Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
||
Baris 1:
Baginda Pangeran Mangkuraja merupakan Raja Sungai Lemau menggantikan posisi ayahanndanya Tuanku Baginda Pati Bangsa Raja yang telah wafat. Tuanku Pati Bangsa Raja ini merupakan cucu dari Sultan Ageng Tirtayasa Sultan Kerajaan Banten. Anak Sultan Ageng Tirtayasa bernama Ratu Fathimah menikah dengan Tuanku Pati Bangun Negara ayah dari Tuanku Pati Bangsa Raja (Mendapat gelar Banten Raden Tubagus Raja)
Baris 37:
Tuanku Baginda Pangeraa Mangku Raja mangkat pada tahun 1720 karena sakit ringan, dimakamkan berdampingan dengan besannya Sutan Balinam. Makam Baginda Pangeran Mangkuraja dibuat berbentuk kubah yang ditopang oleh tiang-tiang sebesar batang kelapa dengan kubah yang lebih tinggi darl kubah makam Sutan Balinam, di kompleks pemakaman tersebut juga dimakamkan istri Baginda Pangeran Mangku Raja, Ibu Suri Baginda Pangeran Muhammad Syah serta Encik Siah. Kompleks pemakaman ini oleh masyarskat Pasar Bengkulu, Kampung Bali dan sekitarnya disebut Gobah (Raden Ahmad, 1972). Harl ini, lokasi gobah tersebut terletak di sebelah kantor Kelurahan Kampung Kelawi, namun kondisinya telah porak-poranda. Berdasarkan keterangan orang-orang tua setempat Gobah tersebut sengaja dibakar dan rusak. Kemudian Baginda Pangeran Mangku Raja digantikan oleh Sang Putra Mahkota naik tahta menjadi raja yang bergelar Pangeran Muhammad Syah.
Tuan Baginda Pangeran Muhammad Syah pindah dan bersemanyam kembali di Balai Buntar. Istana Mendiang Tuanku Baginda Pangeran Mangku Raja di Bangkahulu diserahkan kepada Datuk Nyai, istri Daeng Makulle, adik kandung paling bungsu Tuanku Baginda Pangeran Mubammad Syah sendiri. Segala hal ihwal di Bengkulu diserahkan kepada Daeng Makulle dan Pada waktu-waktu tertentu saja Tuanku Baginda Pangeran Muhammad Syah memeriksa roda perintahan di Bengkulu. Sumber: [http://kopicurup.id www.kopicurup.id]
|