Diyat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Macam-macam Diyat: Menambah artikel Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Menambahkan sekaligus merapikan konten dan referensi Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1:
'''Diyat
==
Dalil untuk melakukan diyat adalah [[Surah Al-Baqarah]] ayat 178. Dalam ayat ini, diyat diartikan sebagai pembayaran seseorang sebagai pengganti pemberian maaf dari orang lain akibat pembunuhan. Bagi pemberi diyat, pembayaran tersebut merupakan bentuk permintaan maaf. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa diyat merupakan bentuk keringanan dan rahmat dari Allah dalam urusan maaf-memaafkan.{{Sfn|Buhairi|2012|p=54}}
=== Diyat berat ===▼
Sebab penurunan ayat ini diketahui dari periwayatan Qatadah. Darinya diketahui bahwa penduduk pada masa [[jahiliah]] sering melakukan pembunuhan. Terjadinya pembunuhan disebabkan permusuhan di antara para penduduk. Pembunuhan yang umum dilakukan adalah pembunuhan budak seseorang atas budak orang lain. Selain itu, budak yang dibunuh jika diganti harus pula dengan pembunuhan orang yang merdeka. Hal ini untuk menyatakan bahwa suatu [[suku]] lebih mulia dibandingkan suku lainnya. Penggantian pembunuhan dengan status yang lebih mulia juga dilakukan dengan membunuh laki--laki sebagai pengganti wanita.{{Sfn|Buhairi|2012|p=56}}
== Penggunaan ==
Diyat merupakan suatu kekhususan yang hanya diterapkan oleh umat Nabi Muhammad. Tujuan penggunaannya sebagai pengganti [[kisas]] dalam syariat Islam bagi pembunuh. Umat-umat sebelum umat [[Muhammad|Nabi Muhammad]] hanya menerapkan hukum kisas saja.{{Sfn|Buhairi|2012|p=55}}
== Macam-macam ==
=== Diyat ringan ===
Diyat ringan adalah diyat yang dibayarkan untuk pembunuhan yang tidak disengaja dan semi-disengaja.{{Sfn|Irfan dan Masyrofah|2013|p=7}} Dalam kasus tersebut diyat merupakan hukum asal.{{Sfn|Burlian|2015|p=52}} Penetapan kasus pembunuhan yang tidak disengaja dan semi-disengaja diketahui melalui buku-buku fikih. Bahan pertimbangannya terletak pada niat, [[motivasi]], kondisi teknis, cara dan alat yang dipakai dalam pembunuhan.{{Sfn|Irfan dan Masyrofah|2013|p=8}}
Jumlah dari diyat ringan tidak sama dengan diyat besar walaupun ada persamaan, yaitu 100 unta, tetapi dibagi lima bagian, yaitu 20 ekor unta betina umur satu masuk dua tahun, 20 ekor unta betina umur dua masuk tiga tahun, 20 unta jantan umur dua masuk tiga tahun, 20 ekor unta betina umur tiga masuk empat tahun, dan 20 ekor betina umur empat masuk lima tahun. Diyat ini wajib dibayar oleh keluarga pelaku dalam jangka waktu tiga tahun atau langsung tunai.▼
▲
▲=== Diyat berat ===
Diyat berat adalah diyat yang dibayarkan oleh pembunuh kepada keluarga korban karena melakukannya dengan sengaja.{{Sfn|Irfan dan Masyrofah|2013|p=7}} Dalil untuk memberikan diyat berat adalah [[Surah An-Nisa’|Surah An-Nisa']] ayat 92.{{Sfn|Burlian|2015|p=48}} Diyat berat juga diberikan kepada kasus pembunuhan yang menyerupai disengaja. Dalam kasus demikian, diyat berat menjadi hukum asal.{{Sfn|Burlian|2015|p=52}}
Diyat berat dibayarkan dengan 100 ekor unta yang terbagi menjadi 4 jenis usia. 20 ekor unta pertama berumur 2–3 tahun. 20 ekor unta kedua berusia 3–4 tahun. 20 ekor unta ketiga berumur 4–5 tahun. 40 ekor unta keempat merupakan untuk yang sedang [[Kehamilan|bunting]].{{Sfn|Irfan dan Masyrofah|2013|p=7}}
Pelaku yang memberi diyat berat wajib untuk membayar sendiri dengan metode pembayaran tunai. Unta-unta sebagai pembayaran dapat diganti menggunakan [[uang tunai]] pada kondisi tidak dapat memperoleh unta.<ref>{{Cite book|last=Sinaga|first=Ali Imran|date=2020|url=http://repository.uinsu.ac.id/10646/1/Buku%20Fiqh%20al-Takhtit_.pdf|title=Fiqh Al-Takhtit: Fikih Berdasarkan Silabus|location=Jakarta|publisher=Kencana|pages=198|url-status=live}}</ref> Melakukan pembunuhan seperti disengaja, terhadap diyatnya wajib untuk dibayar oleh keluarga pelaku diangsur dalam waktu tiga [[tahun]] atau langsung tunai.{{Butuh rujukan}}
== Kemaksiatan ==
Suatu penerima diyat ditetapkan melampaui batas dan membuat [[Maksiat|kemaksiatan]] atas syariat pada kondisi tertentu. Kondisi ini ketika telah mengambil diyat dan tetap membunuh pemberi diyat. Pembunuhan ini ditetapkan sebagai bentuk pelanggaran janji dan pengkhianatan kepada si pembunuh yang telah memberi diyat.{{Sfn|Buhairi|2012|p=55-56}}
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Buhairi|first=Muhammad Abdul Athi|date=2012|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tafsir_Ayat_Ayat_Ya_Ayyuhal_Ladzina_Aman/ahLeDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Tafsir Ayat-Ayat Yā Ayyuhal-ladzīna Āmanū|location=Jakarta|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-593-4|editor-last=Taman, M., dan Yasir, M.|translator-last=Kasdi, A., dan Farida, U.|ref={{sfnref|Buhairi|2012}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Burlian|first=Paisol|date=2015|url=https://core.ac.uk/download/pdf/291992051.pdf|title=Implementasi Konsep Hukuman Qishash di Indonesia|location=Jakarta Timur|publisher=Sinar Grafika|isbn=978-979-007-583-2|ref={{sfnref|Burlian|2015}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Irfan dan Masyrofah|date=2013|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51021/1/FIQIH%20JINAYAH.pdf|title=Fiqh Jinayah|location=Jakarta|publisher=Amzah|isbn=978-602-8689-76-2|ref={{sfnref|Irfan dan Masyrofah|2013}}|url-status=live}}
[[Kategori:Hukum Islam]]
|