'''[[Irjen. Pol.]] Ferdy Sambo, S.H., S.I.K ., M.H'''. ({{lahirmati|[[Barru]], [[Sulawesi Selatan]]|9|2|1973}}) adalah seorang inspektur jenderal polisi yang dinonaktifkan sementara sebagai [[Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia]],Ferdy dikarenakanSambo didugaadalah otaklulusan dan[[Akademi pelakuKepolisian]] daritahun penyiksaan keji dan pembunuhan brigadir J1994. Ia berpura-pura sedang melakukan tes PCR saat brigadir J tewas di rumahnya. Senjata api berupa pistol glock yang di rekayasa di pakai oleh bharada E untuk tembak menembak hanyalah bualan belaka, karena senjata glock tidak bisa dimiliki polisi dengan pangkat bharada melainkan senjata glock tersebut harus dipegang oleh perwira menengah ke atas. Ia dan timnya merekayasa kasus kematian brigadir J selama 3 hari tetapi masih saja tidak rapih dan kejanggalannya tercium oleh masyarakat. Jabatannya dan karirnya dalamJabatan kepolisiansebelumnya terancamadalah punahDirtipidum karenaBareskrim kasusPolri tersebut(2019).
Ferdy Sambo adalah lulusan [[Akademi Kepolisian]] tahun 1994. Jabatan sebelumnya adalah Dirtipidum Bareskrim Polri (2019).
