Statisme Shōwa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 21395332 oleh Doğukeppanochomolungmahokutotenkachōjo (bicara): >== (TW) Tag: Pembatalan |
|||
Baris 23:
====Wacana Sipil Terhadap Statisme====
Pada awal 1930-an, Kementerian Dalam Negeri mulai menangkap para pembangkang politik sayap kiri, umumnya untuk menuntut pengakuan terhadap kecenderungan prilaku anti-statis. Lebih dari 30.000 penangkapan semacam ini dilakukan antara tahun 1930 dan 1933. Sebagai tanggapan, sekelompok besar penulis mendirikan cabang dari ''Front Popular Internasional Melawan Fasisme'' di Jepang dan menerbitkan artikel di jurnal sastra besar yang memperingatkan bahaya statisme. Majalah mereka, The ''Perpustakaan Rakyat'' (人民文庫), mencapai sirkulasi lebih dari lima ribu dan dibaca secara luas di kalangan sastra, tetapi akhirnya disensor, dan kemudian dibongkar pada Januari 1938.<ref>{{cite book|last1=Torrance|first1=Richard|editor1-last=Tansman|editor1-first=Alan|title=The culture of Japanese fascism|date=2009|publisher=Duke University Press|location=Durham|isbn=978-0822344520|pages=56, 64–5, 74|chapter=The People's Library}}</ref>
====Karya Ikki Kita====
Ikki Kita adalah seorang teoris politik pada awal abad ke-20, yang menganjurkan hibrida [[statisme]] dengan "nasionalisme Asia", yang dengan demikian memadukan gerakan [[ultranasionalisme]] dengan militerisme Jepang. Filosofi politiknya dituangkan dalam tesisnya yaitu ''Kokutairon dan Sosialisme murni'' serta {{illm|An Outline Plan for the Reorganization of Japan|ja|日本改造法案大綱|lt=''Rencana Garis Besar untuk Reorganisasi Jepang''}} ({{lang|ja|日本改造法案大綱}} ''{{transl|ja|Nihon Kaizō Hōan Taikō}}'') tahun 1923. Kita mengusulkan kudeta militer untuk menggantikan struktur politik Jepang yang ada dengan [[kediktatoran militer]]. Kepemimpinan militer yang baru akan memperlemah Konstitusi Meiji, melarang partai politik, mengganti Diet Jepang dengan majelis yang bebas dari korupsi, dan akan menasionalisasi industri-industri besar. Kita juga memvisionirkan batasan ketat untuk kepemilikan pribadi atas properti, dan reformasi tanah untuk meningkatkan lahan untuk kaum petani. dengan demikian diperkuat secara internal, Jepang kemudian dapat memulai "''perang suci''" untuk membebaskan seluruh Asia dari [[Imperialisme|imperialisme Barat]].
Meskipun karyanya dilarang oleh pemerintah segera setelah diterbitkan, peredarannya tersebar luas, dan tesisnya terbukti populer tidak hanya di kalangan perwira muda yang bersemangat dengan prospek kekuasaan militer dan ekspansionisme Jepang, tetapi juga dengan gerakan populis karena daya tariknya terhadap kelas agraris.
== Referensi ==
|