Sastra Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 396:
Budaya barat dan konflik-konfliknya sebagai tema utama cerita terus mempengaruhi sastra Indonesia sampai tahun 2000.
==Sastrawan Angkatan Reformasi==
Sastrawan angkatan
===Sastrawan Angkatan 2000-an===
Setelah wacana tentang lahirnya Sastrawan Angkatan Reformasi muncul, namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki 'juru bicara', Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya Angkatan 2000. Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya pun diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta, tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980-an, seperti Afrizal Malna dan Seno Gumira Ajidarma, serta yang muncul pada akhir 1990-an, seperti Ayu Utami dan Dorothea Rosa Herliany.
'''Ahmadun Yosi Herfanda''' adalah salah seorang penyair terpenting Indonesia yang dimasukkan oleh Korrie Layun Rampan ke dalam Angkatan 2000, tapi ia sebenarnya telah banyak menulis sajak sejak awal 1980-an. Ini dapat dilihat dari buku-bukunya yang telah terbit sejak dasawarsa 1980-an, antara lain:
|