Teknologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30:
Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, sering kali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, [[matematika]], [[linguistika]], dan [[sejarah]] guna mencapai suatu hasil yang praktis.
Teknologi sering kali merupakan konsekuensi dari ilmu, dan rekayasa—meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia sering kali justru mendahului kedua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran [[elektron]] di dalam [[penghantar listrik]], dengan menggunakan peralatan, dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur, dan teknisi untuk menciptakan peralatan, dan mesin-mesin baru, seperti [[semikonduktor]], [[komputer]], dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknologi", ketiga ranah ini sering kali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.<ref>{{cite web | url=http://www.
Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah [[Perang Dunia II]], misalnya di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis [[Vannevar Bush]] mengenai kebijakan ilmu pascaperang, "<u>''Science—The Endless Frontier''</u>". Produk baru, industri baru dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam. Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar. Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung yang memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.<ref>{{Cite journal |first=George |last=Wise |title=Science and Technology |journal=Osiris (2nd Series) |volume=1 |year=1985 |pages=229–246 |postscript=<!--None--> }}.</ref><ref>{{Cite book|first=David H.|last=Guston|title=Between politics and science: Assuring the integrity and productivity of research|url=https://archive.org/details/betweenpoliticss0000gust|location=New York|publisher=Cambridge University Press|year=2000|isbn=0-521-65318-5|postscript=<!--None--> }}.</ref>
|