Johor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 275:
 
=== Johor Modern ===
Saat [[Sir Stamford Raffles]] tiba di [[Singapura]] pada [[1818]], pulau itu diatur oleh [[Sultan Abdul Rahman Muazzam Shah]]. Raffles kemudian mengetahui bahwa [[Tengku Hussein]], kakak sulung [[Sultan Abdul Rahman]], telah digugurkan sebagai sultan karena tidak berada di sisi ayahnya semasa pemerintahannya. Raffles mengambil kesempatan dalam keadaan ini untuk menyokong Tengku Hussein menjadi sultan dan sebagai ganti, satu perjanjian dimeterai pada [[6 Februari]] [[1819]] yang mana Tengku Hussein menyewa Singapura kepada pihak [[British]] untuk pembukaan [[pelabuhan]] di Singapura.
 
Pada tahun [[1855]], di bawah perjanjian antara Inggris di Singapura dan [[Sultan Ali]] dari Johor, kekuasaan memerintah Johor diserahkan kepada [[Raja Temenggung Tun Daeng Ibrahim]]. Temenggung Ibrahim membuka Kota Tanjung Puteri di selatan Johor dan menjadikannya sebagai sebuah kota utama.
 
Pada tahun [[1866]], [[Sultan Abu Bakar Daeng Ibrahim|Temenggung Abu Bakar]], ananda Temenggung Ibrahim, dilantik menjadi [[Sultan Johor]] secara resmi dan menyebutkan [[Kota Tanjung Puteri]] sebagai [[Johor Bahru]]. Sultan Abu Bakar memperkenalkan sebuah [[konstitusi]] dan mendirikan sebuah sistem administrasi yang efisien dan efektif. Dibawahnya, Johor menikmati pembangunan [[ekonomi]] yang cemerlang. Permintaan [[merica]] dan [[gambir]] yang tinggi pada abad [[ke-19]] menyebabkan pembukaan perkebunan baru dan masuknya buruh Cina secara massal. Sultan Abu Bakar kemudian dikenal sebagai "Bapa Johor Modern".
 
Pada tahun [[1914]], [[Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar]] terpaksa menerima seorang [[Penasihat Inggris]]. [[Perang Dunia II]] meletus pada tahun [[1939]]. British yang bertanggungjawab terhadap pertahanan Johor dikalahkan oleh [[militer]] [[Jepang]] yang kemudian menduduki Johor dari tahun [[1941]] hingga tahun [[1945]]. Setelah berakhirnya perang, Inggris kembali ke Johor dan pada tahun [[1946]], Johor menjadi bagian dari'' [[Malayan Union]]''.
 
[[Nasionalisme Melayu]] yang dipimpin oleh [[Dato]] '[[Onn Jaafar]] dari [[UMNO]] menyebabkan'' Malayan Union'' dibatalkan dan diganti dengan [[Federasi Malaya]]. Tanah Melayu kemudian mencapai kemerdekaan pada [[31 Agustus]] [[1957]] dan kemudian pada tahun [[1963]], Johor menjadi salah satu dari 14 negara bagian yang berpartisipasi Malaysia.
 
== Politik ==