Prasasti Guntur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) |
Angayubagia (bicara | kontrib) |
||
Baris 25:
=== Terjemahan ===
''Selamat tahun 829 Śaka yang telah berlalu, bulan Sravana, tanggal 12, ma,po, bu, pada saat itu, Pu Tabwel, penduduk desa Guntur, diperiksa oleh Samgat Pinapan Pu Gawul dan istrinya yang bernama Pu Gallam. Karena dia ditagih utang oleh Sang Dharma, penduduk dari desa Wurakuṅ. Tetapi Pu Tabwel tidak mau membayar, karena yang berutang ialah almarhumah istrinya (si Campa), di luar pengetahuannya. Istrinya itu, yang bernama Si Campa, masih saudara Sang Dharma. Tidak ada anak dari si Campa dan Pu Tabwel. Apalagi tidak seorang pun yang tahu tentang utang tersebut. Perkara ini dikirimkan ke Samgat Pinapan. Tapi Sang Dharma tidak hadir dalam persidangan. Itulah alasannya dikalahkan oleh Samgat Pinapan. Lagi pula berdasarkan hukum yang berlaku utang yang dibuat istri di luar pengetahuan suami, tidak menjadi tanggung jawab suami, lebih-lebih kalau suami-istri itu tidak beranak. Keputusan itu diambil dengan disaksikan oleh wakil-wakil dari desa Pinapan dan tiga desa di sekitarnya (ada Pembantu Rakryan Putu, Pu Rakak dari desa Tamkil, Pembantu Rakryan Hames, Pu Kirat dari desa Timbun Besi, dan Pu Sunggama, istri tua Samgat Pinapan dari desa Guntur). Jelaslah benar tidaknya. Orang yang menulis lempeng ini adalah dyah Rangal. Tujuan dari lempeng kemenangan ini agar tidak ada yang membicarakan masalah ini ke depannya dan selamanya. (supaya masalah tersebut tidak diungkit-ungkit lagi oleh anak cucu kedua belah pihak sampai ke akhir zaman)''{{butuh rujukan}}
== Referensi ==
|