Kabupaten Brebes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AdityaPUPR (bicara | kontrib)
Update gelar bupati dan wakil
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k clean up, typos fixed: sepakbola → sepak bola (2), Walikota → Wali kota (2), - → – (10), Jl. → Jalan (7)
Baris 46:
| caption = Searah jarum jam: [[Agrowisata Kaligua]], [[Kali Pamali]], dan [[Telaga Renjeng]]
}}
'''Kabupaten Brebes''' ({{Lang-jv|ꦧꦽꦧꦼꦱ꧀}}; {{Lang-su|{{Sund|ᮘᮢᮨᮘᮨᮞ᮪}}}}) adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Jawa Tengah]], Indonesia. Luas wilayahnya 1.769,62 &nbsp;km², jumlah penduduknya berdasarkan hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]] berjumlah 1.978.759 [[jiwa]].<ref name="BREBES"/> Ibu kotanya ada di Kecamatan [[Brebes, Brebes|Brebes]]. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di [[Jawa Tengah]], dan paling luas di [[Jawa Tengah]] ke-2 setelah [[Kabupaten Cilacap]].
 
== Sejarah ==
Baris 60:
[[Berkas:map banyumasan.jpg|jmpl|Peta Wilayah Banyumasan|300px]]
 
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109–109° 11'28,92" [[Garis bujur|Bujur Timur]] dan 6° 44'56'5" - 7–7° 20'51,48 [[Garis lintang|Lintang Selatan]] dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi [[Jawa Barat]]. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan [[bahasa Jawa]] yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam [[bahasa Sunda]] dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu sebagian barat wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda, sedangkan bagian timurnya merupakan wilayah Majapahit. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan [[bahasa Sunda]] atau biasa disebut dengan [[Bahasa Sunda Brebes]], adalah meliputi [[Kecamatan]] [[Salem, Brebes|Salem]], [[Banjarharjo, Brebes|Banjarharjo]],dan [[Bantarkawung, Brebes|Bantarkawung]], dan sebagian lagi ada di beberapa [[desa]] di Kecamatan [[Losari, Brebes|Losari]], [[Tanjung, Brebes|Tanjung]], [[Kersana, Brebes|Kersana]], [[Ketanggungan, Brebes|Ketanggungan]] dan [[Larangan, Brebes|Larangan]].
 
Berdasarkan naskah kuno primer [[Perjalanan Bujangga Manik|Bujangga Manik]] (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta [[Agama Hindu|Hindu]] [[Sunda]] yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, [[Universitas Oxford|Oxford University]], [[Inggris]] sejak tahun [[1627]], batas [[Kerajaan Sunda]] di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai [[Kali Brebes]] atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut [[Kali Serayu]]) di Provinsi [[Jawa Tengah]].
Baris 185:
Ibu kota kabupaten Brebes terletak sekitar 177&nbsp;km sebelah barat [[Kota Semarang]], atau 330&nbsp;km sebelah timur [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Kabupaten ini dilalui jalur [[jalan Nasional Rute 1|pantura]], dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]].
 
Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan provinsi [[Jawa Barat]] dengan [[Jawa Tengah]] yaitu ruas jalan [[tol]] [[Kanci]] - [[Pejagan, Tanjung, Brebes|Pejagan]] sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah [[Kabupaten]] Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di [[desa]] [[Tegongan, Tanjung, Brebes|Tegongan]] serta ruas jalan [[tol]] Pejagan - PemalangPejagan–Pemalang yang terdapat dua pintu tol Brebes Barat dan Brebes Timur . Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]]/[[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] apalagi saat musim mudik lebaran.
 
Ada dua jalur rel kereta api dari arah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]/[[Stasiun Cirebon|Cirebon]], yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]). Stasiun kereta api utama adalah [[Stasiun Brebes]], di samping stasiun lainnya seperti: [[Stasiun Tanjung|Tanjung]], [[Stasiun Kersana|Kersana]], [[Stasiun Ketanggungan|Ketanggungan]], [[Stasiun Larangan|Larangan]], [[Stasiun Bumiayu|Bumiayu]], dll.
Baris 193:
== Ekonomi ==
=== Pertanian dan Perkebunan ===
[[Bawang merah]] bagi Kabupaten Brebes merupakan ''trade mark'' mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditas tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25000–25.000 hektare. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
:Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan [[Tionghoa]] yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
:Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Baris 327:
 
== Wisata kuliner dan makanan khas ==
* [[Telur asin]] asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan [[Sungai Pemali]]
* Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
* [[Rujak Belut]] Mak Ribut di desa [[Cigedog, Kersana, Brebes|Cigedong]]
* [[Kupat Glabed]] dan [[Sate Blengong]], merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar [[alun-alun]] [[kota]] Brebes
* Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleholeh–oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl.Jalan Jend. Sudirman [[Ketanggungan, Brebes|Ketanggungan]]
* [[Bandeng Presto Duri Lunak]] khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
* [[Sega lengko|Nasi lengko]], menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
Baris 361:
 
== Bahasa ==
* [[Dialek Tegal| Bahasa Jawa dialek Tegal]]: Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Kersana (bagian utara), Larangan (bagian utara), Ketanggungan (bagian utara)
* [[Bahasa Sunda Brebes]]: Larangan (sebagian wilayah selatan), Tanjung (beberapa desa bagian selatan), Losari (beberapa desa bagian selatan), Ketanggungan (sebagian wilayah selatan), Banjarharjo, Salem, Bantarkawung, Kersana (beberapa desa:Pende, Sindangjaya, Kradenan, dan Kubangpari)
 
* [[Dialek Cirebon|Bahasa Jawa Dialek Cirebon]]: Losari (bagian utara)
* [[Dialek Bumiayu|Bahasa Jawa Dialek Bumiayu]]: Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung (beberapa desa:Cinanas dan Pangebatan)
 
Untuk bahasa di Brebes bagian utara menggunakan [[Bahasa Jawa Tegal|Dialek Tegal]] sementara di Brebes selatan merupakan pertemuan antara bahasa Tegal dengan [[Bahasa Jawa Banyumasan|bahasa Banyumas]] yang biasa dikenal dengan [[Dialek Bumiayu| Bahasa Jawa Bumiayu]] yang serupa dengan Dialek Bahasa Jawa di [[Bumijawa, Tegal|Bumijawa]] dan [[Margasari, Tegal|Margasari]] di Kabupaten Tegal bagian Selatan. Sebagian masyarakat Brebes menggunakan [[Bahasa Sunda]] karena sebagian wilayah Brebes terutama daerah yang berada di barat sungai Pemali masuk kedalam wilayah [[Kerajaan Sunda]] hingga akhir abad ke-16, sedangkan wilayah Brebes yang berada di timur Sungai Pemali yang meliputi Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Bumiayu, Tonjong, Sirampog dan Paguyangan merupakan kekuasaan [[Kerajaan Majapahit]] sebelum akhirnya dikuasai [[Kesultanan Demak]] dan [[Kesultanan Mataram]].
* [[Dialek Bumiayu|Bahasa Jawa Dialek Bumiayu]]: Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung (beberapa desa:Cinanas dan Pangebatan)
 
Untuk bahasa di Brebes bagian utara menggunakan [[Bahasa Jawa Tegal|Dialek Tegal]] sementara di Brebes selatan merupakan pertemuan antara bahasa Tegal dengan [[Bahasa Jawa Banyumasan|bahasa Banyumas]] yang biasa dikenal dengan [[Dialek Bumiayu| Bahasa Jawa Bumiayu]] yang serupa dengan Dialek Bahasa Jawa di [[Bumijawa, Tegal|Bumijawa]] dan [[Margasari, Tegal|Margasari]] di Kabupaten Tegal bagian Selatan. Sebagian masyarakat Brebes menggunakan [[Bahasa Sunda]] karena sebagian wilayah Brebes terutama daerah yang berada di barat sungai Pemali masuk kedalam wilayah [[Kerajaan Sunda]] hingga akhir abad ke-16, sedangkan wilayah Brebes yang berada di timur Sungai Pemali yang meliputi Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Bumiayu, Tonjong, Sirampog dan Paguyangan merupakan kekuasaan [[Kerajaan Majapahit]] sebelum akhirnya dikuasai [[Kesultanan Demak]] dan [[Kesultanan Mataram]].
 
== Tokoh Brebes ==
Baris 382 ⟶ 379:
* Dr. Muallimin Abdi, S.H., Dirjen Hak Asasi Manusia, [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia]]
* [[Brigadir Jenderal Polisi|Brigjen Pol]] [[Basarudin|Drs. Basarudin, S.H., M.H.]], perwira tinggi [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]] sekarang menjabat [[Kapolda]] [[Sumatra Barat]]
* [[Besar Mertokusumo|Mr. Mas Besar Mertokoesoemo]], [[pengacara|advokat]] pertama Indonesia dan anggota [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia|BPUPKI]], serta WalikotaWali kota dan atau Bupati [[Kota Tegal]] Masa Pemerintahan 1942 - 19451942–1945
* [[Yahya Muhaimin|Prof. Dr. H. Yahya A. Muhaimin]], Mantan Dekan FISIPOL [[Universitas Gadjah Mada]], dan mantan Mendiknas RI masa Presiden [[Abdurrahman Wahid]], dari [[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]]
* [[Saurip Kadi]], Mantan Aster KSAD
Baris 394 ⟶ 391:
* [[Chaizi Nasucha]], Pejabat di Departemen Keuangan, dari Bumiayu
* [[Masruri Mughni]], Rois Syuriah Pengurus Wilayah [[Nahdlatul 'Ulama|Nahdlatul Ulama]] Jawa Tengah
* [[Maufur]] , Wakil WalikotaWali kota [[Kota Tegal]] periode 2004 - 20092004–2009, kelahiran [[Ketanggungan, Brebes]]
* [[Chunaeni Latief|Prof. Dr. .Ir. H. Chunaeni Latief, M.Eng.Sc.]], profesor riset bidang opto elektronika dan aplikasi laser (Peneliti [[Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional|LAPAN]]), dari Kauman Brebes.
* [[Darsono Wisadirana]], Guru besar ilmu sosiologi [[Universitas Brawijaya]] [[Kota Malang|Malang]]
Baris 400 ⟶ 397:
* [[Urip Santoso]], Guru besar peternakan [[Universitas Bengkulu]]
* [[Soewardi Wirjaatmadja, SH]], Mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mantan Anggota DPR RI
* [[Bambang Purwantara]], guru besar IPB, Mantan Direktur SEAMEO - BIOTROPSEAMEO–BIOTROP, Ketua Umum Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia.
* [[Sugiarto S Citroatmojo]], pakar Occupational Health Safety & Environmental (HSE), Industri Minyak dan Gas Bumi. Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas Indonesia (TIPKM), Kemen ESDM RI.
* [[Nur Hasyim]], peneliti ahli mineral dan energi, LEMIGAS.
Baris 407 ⟶ 404:
* [[Muhadi Setiabudi]], pengusaha dan pendiri [[Universitas Muhadi Setiabudi]] asal [[Cimohong, Bulakamba, Brebes|Cimohong, Bulakamba]]
* [[Dedy Yon Supriyono]], Wali kota [[Kota Tegal]] periode 2019 s.d. 2024 asal [[Cimohong, Bulakamba, Brebes|Cimohong, Bulakamba]]
* [[Paramitha Widya Kusuma]], anggota [[DPR]] dari Fraksi [[PDIP]] periode 2019 - 20242019–2024
* [[Sri Ayu Kurnia]] lebih dikenal dengan Ayu D'Academy 2 peserta kontes musik dangdut dari [[Losari Lor, Losari, Brebes]]
* [[Narji]], presenter dan pelawak lahir di [[Ketanggungan, Brebes]]
* [[Wawan Hendrawan]], pemain sepakbolasepak bola nasional (kiper) di Liga 1 dari [[Larangan, Brebes|Larangan]]
* [[Aji Bayu Putra]], pemain sepakbolasepak bola nasional sebagai kiper saat ini membela [[Persiraja]] [[Banda Aceh]] dari [[Kubangputat, Tanjung, Brebes|Kubangputat, Tanjung]]
* [[Khusnul Yakin]], adalah pemain sepak bola Indonesia yang mulai menjajaki dunia kepelatihan.
* [[Desi Paraswati]] peserta kontes dangdut Bintang Pantura, dari [[Banjarharjo, Brebes]]
Baris 429 ⟶ 426:
* Forum Edukasi Sosial Budaya Kerja Brebes (FESBUKER BREBES)
* Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes (HIMPB)
* Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab) Jl.Jalan Veteran Brebes
* Asosiasi Bawang Merah Indonesia
* [[Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes]] ([[KPMDB]])
Baris 437 ⟶ 434:
* Himpunan Mahasiswa Diponegoro Daerah Brebes (HIMADA Brebes)
* Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB UNNES)
* [[Komisariat Mahasiswa Brebes Universitas Muhammadiyah Yogyakarta]] ([[KOMABES UMY]]) Jl.Jalan Taman Teratai, Kasihan, [[Kabupaten Bantul|Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|DIY]]
* [[Persatuan Ramaja Islam Masjid Agung]] ([[PRIMA]]) Brebes Jl.Jalan Ustad Abbas No. 7 Brebes
* Remaja Islam Masjid At'Taqwa (RISMA), [[Banjaran, Salem, Brebes|Desa Banjaran]]
* Pimpinan Daerah [[Muhammadiyah]] (PDM) Kab. Brebes Jl.Jalan Tritura, Brebes
* Pimpinan Cabang [[Muhammadiyah]] (PCM) Kec. Brebes Jl.Jalan K.S. Tubun, Brebes
* Pengurus Cabang [[Nahdlatul 'Ulama|Nahdlatul Ulama]] (PCNU) Kab. Brebes Jl.Jalan Yos Sudarso, Brebes
* Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab)
* Kelompok Tani Ternak [[Bebek|Itik]] (KTTI) Maju Jaya [[Limbangan Wetan, Brebes, Brebes|Limbangan Wetan]]