Kesultanan Asahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bimo K.A. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Bimo K.A. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
 
== Kehidupan Sosial Budaya ==
[[Berkas:Replika Istana Sultan Asahan.jpg|jmpl|250px|Bangunan baru Istana Kesultanan Asahan di [[Kota Tanjung Balai]], sebagai pusat kegiatan Kesultanan Asahan saat ini (secara resmi bernama Bangunan Bersejarah Kota Tanjung Balai).<ref name=istana>[https://cagarbudaya.sumutprov.go.id/article/cagar/bangunan-bersejarah-6149ac116dbb7 Cagar Budaya Provinsi Sumatera Utara: Bangunan Bersejarah]</ref>]]
Sebagai kesultanan yang berada dalam pengaruh kebudayaan [[Islam]], maka di Asahan juga berkembang kehidupan keagamaan yang cukup baik. Bahkan, ada seorang ulama terkenal yang lahir dari Asahan, yaitu Syeikh Abdul Hamid. Ia lahir tahun [[1880]] (1298 H), dan wafat pada [[18 Februari]] [[1951]] (10 Rabiul Awal 1370 H). Datuk, nenek dan ayahnya berasal dari Talu, [[Minangkabau]]. Syekh Abdul Hamid belajar agama di [[Mekkah]], karena itu, ia sangat disegani oleh para ulama zaman itu.<ref name="simargolang"/>