya.
Sampai tahun 2014, beberapa titik di dalam Kota Malang terhubung dengan 25 trayek [[Angkutan kota|angkutan kota]] (biasa disebut mikrolet). Unit kendaraan yang umum digunakan berupa produk '''Damitsu''' ([[Daihatsu]], [[Mitsubishi]], [[Suzuki]]) berkapasitas dua belas penumpang. Namun hampir sebagian besar unit menggunakan kendaraan [[Suzuki Carry]]. Setiap jalur mempunyai kode trayek seperti kode alfabetik, kode warna kendaraan dan kode strip warna tersendiri.
 
Seluruh unit angkutan kota memiliki kode warna yang seragam, yaitu bodi kendaraan berwarna biru tua. Hal tersebut bertujuan untuk membedakan unit angkutan kota dengan [[Angkutan pedesaan|angkutan pedesaan]]. Sedangkan penjenamaan kode alfabetik menggunakan singkatan dari nama lintasan terminal, misalnya Arjosari ('''A'''), Landungsari ('''L'''), Gadang ('''G'''), Hamid Rusdi ('''H'''), dsb. Beberapa trayek bahkan memiliki identitas tambahan dengan menggunakan strip garis, misalnya trayek {{rint|malang|ag}} menggunakan strip garis warna jingga, trayek {{rint|malang|ldg}} menggunakan strip garis warna putih, trayek {{rint|malang|al}} menggunakan strip garis warna putih-merah, dsb.
 
Terdapat sekitar 25 trayek angkota di Kota Malang. Tidak semua angkota di Malang beroperasi 24 jam hanya angkot yang melewati jalur tengah saja yang melayani penumpang 24 jam seperti angkot AG dan GA (Arjosari-Gadang) via alun-alun. Sejak penyesuaian subsidi BBM, mulai bulan Mei Tahun 2015, tarif angkota di Kota Malang ini (sesuai Peraturan Wali kota Malang No. 6 Tahun 2015 tentang Tarip Angkutan) sebesar Rp4.000,00 (untuk umum) dan Rp 2.000,00 (untuk pelajar).<ref>{{Cite news|url=http://kursrupiah.net/diserbu-ojek-online-berapa-tarif-angkot-di-malang-sekarang/8236/|title=Diserbu Ojek Online, Berapa Tarif Angkot di Malang Sekarang?|newspaper=KursRupiah.net|language=id-ID|access-date=2017-10-01}}</ref> Meskipun demikian, terkadang ada keluhan penarikan tarif angkot antara Rp10.000—15.000,00.<ref>{{Cite news|url=http://suryamalang.tribunnews.com/2017/02/06/parah-sopir-angot-di-kota-malang-pungut-tarif-sampai-rp-15000|title=Parah, Sopir Angkot di Kota Malang Pungut Tarif Sampai Rp 15.000 - Surya Malang|newspaper=Surya Malang|language=id-ID|access-date=2017-10-01}}</ref>