Istri-istri Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kesalahan input
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{Muhammad}}'''Istri-istri Nabi Muhammad''' atau dikenal juga sebagai "'''Ummahatul Mu'minin"''' (ar: أمهات المؤمنين) yang berarti ''"Ibu-Ibu dari Orang-Orang Mukmin"'' adalah perempuan-perempuan yang dinikahi oleh [[Nabi]] dan [[Rasul]] terakhir [[Islam]], [[Muhammad]].
 
Umat [[muslim]] biasa menggunakan istilah ''"Ummul Mu'minin"'' atau ''"Ummul Mukminin"'' pada sebelum atau sesudah nama istri-istri beliau sebagai bentuk penghormatan, yang mana penggunaan ini berasal dari [[ayat]] [[Al-Qur'an]] yang berbunyi:
{{quote|||quotetext=''Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka...''|source=[https://quran.com/33/6?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33 Qur'an 33:6]}}
Istri-istri [[Muhammad|Nabi Muhammad]] tidak menikah lagi setelah Nabi wafat, dikarenakan:
Baris 102:
== Batal menjadi ''Ummul-Mu'minin'' ==
=== Dhuba'ah binti 'Amir ===
Dhuba'ah dikenal sebagai wanita yang cantik, dia mewarisi banyak harta dari suami sebelumnya, Haudzah bin Ali al-Hanafi. Mendengar hal tersebut, [[Muhammad|Rasulullah]] pun melamar Dhuba'ah ke anaknya yaitu Salamah bin Hisyam. Salamah meminta agar diizinkan untuk bertanya kepada ibunya terlebih dahulu. Di saat Salamah pergi menanyakan kepada ibunya, Rasulullah diberitahu oleh [[Sahabat Nabi|sahabat beliau]] bahwa Dhuba'ah sudah tua. Ketika Salamah kembali untuk mengantarkan kabar baik bahwa ibunya menyetujui lamaran beliau, Sang Nabi hanya diam.<ref>{{Cite book|last=ابن سعد|url=https://al-maktaba.org/book/1686/2773|title=كتاب الطبقات الكبرى ط العلمية|pages=8:121-122|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibn Sa'd|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab at-Tabaqat al-Kabir vol.8|pages=111|archive-url=https://web.archive.org/web/20210901050908/https://i.ibb.co/hBPrCKS/dubaah-kubra.jpg|archive-date=2021-09-01|url-status=live|access-date=2021-08-21|dead-url=no}}</ref>
 
=== Amrah binti Yazid ===
Amrah binti Yazid adalah perempuan dari Banu Amir. Nabi Muhammad mengirim Abu Usayd untuk melamarnya. Namun setelah dinikahi sang Rasul, beliau menemukan bahwa Amrah terjangkit penyakit lepra[[Penyakit Hansen|kusta]]. Maka Rasulullah pun segera menceraikannya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n217/mode/2up|title=The History of al-Tabari vol.39|pages=188|archive-url=https://i.ibb.co/tsyK5jd/Amrah.jpg|archive-date=31 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
 
=== Jamrah binti al-Harits ===
Baris 114:
 
=== Ghaziyyah binti Jabir (Ummu Syarik) ===
Ghaziyyah adalah seorang janda yang kerap mengajak perempuan-perempuan [[kafir]] [[Quraisy]] agar memeluk islam. Dia mengirimkan lamaran pernikahan kepada Nabi Muhammad, dan beliau menyetujui kontrak tersebut. Namun, ketika Sang Rasul bertemu dengannya secara langsung, ternyata Ghaziyyah adalah seorang perempuan tua. Maka Rasulullah pun langsung menceraikannya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n155/mode/1up|title=History of al-Tabari vol.9|pages=139|archive-url=https://i.ibb.co/dQfbqgR/ghaziyyah.jpg|archive-date=31 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol.8|pages=111-114|translator-last=Aisha Bewley|url-status=live}}</ref>
 
=== Layla binti al-Khatim ===