Kabupaten Penajam Paser Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Data wilayah: merapikan dikit |
|||
Baris 52:
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hutan berikut hasil ikutannya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan serta pertambangan. Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
==Pariwisata==
Potensi Pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat didukung oleh letak posisinya yang stragesi sebagai pintu gerbang trans Kalimantan serta menjadi lalu lintas perdagangan antar propinsi.
* Pantai Tanjung Jumlai
Pantai Tanjung Jumlai memiiki lebar pantai kurang lebih 100-150 [[meter]] dengan bentangan pantai sepanjang 15 [[km]]. Pantai Tanjung Jumlai memiliki panorama yang eksotis dan memiliki pasir kwarsa kasar sehingga dasar laut dapat terlihat jelas. Selain bisa menikmati kawasan pantai yang asri, kawasan pantai Tnjung Jumlai juga memiliki areal yang bisa digunakan sebagai areal perkemahan.
Baris 66:
Obyek Wisata Pulau Gusung berada di kawasan Pantai Tanjung Jumlai memiliki 4 gugusan Pasir Gusung atau timbunan pasir laut yang dikelilingi areal terumbu karang (''coral reef'') yang terdiri dari 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan yang dapat dikonsumsi maupun ikan hias. Selain itu, diperairan Pulau Gusung juga terdapat salah satu jenis ikan langka yang dilindungi yaitu [[Ikan Napoleon]]. Menariknya, sekitar 80 % terumbu karang yang ditemukan di kawasan [[Pulau Pusung]] adalah terumbu karang hidup yang langka dan kini sulit ditemukan.
Penduduk asli dari Kabupaten Penajam Paser Utara adalah Suku Dayak Paser. Namun hingga saat ini Suku Dayak Paser seolah-olah menjadi suku minoritas karena mereka bermukim di pelosok-pelosok dan pedalaman. Seni dan budaya Kabupaten Penajam Paser Utara pun tidak terlepas dari kebudayaan suku Dayak Paser.
Nondoi merupakan pesta adat suku Dayak Paser. Pesta Adat Nondoi dilaksanakan 2 tahun sekali. Dalam Pesta Adat Nondoi dilaksanakan upacara pesta panen, syukuran, pagelaran tari dan lain-lain.
Pesta Pantai Sipakario diadakan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Penajam Paser Utara. Pesta Pantai Sipakario diadakan setiap tahun. Adapun materi acara adalah Festival Layang-Layang dan Lomba Perahu Hias, parade band, pagelaran tari dan lain-lain.
▲'''c. Pesta Pantai Lango'''<br/>
Pesta Adat Pantai Lango diadakan dalam rangka memperingati bulan Safar. Rangkaian upacara yang diadakan adalah pelarungan sesaji ke laut dengan tujuan agar penduduk yang bermata pencharian sebagai nelayan diberi kelimpahan hasil laut.
====Kesenian tradisional===
▲'''A. Seni Tari'''
▲'''a. UOK BOTUNG (Juara 1 Parade Budaya pada FESTIVAL KEMILAU SENI DAN BUDAYA KALTIM 2008)'''
UOK BOTUNG artinya Hantu Bambu, adalah tarian pedalaman suku Dayak Paser yang digarap oleh Sanggar Seni ENTERO Penajam Paser Utara merupakan tarian yang menceritakan tentang keberadaan UOK BOTUNG yang sangat mengganggu ketentaraman masyarakat. Hal tersebut membuat prihatin 5 orang pemuda yang kemudian tergerak semangatnya untuk membantu masyarakat mengusir UOK BOTUNG tersebut. Namun karena UOK BOTUNG memiliki kesaktian yang amat sangat luar biasa maka ke 5 Pemuda tersebut tidak dapat mengalahkan UOK BOTUNG. Hal tersebut kemudian membuat iba DEWI BUMI dan merasa harus turun tangan membantu ke 5 pemuda tersebut dengan cara menurunkan kesaktiannya. Akhirnya berkat bantuan DEWI BUMI, ke 5 pemuda tersebut mampu mengalahkan UOK BOTUNG dengan cara menerbangkan mandau mereka.
▲'''b. Tari JEPEN AMPIEK MUSLIMAH (Juara 1 Parade Budaya pada FESTIVAL KEMILAU SENI DAN BUDAYA KALTIM 2008)'''
Tari jEPEN AMPIEK MUSLIMAH adalah tarian Pesisir yang mengangkat cerita tentang perilaku gadis muslim pesisir yang beranjak dewasa dan sedang mencari jati diri. Gerak yang mengambil pola kehidupan keseharian wanita uslim dalam menapaki kehidupan, membuat tarian ini menjadi tarian yang dinamis namun tidak terlepas dari norma-norma seorang wanita muslim yang diolah sedemikian rupa sehingga terciptalah sebuah tari dengan gaya dan ciri khas yang terpancar dari kostum dan gerak.
Tari Kode Bura menggambarkan seekor kera putih yang mrmcoba melindungi habitat burung Tukuk yang selalu diburu oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab terhadap kelestarian satwa yang dimiliki masyarakat suku Paser.
Pada suatu hari sekelompok burung Tukuk sedang bermain, tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai dan kegembiraan mereka tidaklah berlangsung lama karena salah satu dari mereka tiba-tiba roboh dan mati ditembus anak sumpit seorang pemburu.▼
'''d. Tari RENTAK PENAJAM (Sanggar Seni FORNIDA PPU)'''▼
'''f. RONGGENG PASER'''▼
▲Pada suatu hari sekelompok burung Tukuk sedang bermain, tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai dan kegembiraan mereka tidaklah berlangsung lama karena salah satu dari mereka tiba-tiba roboh dan mati ditembus anak sumpit seorang pemburu. Datnglah seekor kera putih yang marah terhadap pemburu dan perkelahianpun terjadi antara pemburu dengan kode bura dan pada akhirnya sang pemburu kalah.Seluruh penghuni hutanpun bergembira karena sang pemburu telah tewas. Tarian ini mengingatkan pada kita agar selalu mencintai dan menyayangi hutan dan satwa yang ada agar terhindar dari kepunahan.
'''a. DENDANG BENUO TAKA Ciptaan Helena, A.Md'''▼
* Seni suara (lagu daerah)
'''c. PANTAI TANJUNG JUMLAI Ciptaan Helena, A.Md'''▼
# PENAJAM KU Ciptaan Helena, A.Md
== Referensi ==
|