Budaya telepon genggam Jepang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tegarrifqi (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tegarrifqi (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 1:
[[File:Japanese girl with mobile phone.jpg|thumb|Gadis di distrik [[Harajuku]] dengan telepon genggam pada tahun 2008]]
[[Image:Taking fish pictures.jpg|thumb|right|Gadis muda yang mengambil gambar dengan telepon genggam di [[Akuarium Osaka
Di Jepang, [[telepon genggam]] tersebar di mana-mana selama beberapa tahun sebelum fenomena tersebut menyebar ke seluruh dunia. Dalam bahasa Jepang, telepon genggam disebut {{nihongo|''keitai denwa''|携帯電話}}, secara harfiah "[[telepon]] portabel," dan biasa dikenal sebagai ''keitai'' (携帯).
Baris 65:
===Gyaru-moji===
Salah satu bentuk tulisan yang sangat berbeda disebut
==Novel telepon seluler==
Baris 104:
[[Gracenote]] dan Media Socket memiliki layanan dengan pengguna dapat mendekatkan telepon ke sumber musik (seperti speaker), dan, dengan menekan nomor telepon tertentu, menemukan lagu dalam database dan mengidentifikasinya. Pengguna menerima judul lagu, artis, dan album dalam hitungan detik. Informasi ini pada gilirannya dapat digunakan untuk mencari di internet seluler untuk menemukan lagu tersebut. Banyak dari teknologi ini sekarang menjadi tempat umum di seluruh dunia berkat munculnya ponsel cerdas, seperti perangkat [[Android (sistem operasi)|Android]] dan [[iOS]].
==Budaya swafoto==
[[File:I am pretty!.jpg|thumb|Turis Jepang melakukan swafoto di [[Stockholm City Hall]].]]
[[Swafoto]] modern berasal dari budaya [[kawaii]] (imut) Jepang, yang melibatkan obsesi untuk mempercantik representasi diri dalam bentuk fotografi, terutama di kalangan wanita.<ref name="Pan">{{cite book |last1=Pan |first1=Lu |title=Aestheticizing Public Space: Street Visual Politics in East Asian Cities |date=2015 |publisher=Intellect Books |isbn=9781783204533 |page=107 |url=https://books.google.com/books?id=rJbzCQAAQBAJ&pg=PA107}}</ref> Pada tahun 1990-an, fotografi sendiri berkembang menjadi kesenangan utama di kalangan siswi Jepang, mengambil foto dengan teman-teman dan bertukar salinan yang dapat ditempelkan ke album kawaii.<ref name="Miller">{{cite book |last1=Miller |first1=Laura |chapter=10. Purikura: Expressive Energy in Female Self-Photography |title=Introducing Japanese Popular Culture |date=2018 |publisher=[[Routledge]] |isbn=9781317528937 |chapter-url=https://books.google.com/books?id=UBFFDwAAQBAJ&pg=PT129}}</ref> Swafoto digital berasal dari [[purikura]] (singkatan Jepang untuk "klub cetak"), yang merupakan bilik stiker foto Jepang.<ref name="Pan"/><ref name="Sandbye">{{cite book |last1=Sandbye |first1=Mette |chapter=Selfies and ''Purikura'' as Affective, Aesthetic Labor |title=Exploring the Selfie: Historical, Theoretical, and Analytical Approaches to Digital Self-Photography |date=2018 |publisher=Springer |isbn=9783319579498 |pages=305–326 (310) |chapter-url=https://books.google.com/books?id=SaVUDwAAQBAJ&pg=PA310}}</ref> Perusahaan permainan video [[Sega]] dan [[Atlus]] memperkenalkan purikura pertama pada Februari 1995, bermula dari [[permainan arkade]], sebelum berkembang ke lokasi budaya populer lainnya seperti toko makanan cepat saji, stasiun kereta api, tempat [[karaoke]] dan arena bowling.<ref name="Edwards">{{cite book |last1=Edwards |first1=Elizabeth F. |last2=Hart |first2=Janice |title=Photographs Objects Histories: On the Materiality of Images |date=2004 |publisher=[[Psychology Press]] |isbn=9780415254410 |url=https://books.google.com/books?id=VRQ2StxiK0sC&pg=PA167}}</ref> Purikura menjadi bentuk hiburan yang populer di kalangan anak muda di Jepang, dan kemudian di seluruh [[Asia Timur]], pada tahun 1990-an.<ref name="Pan"/>
Untuk memanfaatkan fenomena purikura di Asia Timur, ponsel Jepang mulai menyertakan [[kamera depan]], yang memfasilitasi dalam melakukan swafoto.<ref name="Pan"/><ref name="Taking pictures with your phone"/> [[telepon kamera]] hadap depan pertama adalah [[Kyocera]] Visual Phone VP-210, dirilis di Jepang pada Mei 1999.<ref name="computerworld"/> Ponsel tersebut disebut "ponsel video seluler" pada saat itu.<ref>{{cite news |title=First mobile videophone introduced |url=http://edition.cnn.com/TECH/ptech/9905/18/japan.phonetv/ |access-date=15 September 2019 |agency=[[CNN]] |date=18 May 1999}}</ref> Ponsel tersebut menyimpan hingga 20 gambar [[JPEG]], yang dapat dikirim melalui [[e-mail]], atau telepon dapat mengirim hingga dua gambar per detik melalui [[jaringan seluler]] [[nirkabel]] [[Personal Handy-phone System]] (PHS) Jepang.<ref name="computerworld"/> Hal ini menyebabkan transisi dalam budaya swafoto Jepang dari purikura ke [[ponsel]].<ref name="Pan"/> Fitur fotografi dalam purikura Jepang dan [[ponsel cerdas]] kemudian diadopsi oleh aplikasi seperti [[Instagram]] dan [[Snapchat]], termasuk menulis atau mengetik teks di swafoto, menambahkan fitur yang mempercantik gambar, dan opsi penyuntingan foto seperti kumis kucing atau telinga kelinci.<ref>{{cite news |title=How 'playing Puri' paved the way for Snapchat |url=https://www.bbc.com/worklife/gallery/20181119-why-playing-puri-was-the-precursor-for-snapchat |access-date=16 September 2019 |agency=[[BBC]] |date=23 November 2018}}</ref>
==Aspek negatif==
Menjawab telepon seluler di tempat umum tertentu dianggap melanggar [[etiket]] yang baik. Misalnya, tidak sopan menjawab atau berbicara melalui ponsel di kereta. Banyak orang menyimpan ponsel mereka dalam 'mode diam' (silent mode) agar tidak mengganggu orang lain dan menghindari rasa malu di kereta. Di sisi lain, menulis email atau bermain permainan dengan ponsel saat naik kereta benar-benar dapat diterima.
Energi elektromagnetik menurut teori menyebabkan gangguan pada [[Pacu-Jantung|alat pacu]] jantung dan perangkat medis lainnya.<ref>{{cite web | url=http://www.jaythaker.org/Jay_Thaker/Curriculum_Vitae_files/electromagnetic_interference_with_pacemakers_caused_by_portable_media_players.pdf | title=Electromagnetic interference with pacemakers caused by portable media players | publisher=Jay Thaker | access-date=17 October 2011 | author=Jay P. Thaker, Mehul B. Patel, MD, Krit Jongnarangsin, MD,* Valdis V. Liepa, PhD, † Ranjan K. Thakur, MD, FHR | url-status=dead | archive-url=https://web.archive.org/web/20120425073018/http://www.jaythaker.org/Jay_Thaker/Curriculum_Vitae_files/electromagnetic_interference_with_pacemakers_caused_by_portable_media_players.pdf | archive-date=25 April 2012}}</ref><ref>{{cite web | url=http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=616 | title=Cellular Phones Can Cause Pacemaker Problems | publisher=Medicine.net | date=1997-12-31 | access-date=17 October 2011}}</ref> Sebagian besar kereta api berisi tanda-tanda yang menuntut agar ponsel dimatikan ketika berada di sekitar kursi yang disediakan untuk orang tua dan disabilitas, tetapi penumpang jarang melakukannya. Di rumah sakit, diharapkan seseorang harus mematikannya sepenuhnya.
Baik berbicara di telepon atau mengirim pesan teks/pesan dilarang saat mengoperasikan kendaraan atau mengendarai sepeda, tetapi tetap saja cukup umum.{{citation needed}}
==Lihat pula==
|