Pakubuwana X: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Baris 66:
==Masa pemerintahan==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van Pakoe Boewono X Susuhunan van Solo TMnr 60034669.jpg|jmpl|Potret studio Sri Susuhunan Pakubuwana X.]]
Pada masa pemerintahannya, Pakubuwana X melakukan pemberdayaan masyarakat baik bidang ekonomi, kesehatan dan keterampilan. Pada bidang ekonomi Pakubuwana X membangun [[Pasar Gede Harjonagoro]] dan mendirikan Bank Bandhalumaksa yang berperan memberi pinjaman kepada [[abdi dalem]] untuk perbaikan rumah ketika wabah pes melanda Surakarta.{{cn}} Di bidang pendidikan, ia mendirikan Sekolah Pamardi Putri dan Kasatriyan untuk kepentingan kerabat keraton serta mendirikan ''rijksstudiefond'', sebuah lembaga yang memberi beasiswa bagi santana dan [[abdi dalem]]. Di bidang kesehatan Pakubuwana X membangun klinik kesehatan Panti Raga (kelak berkembang menjadi Rumah Sakit Kadipala) dan apotek Panti Husada yang berada di bawah pengelolaan Dinas Kridha Nirmala. Infrastruktur modern banyak dibangun pada masa pemerintahannya, seperti bangunan [[Stasiun Solo Jebres]], [[Stasiun Solo-Kota]] (Sangkrah), [[Taman Sriwedari]], [[Stadion Sriwedari]], [[Kebun Binatang Jurug]], Jembatan Jurug yang melintasi [[Bengawan Solo]] di timur kota, gapura-gapura di batas Kota [[Surakarta]], Griya Wangkung (rumah singgah bagi [[tunawisma]]), rumah pemotongan hewan ternak di Jagalan, dan rumah perabuan (pembakaran jenazah) bagi warga [[Tionghoa]].
 
Di bidang pendidikan, Pakubuwana X mendirikan Sekolah Pamardi Putri dan HIS Ksatriyan untuk kepentingan kerabat keraton serta mendirikan sekolah pertanian di Tegalgondo, Klaten. Selain mengembangkan pendidikan umum, Pakubuwana X juga mengembangkan pendidikan islam. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan untuk mengembangkan pendidikan islam seperti mendirikan madrasah Mambaul Ulum dan menghidupkan kembali Pesantren Jamsaren.<ref>{{Cite journal|last=Mulyanto|first=Mulyanto|last2=Saefuddin|first2=Didin|last3=Husaini|first3=Adian|last4=Bachtiar|first4=Tiar Anwar|date=2021-03-01|title=Kebijakan pendidikan Pakubuwana X dan pengaruhnya terhadap pengembangan pendidikan Islam di Surakarta tahun 1893-1939|url=http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TADIBUNA/article/view/1977|journal=Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam|publisher=LPPM Universitas Ibn Khaldun Bogor|volume=10|issue=1|pages=4-5|doi=10.32832/tadibuna.v10i1.1977|issn=2622-7215}}</ref>
 
Di bidang kesehatan Pakubuwana X membangun klinik kesehatan Panti Raga (kelak berkembang menjadi Rumah Sakit Kadipala) dan apotek Panti Husada yang berada di bawah pengelolaan Dinas Kridha Nirmala. Infrastruktur modern banyak dibangun pada masa pemerintahannya, seperti bangunan [[Stasiun Solo Jebres]], [[Stasiun Solo-Kota]] (Sangkrah), [[Taman Sriwedari]], [[Stadion Sriwedari]], [[Kebun Binatang Jurug]], Jembatan Jurug yang melintasi [[Bengawan Solo]] di timur kota, gapura-gapura di batas Kota [[Surakarta]], Griya Wangkung (rumah singgah bagi [[tunawisma]]), rumah pemotongan hewan ternak di Jagalan, dan rumah perabuan (pembakaran jenazah) bagi warga [[Tionghoa]].
 
Pada tanggal [[21 Januari]] [[1932]], Pakubuwana X mendapatkan bintang kehormatan ''Sri Maharaja'' dari [[Ratu Wilhelmina]] dari [[Belanda]] berupa ''Grootkruis in de Orde van de Nederlandse Leeuw '' dengan sebutan ''raja'' dalam [[bahasa Belanda]], ''Zijne Vorstelijke Hoogheid''.