Hasan al-Banna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmed11224 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sellamaria (bicara | kontrib)
k Membenarkan kata
Baris 6:
Kepergian Hassan al-Banna pun menjadi duka berkepanjangan bagi umat Islam. Ia mewariskan 2 karya monumentalnya, yaitu ''Catatan Harian Dakwah dan Da'i'' serta ''Kumpulan Surat-surat''. Selain itu Hasan al-Banna mewariskan semangat dan teladan dakwah bagi seluruh aktivis dakwah saat ini.
 
Al-Banna juga dikenal akan cara berdakwahnya yang sangat tidak biasa. Ia terkenal sangat tawadlutawadhu dikarenakan ia sering berdakwah di warung-warung kopi tempat orang-orang yang berpengetahuan rendah berkumpul untuk minum-minum kopi sehabis lelah bekerja seharian. Dan ternyata cara tersebut memang lebih efektif dilakukan dalam berdakwah.
 
Kepemimpinan Al-Banna adalah penting bagi pertumbuhan persaudaraan selama tahun 1930-an dan 1940-an. Ketika Hassan al-Banna berusia dua belas tahun, ia mulai terbiasa mendislipinkanmendisiplinkan kegiatannya menjadi empat; siang hari di pergunakanya untuk menuntut ilmu di sekolah, kemudian belajar membuat dan membetulkan jam dengan orang tua nya hingga sore, waktu sore hingga menjelang tidur ia gunakan untuuntuk mengulang kembali pelajaran sekolah.sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan al-qur'an ia lakukan seusai salatshalat shubuhsubuh. Jadi tidak mengherankan bila Hassan Al-Banna mencetak prestasi-prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14
 
Berdirinya organisasi Ikhwanul Muslimin bertepatan pada tanggal 20 Maret 1928. Bersama keenam temannya, Hassan Al-Banna mendirikan organisasi ini (Ikhwanul Muslimin) di kota [[Ismailiyah]].