Praswad Nugraha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Emin Januar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Emin Januar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Officeholder|name={{PAGENAME}}|honorific-suffix=S.H., LL.M.|office=Ketua IM57+ Institute|birth_date={{birth date and age|1982|9|8}}|birth_place=[[Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]]|image=[[File:Abung Praswad.jpg|200px]]|alma_mater=[[Universitas Padjajaran]] (2002), [[Queensland University of Technology]] (2011)|occupation=|nationality=Indonesia|mother=Emilia AS|father=Thamiezuddin|known_for=Aktivis dan Pejuang Anti Korupsi|office2=Penyidik Senior di Komisi Pemberantasan Korupsi|termstart1=2021|termend1=2024|termstart2=2007|term_end2=2021|suboffice2=Penyidik KPK}}'''Mochamad Praswad Nugraha, S.H., LL.M'''. adalah Aktivis, Pejuang Anti Korupsi dan Pakar [[Investigasi kriminal|Investigasi]] yang lahir di [[Kota Bandar Lampung|Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]] pada 8 September 1982. Dia adalah Ketua IM57+ Institute<ref>{{Cite web|title=IM57+ Institute Kini Punya Kantor, Mantan Penyidik KPK Jadi Ketua|url=https://kumparan.com/kumparannews/im57-institute-kini-punya-kantor-mantan-penyidik-kpk-jadi-ketua-1wyX1hSvRUC|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref> periode 2021-2024. Organisasi yang dia pimpin, IM57+ Institute, berdiri pada 30 September 2021 beranggotakan ke 57 mantan pegawai KPK[[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] yang disingkirkan dari KPK[[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] menggunakan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dinyatakan melanggar [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] oleh Komnas[[Komisi HAMNasional RepublikHak IndonesiaAsasi Manusia]], dan telah terbukti Maladministrasi oleh [[Ombudsman Republik Indonesia]] pada tahun 2021<ref>{{Cite web|last=Wijayati|first=Murni|title=M. Praswad Nugraha Jadi Ketua Institute IM 57 karena Kegagalan KPK - Editor News|url=https://editornews.pikiran-rakyat.com/politik/pr-1313283993/m-praswad-nugraha-jadi-ketua-institute-im-57-karena-kegagalan-kpk|website=editornews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref>. Sebelumnya Praswad menjabat sebagai Penyidik Senior pada [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)]] dimana dia bergabung sebagai pegawai sejak 2007 hingga 2021. Praswad juga tercatat sebagai ahli di bidang Penyelidikan dan Penyidikan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di KPK dengan membongkar kasus-kasus Mega Korupsi baik didalam maupun di luar negeri. Selama menjadi penyidik KPK, Praswad banyak menangani kasus-kasus besar. Salah satunya kasus korupsi bantuan sosial (bansos) sembako Covid[[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] di Jabodetabek pada 2020 bersama Penyidik Andre Dedy Nainggolan yang juga disingkirkan melalui mekanisme TWK. Kasus tersebut menyeret Menteri Sosial [[Juliari Batubara|Juliari Batubara.]]<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-08-23|title=Awal Mula Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat Juliari hingga Divonis 12 Tahun Penjara Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/18010551/awal-mula-kasus-korupsi-bansos-covid-19-yang-menjerat-juliari-hingga-divonis|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=Times|first=I. D. N.|last2=Aryodamar|title=[WANSUS] Praswad Nugraha, Eks Penyidik Bansos yang Dipecat karena TWK|url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/wansus-praswad-nugraha-eks-penyidik-bansos-yang-dipecat-karena-twk|website=IDN Times|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref>
 
== Masa Muda dan Keluarga ==
Sebelum akhirnya memutuskan kuliah di [[Universitas Padjadjaran]], Praswad lebih banyak menghabiskan masa muda di kota kelahirannya di Bandar Lampung. Sejak SMA, Praswad punya hobi mendaki gunung. Hampir semua gunung di Lampung pernah dia jelajahi. Seperti [[Gunung Pesagi]], [[Gunung Seminung]], Tanggamus, Rajabasa, dan Betung.<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2022-05-27|title=M. Praswad Nugraha: Kolam, Masa Muda, dan Refresh|url=https://www.jawapos.com/sisi-lain/27/05/2022/m-praswad-nugraha-kolam-masa-muda-dan-refresh/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Hobi tersebut sejalan dengan kegiatan organisasi kesiswaan pencinta alam yang diikutinya di SMAN 3 Bandar Lampung. Yakni Swapala (Siswa Pencinta Alam).<ref>{{Cite web|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Putra Lampung: Tembak Mati Saja|url=https://lampung.suara.com/read/2021/05/29/143149/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-putra-lampung-tembak-mati-saja|website=suara.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Selain Swapala, Praswad juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat Merpati Putih.
 
=== Gelar Adat ===
Praswad Nugraha punya gelar adat masyarakat Pepadun. Yakni Tuan Penyimbang Rajo. Dalam adat Lampung, gelar Penyimbang diberikan kepada orang yang memiliki gelar suntan selaku gelar tertinggi pada adat Pepadun.<ref>{{Cite web|title=Masyarakat Adat Lampung Pepadun|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masyarakat-adat-lampung-pepadun/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-07-31}}</ref>
== Riwayat Pendidikan ==
Mochamad Praswad Nugraha menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada 1997-2000. Setelah lulus, dia melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi (FE), [[Universitas Lampung]] pada 2000-2002, namun tidak sampai mendapatkan gelar sarjana. Praswad baru menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) ketika menjadi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) di [[Universitas Padjadjaran]] (Unpad), Bandung pada 2002-2006, dan mendapat gelar sarjana hukum (SH). Selanjutnya, tahun 2011-2012 Praswad menempuh pendidikan S2 di [[Queensland University of Technology]], Brisbane, Australia. Pendidikan itu dia peroleh dari program ''Awardee of Australia Award Scholarship'' (AUSAID). Lewat beasiswa tersebut, dia berhasil menyabet gelar ''Master of Law'' (LL.M).<ref>{{Cite web|title=https://twitter.com/yudiharahap46/status/1424741357407461388|url=https://twitter.com/yudiharahap46/status/1424741357407461388|website=Twitter|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref>
 
Sebelum menjadi penyidik KPK, Praswad juga pernah mengenyam pendidikan calon penyidik yang digelar oleh KPK di Sekolah Intelejen Strategis dibawah [[Badan Intelijen Strategis]] (BAIS TNI) pada 2007. Pendidikan tersebut kemudian mengantarnya sebagai penyelidik dan penyidik KPK selama 2007-2018 dan menjadi penyidik senior di KPK pada 2018-2021.
 
== Riwayat Pekerjaan ==
 
=== [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] (2007 - 2021) ===
Praswad tergabung dalam angkatan Indonesia Memanggil 2 (IM-2) pada program CPF yang beranggotakan 52 orang calon Penyelidik yang kemudian di tempa dan dilatih pada Sekolah Intelijen Strategis, [[Badan Intelijen Strategis]] (BAIS) TNI di Cilendek, Bogor. Selanjutnya, Praswad bergabung pada Direktorat Penyelidikan KPK di tahun 2007 - 2014. Setelah 7 tahun sebagai Penyelidik, kemudian Praswad diangkat sebagai Penyidik Senior pada Direktorat Penyidikan KPK sejak tahun 2014. Praswad tergabung dalam Satuan Tugas 19, Direktorat Penyidikan KPK bersama-sama dengan Andre Dedy Nainggolan dan Lakso Anindito yang akhirnya disingkirkan oleh KPK di tahun 2021 melalui mekanisme Tes Wawasan Kebangsaan. Selama berkarir di KPK, Praswad telah membongkar ratusan kasus korupsi yang antara lain melibatkan banyak Menteri, Gubernur, Bupati termasuk Jenderal Polisi baik di dalam maupun di luar negeri.
 
==== Kasus-Kasus Korupsi yang Pernah Ditangani Selama di KPK ====
* Menangkap Menteri Sosial Juliari P. Batubara yang diduga menerima suap terkait kasus korupsi bantuan sosial CovudCovid-19 yang diduga merugikan keuangan negara lebih dari Rp 6,4 triliun (2020).<ref>{{Cite web|title=Penyidik KPK Praswad usai Disanksi Etik: Risiko Bongkar Kasus Bansos Rp 6,4 T|url=https://kumparan.com/kumparannews/penyidik-kpk-praswad-usai-disanksi-etik-risiko-bongkar-kasus-bansos-rp-6-4-t-1w7U48m7TjX|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-07-29}}</ref>
* Tergabung dalam tim penangkapan Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta Agus Winoto yang diduga menerima suap dari pengacaraoknum Penasihat Hukum (2019)<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menangani kasus suap Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan Ketua DPRD Tulungagung Supriyono dan berhasil mengembalikan uang negara lebih dari Rp 70 miliar (2019)<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menahan Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR RI atas keterlibatannya dalam kasus dugaan suap pada tahun 2016. Taufik ditengarai meminta biaya 5% dari sekitar Rp 100 miliar dana alokasi khusus (DAK) Kebumen (2018)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2019-03-14|title=KPK Limpahkan Kasus Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Pengadilan Tipikor Semarang|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/03/14/15020411/kpk-limpahkan-kasus-wakil-ketua-dpr-taufik-kurniawan-ke-pengadilan-tipikor|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Mengungkap kasus suap korporasi Sinar Mas Agro (SMART) yang melibatkan Wakil Direktur Utama SMART Edy Saputra Suradja dan beberapa anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) terkait perizinan perkebunan sawit dan pengolahan limbah (2018)<ref>{{Cite web|title=KPK Eksekusi 3 Pejabat Sinar Mas ke Lapas Tangerang|url=https://kumparan.com/kumparannews/kpk-eksekusi-3-pejabat-sinar-mas-ke-lapas-tangerang-1553772755430035448|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korporasi pertama di KPK dengan menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka PT Tradha (2018)<ref>{{Cite web|title=Jerat PT Tradha dengan TPPU, KPK Maksimalkan Pemulihan Aset|url=https://kumparan.com/kumparannews/jerat-pt-tradha-dengan-tppu-kpk-maksimalkan-pemulihan-aset-1rAlQpdGI8D|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menangkap Ketua DPR RI Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Ini salah satu kasus terbesar yang pernah ditangani KPK dan mengakibatkan kerugian negara hampir Rp 2,3 triliun (2017)<ref>{{Cite web|last=Agustina|first=Widiarsi|date=2017-11-10|title=Kronologi KPK Tetapkan Setya Novanto Jadi Tersangka E-KTP Lagi|url=https://nasional.tempo.co/read/1032649/kronologi-kpk-tetapkan-setya-novanto-jadi-tersangka-e-ktp-lagi|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan PT Brantas Abipraya (2016)<ref>{{Cite web|last=Irawan|first=Dhani|title=KPK Periksa 3 Tersangka Kasus Suap PT Brantas Abipraya ke Kejati DKI|url=https://news.detik.com/berita/d-3179955/kpk-periksa-3-tersangka-kasus-suap-pt-brantas-abipraya-ke-kejati-dki|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi yang melibatkan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait ibadah haji (2015)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-04-10|title=KPK Resmi Menahan Suryadharma Ali Terkait Kasus Haji|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/04/10/19170711/KPK.Resmi.Menahan.Suryadharma.Ali.Terkait.Kasus.Haji|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Jero Wacik, Menteri Sumber Daya Alam (Jakarta, 2014)<ref>{{Cite web|date=2014-09-03|title=Menteri ESDM Jero Wacik resmi tersangka|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/09/140903_jero_wacik_tersangka|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Memecahkan beberapa skandal suap yang melibatkan penyidik ​​Departemen Pajak (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-04-09|title=KPK Tangkap Tangan Oknum Pegawai Pajak|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/04/09/19203430/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi pengadaan tanah (40 ha) di Kawasan Perdagan gan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Aceh yang merugikan negara Rp 120 miliar (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-08-20|title=KPK Tetapkan Dua Tersangka Pembangunan Dermaga Sabang|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2013/08/20/1505025/KPK.Tetapkan.Dua.Tersangka.Pembangunan.Dermaga.Sabang.|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi pembangunan jalan antara Tanjung Api Api dan Palembang (Sumatera Selatan) yang merugikan negara sekitar Rp 60 miliar (2009-2010)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-08-12|title=Kasus Tanjung Api-api, Nurhadi dan Chandra Diperiksa KPK|url=https://otomotif.kompas.com/read/2009/08/12/11354458/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
 
==== Pelatihan dan Sertifikasi yang Dimiliki ====
Praswad kerap mengikuti pelatihan dan mendapatkan beberapa sertifikasi, diantaranya:
 
* ''Summer Academy'' IACA (Akademi Anti Korupsi Internasional, 2021)
* Pelatihan sebagai Pelatih Investigasi Keuangan Kasus Korupsi (UNODC, Jakarta, 2020)
* Ahli Auditor Negara Bersertifikat (2010-sekarang)
* Ahli Pengadaan Negara Bersertifikat (2008-sekarang)
* Pelatihan Fraud Examiner (ACFE Indonesian chapter, Jakarta 2014)
* Pelatihan Tingkat Ahli Wawancara Investigasi (KPK, Jakarta, 2014)
* Pelatihan Penerapan Hukum Pembuktian (KPK, Jakarta, 2014)
* Pelatihan Ahli Menembak dan Senjata Api (Pasukan Keamanan Kepresidenan, Jakarta, 2007)
* Pelatihan Defense Driving Skill (Sirkuit Internasional Sentul, Jakarta, 2009)
* Penanganan Informan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Pengawasan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penyamaran (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Deteksi Pencucian Uang (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Penelusuran Aset (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Tata Cara Penangkapan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Komputer Forensik (Sekolah Strategis Intelijen TNI Angkatan Darat, Bogor, 2007)
* Teknik Penyelidikan dan Penyidikan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penuntutan (Sekolah Strategis Intelijen TNI Angkatan Darat, Bogor, 2007)
* Penggeledahan, Penyitaan, & Pengelolaan Barang Bukti (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* E-Procurement (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
 
== Sekilas tentang TWK ==
Pada 2021, KPK menggelar Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Praswad masuk dalam daftar 57 pegawai yang diberhentikan dengan hormat per 30 September 2021 karena dinyatakan tidak lolos TWK. Bersama 43 pegawai KPK yang lain, termasuk [[Novel Baswedan]] dan penyidik senior yang lain, Praswad kemudian bergabung sebagai ASN di Polri atas permintaan Kapolri Jenderal [[Listyo Sigit Prabowo]].<ref>{{Cite web|lastdate=Darmawan|first=Rakha Arlyanto2021-08-16|title=DaftarPelanggaran 44HAM Eksatas PegawaiProses KPKAsesmen yangTWK Haridi Ini Dilantik Jadi ASN PolriKPK|url=https://newswww.detikkomnasham.comgo.id/beritaindex.php/d-5847628news/2021/8/daftar16/1864/pelanggaran-44ham-eksatas-pegawaiproses-kpkasesmen-yangtwk-haridi-ini-dilantik-jadi-asn-polrikpk.html|website=detiknewsKomisi Nasional Hak Asasi Manusia - KOMNAS HAM|language=id-ID|access-date=2022-0708-2903}}</ref>.
 
Berikut daftar 57 pegawai KPK yang dipecat pada 30 September 2021<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2021-09-17|title=Daftar 57 Pegawai KPK yang Dipecat pada 30 September 2021 Mendatang|url=https://www.liputan6.com/news/read/4660550/daftar-57-pegawai-kpk-yang-dipecat-pada-30-september-2021-mendatang|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref>:
Baris 69 ⟶ 119:
 
Selain 57 pegawai itu, ada pula seorang pegawai KPK yang juga ikut dipecat setelah menyusul TWK pada 20 September 2021, yakni Lakso Anindito yang baru saja pulang dari menyelesaikan program LL.M di Lund University, Swedia, sehingga total pegawai yang dipecat sebanyak 58 orang.<ref>{{Cite web|title=SOSOK Lakso Anindito, Pegawai KPK yang Dipecat Paling Akhir, Lulusan S2 Hukum Lund University Swedia|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/10/08/sosok-lakso-anindito-pegawai-kpk-yang-dipecat-paling-akhir-lulusan-s2-hukum-lund-university-swedia|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2022-07-31}}</ref>
 
== Masa Muda ==
Sebelum memutuskan kuliah di Universitas Padjadjaran, Praswad lebih banyak menghabiskan masa muda di kota kelahirannya di Bandar Lampung. Sejak SMA, Praswad punya hobi mendaki gunung. Hampir semua gunung di Lampung pernah dia jelajahi. Seperti Pesagi, Seminung, Tanggamus, Rajabasa, dan Betung.<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2022-05-27|title=M. Praswad Nugraha: Kolam, Masa Muda, dan Refresh|url=https://www.jawapos.com/sisi-lain/27/05/2022/m-praswad-nugraha-kolam-masa-muda-dan-refresh/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Hobi tersebut sejalan dengan kegiatan organisasi kesiswaan pencinta alam yang diikutinya di SMAN 3 Bandar Lampung. Yakni Swapala (Siswa Pencinta Alam).<ref>{{Cite web|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Putra Lampung: Tembak Mati Saja|url=https://lampung.suara.com/read/2021/05/29/143149/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-putra-lampung-tembak-mati-saja|website=suara.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Selain Swapala, Praswad juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat Merpati Putih.
 
== Gelar Adat ==
Praswad Nugraha punya gelar adat masyarakat Pepadun. Yakni Tuan Penyimbang Rajo. Dalam adat Lampung, gelar Penyimbang diberikan kepada orang yang memiliki gelar suntan selaku gelar tertinggi pada adat Pepadun.<ref>{{Cite web|title=Masyarakat Adat Lampung Pepadun|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masyarakat-adat-lampung-pepadun/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-07-31}}</ref>
 
== Kasus-Kasus Korupsi yang Pernah Ditangani ==
 
* Menangkap Menteri Sosial Juliari P. Batubara yang diduga menerima suap terkait kasus korupsi bantuan sosial Covud-19 yang diduga merugikan keuangan negara lebih dari Rp 6,4 triliun (2020).<ref>{{Cite web|title=Penyidik KPK Praswad usai Disanksi Etik: Risiko Bongkar Kasus Bansos Rp 6,4 T|url=https://kumparan.com/kumparannews/penyidik-kpk-praswad-usai-disanksi-etik-risiko-bongkar-kasus-bansos-rp-6-4-t-1w7U48m7TjX|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-07-29}}</ref>
* Tergabung dalam tim penangkapan Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta Agus Winoto yang diduga menerima suap dari pengacara (2019)<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menangani kasus suap Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan Ketua DPRD Tulungagung Supriyono dan berhasil mengembalikan uang negara lebih dari Rp 70 miliar (2019)<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-06-23|title=KPK Jebloskan Eks Aspidum Kejati DKI Agus Winoto ke Lapas Cibinong|url=https://www.liputan6.com/news/read/4286347/kpk-jebloskan-eks-aspidum-kejati-dki-agus-winoto-ke-lapas-cibinong|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menahan Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR RI atas keterlibatannya dalam kasus dugaan suap pada tahun 2016. Taufik ditengarai meminta biaya 5% dari sekitar Rp 100 miliar dana alokasi khusus (DAK) Kebumen (2018)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2019-03-14|title=KPK Limpahkan Kasus Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Pengadilan Tipikor Semarang|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/03/14/15020411/kpk-limpahkan-kasus-wakil-ketua-dpr-taufik-kurniawan-ke-pengadilan-tipikor|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Mengungkap kasus suap korporasi Sinar Mas Agro (SMART) yang melibatkan Wakil Direktur Utama SMART Edy Saputra Suradja dan beberapa anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) terkait perizinan perkebunan sawit dan pengolahan limbah (2018)<ref>{{Cite web|title=KPK Eksekusi 3 Pejabat Sinar Mas ke Lapas Tangerang|url=https://kumparan.com/kumparannews/kpk-eksekusi-3-pejabat-sinar-mas-ke-lapas-tangerang-1553772755430035448|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korporasi pertama di KPK dengan menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka PT Tradha (2018)<ref>{{Cite web|title=Jerat PT Tradha dengan TPPU, KPK Maksimalkan Pemulihan Aset|url=https://kumparan.com/kumparannews/jerat-pt-tradha-dengan-tppu-kpk-maksimalkan-pemulihan-aset-1rAlQpdGI8D|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menangkap Ketua DPR RI Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Ini salah satu kasus terbesar yang pernah ditangani KPK dan mengakibatkan kerugian negara hampir Rp 2,3 triliun (2017)<ref>{{Cite web|last=Agustina|first=Widiarsi|date=2017-11-10|title=Kronologi KPK Tetapkan Setya Novanto Jadi Tersangka E-KTP Lagi|url=https://nasional.tempo.co/read/1032649/kronologi-kpk-tetapkan-setya-novanto-jadi-tersangka-e-ktp-lagi|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan PT Brantas Abipraya (2016)<ref>{{Cite web|last=Irawan|first=Dhani|title=KPK Periksa 3 Tersangka Kasus Suap PT Brantas Abipraya ke Kejati DKI|url=https://news.detik.com/berita/d-3179955/kpk-periksa-3-tersangka-kasus-suap-pt-brantas-abipraya-ke-kejati-dki|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi yang melibatkan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait ibadah haji (2015)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-04-10|title=KPK Resmi Menahan Suryadharma Ali Terkait Kasus Haji|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2015/04/10/19170711/KPK.Resmi.Menahan.Suryadharma.Ali.Terkait.Kasus.Haji|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus suap yang melibatkan Jero Wacik, Menteri Sumber Daya Alam (Jakarta, 2014)<ref>{{Cite web|date=2014-09-03|title=Menteri ESDM Jero Wacik resmi tersangka|url=https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/09/140903_jero_wacik_tersangka|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Memecahkan beberapa skandal suap yang melibatkan penyidik ​​Departemen Pajak (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-04-09|title=KPK Tangkap Tangan Oknum Pegawai Pajak|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/04/09/19203430/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi pengadaan tanah (40 ha) di Kawasan Perdagan gan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Aceh yang merugikan negara Rp 120 miliar (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2013-08-20|title=KPK Tetapkan Dua Tersangka Pembangunan Dermaga Sabang|url=https://nasional.kompas.com/read/xml/2013/08/20/1505025/KPK.Tetapkan.Dua.Tersangka.Pembangunan.Dermaga.Sabang.|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
* Menyelesaikan kasus korupsi pembangunan jalan antara Tanjung Api Api dan Palembang (Sumatera Selatan) yang merugikan negara sekitar Rp 60 miliar (2009-2010)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-08-12|title=Kasus Tanjung Api-api, Nurhadi dan Chandra Diperiksa KPK|url=https://otomotif.kompas.com/read/2009/08/12/11354458/~Nasional|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref>.
 
== Konferensi ==
 
* Perwakilan penyidik ​​KPK dalam Pertemuan Tahunan Economic Crime Agency Network (ECAN) di Bali (2018).
 
== Lain-Lain ==
Praswad kerap mengikuti pelatihan dan mendapatkan beberapa sertifikasi, diantaranya:
 
* ''Summer Academy'' IACA (Akademi Anti Korupsi Internasional, 2021)
* Pelatihan sebagai Pelatih Investigasi Keuangan Kasus Korupsi (UNODC, Jakarta, 2020)
* Ahli Auditor Negara Bersertifikat (2010-sekarang)
* Ahli Pengadaan Negara Bersertifikat (2008-sekarang)
* Pelatihan Fraud Examiner (ACFE Indonesian chapter, Jakarta 2014)
* Pelatihan Tingkat Ahli Wawancara Investigasi (KPK, Jakarta, 2014)
* Pelatihan Penerapan Hukum Pembuktian (KPK, Jakarta, 2014)
* Pelatihan Ahli Menembak dan Senjata Api (Pasukan Keamanan Kepresidenan, Jakarta, 2007)
* Pelatihan Defense Driving Skill (Sirkuit Internasional Sentul, Jakarta, 2009)
* Penanganan Informan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Pengawasan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penyamaran (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Deteksi Pencucian Uang (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Penelusuran Aset (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Tata Cara Penangkapan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Komputer Forensik (Sekolah Strategis Intelijen TNI Angkatan Darat, Bogor, 2007)
* Teknik Penyelidikan dan Penyidikan (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* Teknik Penuntutan (Sekolah Strategis Intelijen TNI Angkatan Darat, Bogor, 2007)
* Penggeledahan, Penyitaan, & Pengelolaan Barang Bukti (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
* E-Procurement (Sekolah Strategis Intelijen TNI, Bogor, 2007)
 
== Referensi ==