Unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by 103.247.196.182 (bicara): Tidak menyertakan referensi yang menebutkan keraguan tersebut
Tag: Pembatalan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Hapus "Halaman all" dari judul di Kompas + genfixes
Baris 77:
{{Location map~ | Indonesia | lat_deg = 0 | lat_min = 52| lat_dir = S | lon_deg = 131 | lon_min = 15| lon_dir = E | position = right | label = [[Sorong]]}}
}}
'''Unjuk rasa Undang-Undang Cipta Kerja''' (atau lebih dikenal sebagai '''unjuk rasa tolak ''omnibus law''''') adalah rangkaian aksi [[unjuk rasa]] yang dilaksanakan sejak [[Januari 2020]] untuk menolak diberlakukannya [[undang-undang sapu jagat]] [[Undang-Undang Cipta Kerja|Cipta Kerja]] yang disusun oleh [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah]] dan [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]. Pemerintah beralasan bahwa penetapan undang-undang sapu jagat ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan peraturan untuk izin usaha dan proses pembebasan lahan. Di sisi lain, para pengunjuk rasa memprotes materi undang-undang sapu jagat yang masih belum matang sehingga merugikan banyak pihak. Mereka juga mempertanyakan kepentingan pembahasan undang-undang ini setelah rancangan undang-undang yang lebih penting untuk disahkan, seperti [[Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual]], ditarik dari pembahasan DPR.<ref name=":1">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Komisi VIII Sebut RUU PKS Diusulkan Ditarik dari Prolegnas karena Proses Lobi Buntu Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/07/01/06263631/komisi-viii-sebut-ruu-pks-diusulkan-ditarik-dari-prolegnas-karena-proses|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-08-19}}</ref>
 
Terlepas dari protes dan kritikan keras yang diterima, RUU tersebut disahkan pada 5 Oktober 2020. Beberapa jam sebelum pengesahan, sebuah surat dikirim oleh 35 perusahaan investasi untuk memperingatkan pemerintah tentang konsekuensi merugikan dari RUU tersebut terhadap lingkungan.<ref>{{Cite web|last=Strangio|first=Sebastian|title=Protests, Strikes Greet Indonesia’s Controversial ‘Omnibus Bill’|url=https://thediplomat.com/2020/10/protests-strikes-greet-indonesias-controversial-omnibus-bill/|access-date=2020-10-07|website=thediplomat.com|language=en-US}}</ref><ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Indonesia passes jobs bill as recession looms|url=https://www.thejakartapost.com/news/2020/10/06/indonesia-passes-jobs-bill-as-recession-looms.html|access-date=2020-10-07|website=The Jakarta Post|language=en}}</ref>
Baris 101:
Pada 22 Juli, sekelompok mahasiswa di [[Kota Kupang]] menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Nusa Tenggara Timur dengan mengibarkan bendera Indonesia dan berbaris menuju gedung. Selain menuntut dihentikannya pembahasan RUU sapu jagat, mereka juga menuntut keadilan dalam pembayaran uang kuliah tunggal di masa pandemi COVID-19.<ref>{{Cite web|title=Aksi Demo Mahasiswa Kupang Tolak Omnibus Law dan Uang Kuliah di Masa COVID-19|url=https://kumparan.com/florespedia/aksi-demo-mahasiswa-kupang-tolak-omnibus-law-dan-uang-kuliah-di-masa-covid-19-1tr5HKEhsks|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-08-19}}</ref>
 
Per Agustus, serikat pekerja buruh mengancam akan melakukan protes yang lebih besar di 20 provinsi di seluruh Indonesia jika permintaan menolak pembahasan RUU ini diabaikan pemerintah dan DPR.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Tolak RUU Cipta Kerja, Kelompok Buruh Akan Kembali Gelar Aksi Demo 25 Agustus Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/08/18/10112151/tolak-ruu-cipta-kerja-kelompok-buruh-akan-kembali-gelar-aksi-demo-25-agustus|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-08-19}}</ref> Pada 14 Agustus, polisi menangkap dua orang terduga [[Anarko-|anarkis]] dalam perjalanan mereka untuk mengikuti demo di [[Jakarta Barat]]. Menurut polisi, dua orang yang ditangkap tersebut menyimpan beberapa [[bom Molotov]] di tangan mereka serta beberapa buku dan stiker yang berkaitan dan mempromosikan [[anarkisme]].<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Polisi Tangkap 2 Terduga Anarko Ingin Gabung Demo Omnibus Law|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200814160818-12-535837/polisi-tangkap-2-terduga-anarko-ingin-gabung-demo-omnibus-law|website=nasional|language=id-ID|access-date=2020-08-19}}</ref>
 
=== Tuntutan lainnya ===
Selain aksi unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja, beberapa pihak lainnya turut melalukan aksi ini dengan tuntutan pembatalan pengesahan Undang-Undang yang disahkan DPR atau pembahasan rancangan undang-undang lainnya. Pada Mei 2020, DPR mengesahkan revisi RUU Pertambangan Mineral dan Batubara yang dianggap belum mewakili semua pihak.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Sempat Picu Demonstrasi, Revisi UU Minerba Akhirnya Disahkan|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200512172234-32-502622/sempat-picu-demonstrasi-revisi-uu-minerba-akhirnya-disahkan|website=nasional|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref><ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Bahas RUU Minerba, DPR & Pemerintah Dinilai Layani Investor|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200512084412-32-502330/bahas-ruu-minerba-dpr-pemerintah-dinilai-layani-investor|website=nasional|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Di Samarinda, beberapa aliansi mahasiswa se-Kalimantan Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kaltim untuk menuntut pembatalan revisi UU tersebut pada 6 Juli.<ref>{{Cite web|title=BREAKING NEWS Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat Demo di DPRD Kaltim Tolak UU Minerba|url=https://kaltim.tribunnews.com/2020/07/06/breaking-news-aliansi-mahasiswa-kaltim-menggugat-demo-di-dprd-kaltim-tolak-uu-minerba|website=Tribun Kaltim|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-07-06|title=Mahasiswa Demo Menolak UU Minerba dan Minta Kapolda Usut Illegal Mining • beritakaltim.co|url=https://beritakaltim.co/mahasiswa-demo-menolak-uu-minerba-dan-minta-kapolda-usut-illegal-mining/|website=beritakaltim.co|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Di Jakarta, sejumlah pihak mengajukan uji materi revisi UU ini ke Mahkamah Konstitusi pada 20 Juli.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Lagi, UU Minerba Digugat ke MK Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/07/21/10293441/lagi-uu-minerba-digugat-ke-mk|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-10-08}}</ref>
 
Setelah RUU PKS ditunda pembahasannya oleh DPR setidaknya hingga tahun 2021, massa dari aliansi Gerakan Anti Kekerasan (Gerak) Perempuan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kompleks Gedung DPR/MPR pada 7 Juli 2020.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=DPR Putuskan RUU PKS Masuk Prolegnas Prioritas 2021|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200716165210-32-525544/dpr-putuskan-ruu-pks-masuk-prolegnas-prioritas-2021|website=nasional|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Massa ini berjanji akan terus menggelar aksi ini setiap hari Selasa hingga tuntutan pembahasan kembali RUU ini direspons perwakilan DPR.<ref>{{Cite web|title=Demo RUU PKS di Gedung DPR RI|url=https://www.tribunnews.com/images/editorial/view/1849755/demo-ruu-pks-di-gedung-dpr-ri|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref> Aksi unjuk rasa juga terjadi di [[Kota Cirebon]], [[Jawa Barat]] dengan tuntutan yang sama.<ref>{{Cite web|last=Wamad|first=Sudirman|title=Bakar Kerenda, Mahasiswa Cirebon Demo Tuntut RUU PKS Segera Disahkan|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5091351/bakar-kerenda-mahasiswa-cirebon-demo-tuntut-ruu-pks-segera-disahkan|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-10-08}}</ref>