Uğur Şahin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Karir: Perbaikan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 59:
Sekarang bersama [[Özlem Türeci]] and Christoph Huber, Şahin mendirikan perusahaan bioteknologi BioNTech, yang berbasis di Mainz, Jerman, pada tahun 2008 dan menjabat sebagai CEO-nya.<ref>{{Citation|title=Ministerpräsidentin Malu Dreyer sagt Mainzer Impfstoffentwickler BioNTech Unterstützung zu.|date=15 May 2020|url=https://www.rlp.de/de/aktuelles/einzelansicht/news/News/detail/ministerpraesidentin-malu-dreyer-sagt-mainzer-impfstoffentwickler-biontech-unterstuetzung-zu/|publisher=Staatskanzlei Rheinland-Pfalz|language=de|access-date=26 October 2020}}</ref><ref>{{Citation|title=Ugur Sahin, Profile and Biography|url=https://www.bloomberg.com/profile/person/18869003|website=Bloomberg|access-date=26 October 2020}}</ref> BioNTech berfokus pada pengembangan dan pembuatan imunoterapi aktif untuk pendekatan khusus pasien terhadap pengobatan kanker dan penyakit serius lainnya.<ref>{{Citation|last1=Hofmann|first1=Siegfried|title=Impfung gegen Krebs|date=16 March 2016|newspaper=Handelsblatt|page=16|language=de|last2=Terpitz|first2=Katrin}}</ref> Fokus utama dari pekerjaan penelitiannya adalah penemuan obat berbasis mRNA untuk digunakan sebagai imunoterapi kanker individual, sebagai vaksin melawan penyakit menular, dan sebagai terapi penggantian protein untuk penyakit langka.<ref>{{Citation|author=Kutter, Susanne|title=Der große Schlag im Kampf gegen den Krebs|date=3 June 2016|newspaper=WirtschaftsWoche|issue=23|page=14|language=de}}</ref> Dia memegang kepemilikan minoritas di perusahaan yang terdaftar.<ref>{{Citation|title=BioNTech-Aktie|url=https://www.finanzen.net/aktien/biontech-aktie|website=finanzen.net|language=de|access-date=26 October 2020}}</ref><ref>{{Citation|author=Wolfram Weimer|title=Der Impfstoff naht|date=13 October 2020|url=https://www.n-tv.de/politik/politik_person_der_woche/Der-Impfstoff-naht-article22095146.html|website=n-tv|language=de|access-date=26 October 2020}}</ref>Sejak April 2020, BioNTech telah meneliti vaksin untuk penyakit COVID-19 di bawah Şahin dan Türeci, yang juga merupakan anggota dewan direksi perusahaan.
==Riset==
{{Overly detailed|section|details=|date=October 2021}}
Şahin telah bekerja dengan Türeci sebagai pasangan dokter-ilmuwan sejak mereka bertemu pada tahun 1992. Pekerjaan awal mereka berfokus pada mengidentifikasi dan mengkarakterisasi molekul target baru (antigen) untuk imunoterapi kanker. Mereka menemukan antigen tumor yang relevan untuk pengobatan berbagai jenis kanker, misalnya kanker perut, kanker pankreas, kanker payudara, kanker ovarium, kanker prostat, kanker paru-paru dan kanker berbahaya lainnya.<ref>{{Cite Q|Q92379967|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite Q|Q45401730|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite Q|Q30854839}}</ref>
Şahin dan timnya menetapkan strategi yang memungkinkan berbagai lapisan pengoptimalan vaksin mRNA, termasuk pengoptimalan berbagai elemen tulang punggung struktural molekul mRNA, cara memanfaatkan kimia mRNA berbasis uridine serta modifikasi nukleosida, dan berbagai komposisi berbasis lipid dan rute pemberian. untuk mengirimkan mRNA. Menggabungkan modifikasi mRNA secara sistematis mencapai peningkatan eksponensial dalam potensi vaksin mRNA dan adaptasinya untuk berbagai tujuan.<ref name="ReferenceA">{{Cite Q|Q54585198}}</ref><ref>{{Cite Q|Q57221515|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite Q|Q45858586|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite Q|Q38252360|doi-access=free}}</ref><ref>{{Citation|title=mRNA therapeutics in cancer immunotherapy|year=2021|pmid=33858437|last1=Beck|first1=J. D.|last2=Reidenbach|first2=D.|last3=Salomon|first3=N.|last4=Sahin|first4=U.|last5=Vormehr|first5=M.|last6=Kranz|first6=L. M.|journal=Molecular Cancer|volume=20|issue=1|page=69|doi=10.1186/s12943-021-01348-0|pmc=8047518}}</ref> Membangun kotak peralatan peningkatan molekul RNA ini, Şahin berhasil menggunakan mRNA untuk aplikasi pada manusia.
===Vaksin RNA yang menargetkan mutasi kanker individu===
Salah satu aplikasi yang dipelopori oleh tim Sahin adalah vaksin mRNA untuk terapi kanker yang dipersonalisasi yang didasarkan pada mRNA yang dimodifikasi non-nukleosida. Teknologi ini bergantung pada penargetan mutasi spesifik tumor yang tidak ada dalam sel normal. Setiap tumor pasien memiliki serangkaian mutasi yang unik. Karena vaksin mRNA dapat dengan mudah dirancang untuk menargetkan antigen apa pun, tim dapat menggunakan sidik jari mutasi kanker untuk merekayasa vaksin neo-antigen pribadi berbasis mRNA. Aplikasi ini menawarkan kemungkinan untuk menargetkan mutasi tumor setiap pasien dengan vaksin mRNA yang dirancang secara individual dengan komposisi unik yang diproduksi "sesuai permintaan".
===Vaksin RNA yang menargetkan antigen terkait tumor ===
To apply their RNA cancer vaccine to tumor-associated antigens (TAAs) shared between patients, Sahin and his team developed RNA vaccine nanoparticle delivery strategies that target tissue-derived dendritic cells body-wide. They pioneered the first intravenous nanoparticle delivery of mRNA vaccines in humans. They observed strong tumor-antigen-specific immune responses induced by their uridine-based non-nucleoside modified mRNA vaccines, even though the utilized TAAs are self-antigens. This was a critical step toward the development of effective, potent cancer vaccines targeting a broad range of antigens for immunotherapy.
===Vaksin RNA untuk meningkatkan terapi CAR-T===
Reseptor antigen chimeric (CAR) - Terapi sel T (CARVAC) adalah imunoterapi yang menjanjikan untuk mengobati kanker hematologi yang diturunkan dari sel B. Mencapai respons pasien jangka panjang pada tumor padat tetap menjadi tantangan karena aktivitas sel CAR-T yang buruk terhadap kanker padat. Sahin dan timnya telah mengembangkan cara untuk menggunakan teknologi vaksin RNA untuk ekspansi in vivo dan peningkatan pencangkokan sel CAR-T yang ditransfer secara genetik dan diadopsi. Ini telah efektif dalam mendorong regresi tumor besar dalam menantang model kanker tikus. Pendekatan ini sekarang dalam uji klinis untuk pengobatan pasien dengan berbagai kanker.
=== Vaksin RNA untuk menginduksi toleransi spesifik antigen pada penyakit autoimun ===
[[File:Empfang für Özlem Türeci und Uğur Şahin im Rathaus Köln-5356.jpg|thumb|Şahin and his wife [[Özlem Türeci]] during the honorary doctorate ceremony given by the [[University of Cologne]] Faculty of Medicine, 2021]]
Penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis (MS), hasil dari kerusakan jaringan yang disebabkan oleh limfosit T yang reaktif sendiri. Memerangi penyakit autoimun merupakan tantangan dan dapat menyebabkan imunosupresi sistemik dan efek samping seperti peningkatan risiko infeksi. ahin dan timnya mengembangkan strategi terapi baru yang menghindari penekanan kekebalan sistemik dengan hanya menghambat sel-sel kekebalan yang memediasi penyakit autoimun. Mereka menggunakan versi berbeda dari nanopartikel lipid untuk mengirimkan autoantigen MS yang dikodekan oleh RNA non-inflamasi ke dalam sel dendritik. Pendekatan ini memperluas jenis sel imun tertentu, yang disebut sel T efektor regulator spesifik antigen, yang menekan autoreaktivitas terhadap autoantigen yang ditargetkan dan juga mendorong penghambatan sel T autoreaktif terhadap autoantigen spesifik myelin lainnya. Vaksin RNA yang digunakan untuk induksi toleransi mengandung 1-methylpseudouridine (m1Ψ) alih-alih uridine, modifikasi yang sebelumnya dijelaskan oleh Kariko dan rekan yang tidak merangsang reseptor seperti Toll. Pada model tikus MS, vaksin RNA baru mendekati onset tertunda dan mengurangi keparahan penyakit yang sudah ada tanpa menginduksi imunosupresi umum.<ref>{{Cite Q|Q104766936}}</ref><ref>{{Citation|title=mRNA vaccine shows promise in autoimmunity|year=2021|pmid=33437044|last1=Flemming|first1=A.|journal=Nature Reviews. Immunology|volume=21|issue=2|page=72|doi=10.1038/s41577-021-00504-3|pmc=7802056}}</ref><ref>{{Citation|title=mRNA vaccines take on immune tolerance|year=2021|pmid=33785909|last1=Wardell|first1=C. M.|last2=Levings|first2=M. K.|journal=Nature Biotechnology|volume=39|issue=4|pages=419–421|doi=10.1038/s41587-021-00880-0|s2cid=232431542|doi-access=free}}</ref>
===Vaksin RNA melawan COVID-19===
Pada Januari 2020, Sahin dan timnya beralih dari kanker ke pengembangan vaksin COVID-19. Publikasi cepat dari urutan SARS-COV-2 memungkinkan mereka untuk memulai program penemuan vaksin RNA. Sifat serbaguna dari teknologi mRNA mereka dan dasar yang telah dilakukan tim Sahin di bidang vaksin kanker memungkinkan mereka mengembangkan, memproduksi, dan menguji beberapa kandidat vaksin mRNA secara paralel. BNT162b2 ditemukan sebagai yang terbaikTemplat:Menurut siapa kandidat untuk tujuan khusus vaksinasi untuk pencegahan COVID19. BNT162b2 adalah nanopartikel lipid yang dienkapsulasi, vaksin RNA modifikasi nukleosida yang mengkode protein lonjakan SARS-CoV-2 dan menggabungkan beberapa fitur untuk aktivitas vaksin yang dioptimalkan yang berasal dari Sahin, Türeci dan tim mereka sebelumnya bekerja.<ref>{{Cite web|last=|first=|title=Corona-Impfung erklärt: So funktioniert der programmierbare BioNTech-Impfstoff|url=https://www.heise.de/hintergrund/Corona-Impfung-erklaert-So-funktioniert-der-programmierbare-BioNTech-Impfstoff-5060246.html|url-status=live|access-date=30 June 2021|website=c't Magazin|language=de}}</ref><ref>{{Cite Q|Q91028225}}</ref><ref name="ReferenceA"/>Uji klinis dan studi dunia nyata selanjutnya menetapkan bahwa vaksin BNT162b2 sangat efektif dalam menginduksi respons imun dan membuktikan keamanan dan kemanjuran yang manjur pada manusia.<ref>{{Citation|title=BNT162b2 vaccine induces neutralizing antibodies and poly-specific T cells in humans|year=2021|pmid=34044428|last1=Sahin|first1=U.|last2=Muik|first2=A.|last3=Vogler|first3=I.|last4=Derhovanessian|first4=E.|last5=Kranz|first5=L. M.|last6=Vormehr|first6=M.|last7=Quandt|first7=J.|last8=Bidmon|first8=N.|last9=Ulges|first9=A.|last10=Baum|first10=A.|last11=Pascal|first11=K. E.|last12=Maurus|first12=D.|last13=Brachtendorf|first13=S.|last14=Lörks|first14=V.|last15=Sikorski|first15=J.|last16=Koch|first16=P.|last17=Hilker|first17=R.|last18=Becker|first18=D.|last19=Eller|first19=A. K.|last20=Grützner|first20=J.|last21=Tonigold|first21=M.|last22=Boesler|first22=C.|last23=Rosenbaum|first23=C.|last24=Heesen|first24=L.|last25=Kühnle|first25=M. C.|last26=Poran|first26=A.|last27=Dong|first27=J. Z.|last28=Luxemburger|first28=U.|last29=Kemmer-Brück|first29=A.|last30=Langer|first30=D.|journal=Nature|volume=595|issue=7868|pages=572–577|doi=10.1038/s41586-021-03653-6|bibcode=2021Natur.595..572S|s2cid=235232604|display-authors=1|doi-access=free}}</ref><ref>{{Citation|title=BNT162b vaccines protect rhesus macaques from SARS-CoV-2|year=2021|pmid=33524990|last1=Vogel|first1=A. B.|last2=Kanevsky|first2=I.|last3=Che|first3=Y.|last4=Swanson|first4=K. A.|last5=Muik|first5=A.|last6=Vormehr|first6=M.|last7=Kranz|first7=L. M.|last8=Walzer|first8=K. C.|last9=Hein|first9=S.|last10=Güler|first10=A.|last11=Loschko|first11=J.|last12=Maddur|first12=M. S.|last13=Ota-Setlik|first13=A.|last14=Tompkins|first14=K.|last15=Cole|first15=J.|last16=Lui|first16=B. G.|last17=Ziegenhals|first17=T.|last18=Plaschke|first18=A.|last19=Eisel|first19=D.|last20=Dany|first20=S. C.|last21=Fesser|first21=S.|last22=Erbar|first22=S.|last23=Bates|first23=F.|last24=Schneider|first24=D.|last25=Jesionek|first25=B.|last26=Sänger|first26=B.|last27=Wallisch|first27=A. K.|last28=Feuchter|first28=Y.|last29=Junginger|first29=H.|last30=Krumm|first30=S. A.|journal=Nature|volume=592|issue=7853|pages=283–289|doi=10.1038/s41586-021-03275-y|bibcode=2021Natur.592..283V|s2cid=231756922|display-authors=1|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite Q|Q104265015}}</ref> BNT162b2 menjadi obat mRNA pertama yang disetujui untuk digunakan manusia dan vaksin tercepat yang dikembangkan melawan patogen baru dalam sejarah kedokteran.<ref>{{Cite Q|Q104503055}}</ref>
==Referensi ==
|