Kelenteng Cu An Kiong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Kevinlouisss (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan
Baris 52:
 
== Sejarah ==
Orang-orang Tionghoa mulai datang dan mendarat di daerah hutan Jati di sekitar [[Sungai Babagan]] Lasem pada abad ke-15.<ref name=resmi>{{cite web|url=httphttps://titdtrimurtilasemwww.blogspotcuantogether.co.idcom/2011wiki/07state/sejarah-klenteng-tjoe-kiong-lasem.html|authors=anonimcuantogether.com|title=Sejarah Klenteng Tjoe An Kiong Lasem|year=|location=|publisher=TITD TriMurti Lasem|date=20 Juli 2011|accessdate=16 Juli 2016}}</ref> Menurut tradisi, kelenteng Cu An Kiong dibangun orang-orang Tionghoa menggunakan [[kayu jati]] yang tersedia melimpah. Tiang penyangga utama kelenteng ini merupakan dua buah kayu jati yang belum pernah diganti hingga sekarang. Pemukiman di sekitar kelenteng selanjutnya semakin bertambah ramai dan menjadi Kota Lasem sekarang ini.<ref name=tempo>{{cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2015/05/14/242666183/klenteng-cu-an-kiong-lasem-menyimpan-seribu-sejarah|last=Fudoana|first=Farah|last2=Faisol|first2=Edi|title=Klenteng Cu An Kiong Lasem Menyimpan Seribu Sejarah|publisher=Tempo.co|date=14 Mei 2015|accessdate=16 Juli 2016}}</ref>
 
Orang-orang Tionghoa yang datang pada masa itu umumnya bukan orang terpelajar dan sebagian besar buta huruf sehingga sangat sedikit catatan mengenai pembangunan kelenteng ini. Setelah perekonomian membaik, kelenteng dipugar dengan mendatangkan para ahli ukir dari [[Guangdong]]. Para ahli ukir tersebut akhirnya menetap di [[Kabupaten Kudus]] dan mengajar penduduk setempat. Salah satu ahli ukir terkenal, yaitu Tiang Sun Khing, diabadikan menjadi nama [[Sunggingan, Kota, Kudus|Desa Sunggingan]]. Sementara itu, Tee Ling Sing lebih dikenal dengan nama [[Kyai Telingsing]].<ref name=resmi/>