Teleskop luar angkasa Kepler: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Update |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 76:
*Menentukan properti bintang-bintang itu yang menjadi pusat sistem keplanetan
Sejauh ini, sebagian besar [[planet luar surya]] yang dideteksi oleh proyek lain adalah [[planet raksasa]], kebanyakan seukuran Jupiter atau lebih besar. Kepler dirancang untuk mencari planet yang 30 hingga 600 kali lebih kecil, dekat pada besar massa [[Bumi]]. Metode yang digunakan, metode transit, melibatkan pengamatan transit berulang planet-planet di depan bintang mereka, yang menyebabkan sedikit berkurangnya [[magnitudo tampak]] bintang itu, pada kisaran 0,01% untuk planet seukuran Bumi. Derajat
Peluang acak [[orbit|orbit planet]] yang berada di garis pandang ke suatu bintang adalah diameter bintang itu dibagi dengan diameter orbit. Untuk planet mirip Bumi berjarak 1 [[satuan astronomi|SA]] yang sedang transit pada suatu bintang mirip matahari probabilitasnya adalah 0,465%, atau sekitar 1 dalam 215. PAda 0.72 SA (jark orbit [[Venus]]) probabilitasnya sedikit lebih besar, 0,65%; planet yang demikian semestinyalah mirip Bumi jika bintang pusatnya adalah [[klasifikasi bintang|bintang tipe-G akhir]] seperti [[Tau Ceti]]. Selain itu, karena planet pada sistem yang diketahui cenderung mengorbit pada bidang yang sama, kemungkinan banyak deteksi di sekitar bintang tunggal sebenarnya cukup tinggi. Sebagai contoh, jika misi mirip Kepler milik alien mengamati Bumi transit pada matahari, peluangnya adalah 12% untuk juga melihat transit Venus.
Baris 82:
Misi Kepler memiliki probabilitas yang jauh lebih besar untuk mendeteksi planet mirip Bumi daripada [[teleskop luar angkasa Hubble]], karena medan penglihatannya (kira-kira 10 derajat persegi), dan akan ditujukan untuk mendeteksi transit planet. Kontras dengan itu, teleskop Hubble digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan jarang terus-menerus melihat hanya pada satu medan bintang. Misi ini dirancang untuk mengamati 100.000 bintang secara bersamaan, mengukur variasi kecemerlangan mereka setiap 30 menit. Hal ini memberi peluang yang lebih baik untuk melihat transit. Selain itu, peluang 1 dalam 215 berarti bahwa jika 100% bintang yang diamati berdiamater tepat sama dengan Matahari, dan masing-masing punya satu planet terestrial mirip Bumi pada orbit yang identik dengan orbit Bumi, Kepler akan menemukan sekitar 465 buah planet. Karena itu, idealnya misi ini cocok untuk menentukan frekuensi planet mirip Bumi di sekitar bintangnya.<ref name="mission_faq">[http://kepler.nasa.gov/about/faq.html Frequently Asked Questions]</ref><ref name="launch_presskit"/>
Karena Kepler harus melihat sedikitnya tiga transit untuk meyakinkan peredupan itu disebabkan oleh planet, dan karena planet yang lebih besar memberi sinyal yang lebih mudah di cek, para ilmuan mengharapkan hasil pertama yang dilaporkan akan berupa planet yang lebih besar daripada Jupiter dengan orbit yang kecil. hal ini dapat dilaporkan hanya dalam beberapa bulan operasi. Planet yang lebih kecil, dan planet yang lebih jauh dari mataharinya akan memakan waktu lebih lama, dan menemukan planet yang sebanding dengan Bumi diharapkan
Data dari misi ini juga akan digunakan untuk mempelajari bermacam-macam [[bintang variabel]] dan melakukan [[asteroseismologi]], terutama pada bintang yang menunjukkan [[osilasi mirip Matahari]].
Baris 93:
+ {{cite web|url=http://www.nasa.gov/home/hqnews/2009/apr/HQ_09-085_Kepler_First_Light.html|title=NASA's Kepler Captures First Views of Planet-Hunting Territory |date=2009-04-16|publisher=[http://nasa.gov/ NASA]|accessdate=2009-04-16}}</ref>
== Rincian misi ==
[[Image:LombergA1024.jpg
[[File:329161main fullFFIHot300.png|thumb|left|''Citra cahaya Kepler yang pertama dari areal yang diinvestigasi'']]
Kepler tidak mengorbit [[Bumi]] melainkan mengorbit Matahari mengikuti Bumi<ref name="keplerlaunch1"/><ref>[http://kepler.nasa.gov/sci/design/orbit.html Launch Vehicle and Orbit (NASA)]</ref> sehingga Bumi tidak menghalangi bintang yang terus-menerus diamati dan [[fotometer]]nya tidak terpengaruh cahaya yang datang dari Bumi. Orbit ini juga menghindari perturbasi [[gravitasi]] dan [[torsi]] yang ada di orbit Bumi, sehingga menghasilkan bidang pandang yang lebih stabil. [[Fotometer]] itu mengarah ke medan di konstelasi [[Cygnus]] dan [[Lyra]], yang cukup melenceng dari bidang [[ekliptika]], sehingga [[sinar matahari]] tidak pernah memasuki fotometer itu selama wahana itu mengorbit [[Matahari]]. Cygnus juga pilihan pengamatan yang bagus karena ia tidak dikaburkan oleh benda-benda [[sabuk Kuiper]] ataupun [[sabuk asteroid]].<ref name="launch_presskit"/>
Baris 99:
Manfaat tambahan lainnya dari pilihan itu adalah bahwa Kepler menunjuk pada arah gerakan Tata Surya di sekitar galaksi Bima Sakti. Maka, bintang yang diamati oleh Kepler secar kasar berjarak sama dari pusat galaksi seperti halnya [[Tata Surya]], dan juga dekat dengan bidang galaksi itu. Fakta ini penting jika posisi di galaksi itu menyangkut kelayakhunian, seperti yang diperkirakan oleh [[hipotesis Bumi Jarang]].
Wahana antarikasa ini massanya kira-kira 1039 kg, mempunyai aperture (lubang masuk cahaya) 0,95 m , cermin utama 1,4 m (terbesar dari teleskop manapun di luar orbit Bumi), dan mempunyai 105 deg² (sekitar 12 derajat diameter) [[medan pandang]]
== Operasi misi ==
Baris 107:
[[NASA]] mengontak wahana itu menggunakan hubungan komunikasi [[pita X]] dua kali seminggu untuk memberi perintah dan perbaharuan status. Data ilmiah diunduh sekali sebulan menggunakan hubungan [[pita frekuensi Ka|pita K<sub>a</sub> ]] pada kecepatan transfer maksimum 4,33 [[Megabit|Mb]]/s. Wahana Kepler melakukan analisis parsialnya sendiri di wahana itu dan hanya memancarkan data ilmiah yang dianggap perlu bagi misi itu untuk menghemat bandwidth.<ref>{{cite web|url=http://www.dailytech.com/Kepler+Mission+Sets+Out+to+Find+Planets+Using+CCD+Cameras/article14421.htm |title=Kepler Mission Sets Out to Find Planets Using CCD Cameras |publisher=DailyTech |date= |accessdate=2009-03-08}}</ref>
Telemetri data ilmiah yang dikumpulkan selama operasi misi di LASP dikirim untuk diproses di Kepler Data Management Center (DMC), yang terletak di [[Space Telescope Science Institute]] di kampus [[The Johns Hopkins University]] di [[Baltimore, Maryland]]. Telemetri data ilmiah didekode dan diolah menjadi hasil data ilmiah format-[[FITS]] tak terkalibrasi oleh DMC, yang
== Lihat juga ==
|