Dharma Satya Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pembuatan laman baru
 
Sejarah: penambahan info
Baris 33:
 
== Sejarah ==
=== 1980 - 2011 ===
Perseroan didirikan pada tanggal 29 September 1980. Tiga tahun kemudian, setelah mendapat [[Hak Pengusahaan Hutan]] (HPH) dari pemerintah, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik pengolahan kayu pertamanya di [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], guna memproduksi [[kayu gergajian]] untuk diekspor ke [[Jepang]]. Pada tahun 1988, perusahaan ini menjadi salah satu pelopor dalam menggunakan kayu [[sengon]] hasil tanam masyarakat untuk menggantikan kayu hasil hutan alam. Pada tahun 1991, perusahaan ini memindahkan pabrik pengolahan kayunya dari Samarinda ke [[Surabaya]]. Pada tahun 1992, perusahaan ini mulai mengolah kayu sengon. Pada tahun 1997, perusahaan ini mendirikan tiga anak usaha yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, yakni PT [[Dharma Agrotama Nusantara]], PT [[Dharma Intisawit Nugraha]], dan PT [[Dharma Intisawit Lestari]]. Pada tahun 2001, perusahaan ini mengakuisisi 92,5% saham PT [[Swakarsa Sinarsentosa]] yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun 2002, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit pertamanya dengan kapasitas produksi 45 ton TBS per jam. Pada tahun 2004, dengan mengakuisisi PT [[Pilar Wanapersada]], perusahaan ini memperoleh lahan seluas 15.153 hektar untuk menanam kelapa sawit di [[Kalimantan Tengah]]. Pada tahun 2005, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik pengolahan kayu di [[Kranggan, Temanggung]], [[Jawa Tengah]], serta pabrik satelit pengolahan kayu di [[Lumajang]], [[Jawa Timur]] dan di [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]. Perusahaan ini kemudian juga mulai memproduksi kayu gergajian dan [[veneer]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham PT [[Nityasa Idola]] yang berkantor pusat di [[Kalimantan Barat]]. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mendirikan PT [[Kencana Alam Permai]] di Kalimantan Barat. Pada tahun 2009, perusahaan ini mulai membangun pabrik kelapa sawit kedua dengan kapasitas pengolahan 60 ton TBS per jam di Kalimantan Timur serta mendirikan PT [[Dharma Persada Sejahtera]]. Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai membangun pabrik kelapa sawit ketiga dengan kapasitas pengolahan 60 ton TBS per jam di Kalimantan Timur. Dengan mengakuisisi mayoritas saham PT [[Prima Sawit Andalan]], perusahaan ini juga memperoleh lahan seluas 11.600 hektar untuk menanam kelapa di Kalimantan Barat. Pada tahun 2011, perusahaan ini mengambil alih 65% saham PT [[Tanjung Kreasi Parquet Industry]] yang berkantor pusat di [[Pingit, Pringsurat, Temanggung]], Jawa Tengah dan 99,95% saham PT [[Karya Prima Agro Sejahtera]] yang berkantor pusat di Kalimantan Timur. Perusahaan ini juga mulai membangun pabrik kelapa sawit keempat dan kelima dengan kapasitas pengolahan masing-masing 60 ton TBS per jam di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT [[Gemilang Utama Nusantara]], serta mengakuisisi 99,2% saham PT [[Rimba Utara]] dan 100% saham [[Twin Palm]] Pte. Ltd. Pada tanggal 14 Juni 2013, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini juga meresmikan pabrik kelapa sawit kelimanya yang berkapasitas 60 ton TBS per jam di Kalimantan Tengah dan pabrik [[minyak inti sawit]] di Kalimantan Timur yang berkapasitas 200 ton per hari. Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Agro Pratama]], yang memiliki PT [[Agro Andalan]], yang berkantor pusat di Kalimantan Barat. Pada tahun 2016, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit keenam dengan kapasitas 60 ton TBS per jam di Kalimantan Timur. Perusahaan ini juga meresmikan pabrik pengolahan kayu milik PT [[Daiken Dharma Indonesia]] di Surabaya, yang didirikan melalui kerja sama dengan [[Daiken Corporation]] asal Jepang. Pada tahun 2017, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit ketujuh dengan kapasitas 60 ton per jam di [[Muara Wahau, Kutai Timur]], [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun 2018, perusahaan ini mengambil alih 100% saham PT [[Bima Palma Nugraha]] dan PT [[Bima Agri Sawit]] yang memiliki kebun kelapa sawit di Kalimantan Timur dengan total luas mencapai 17.000 hektar. Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit kedelapan di Kalimantan Barat. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik bio-[[CNG]] pertamanya untuk memanfaatkan limbah cair dari salah satu pabrik kelapa sawitnya. Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai membangun pabrik bio-CNG kedua di Muara Wahau, Kalimantan Timur, yang dapat membangkitkan listrik sebesar 2×850 kilowatt dan menghasilkan bio-CNG sebesar 540 meter kubik per jam.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://dsn.co.id/id/perusahaan-kami/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Dharma Satya Nusantara Tbk|language=id|access-date=4 Agustus 2022}}</ref>
 
=== 2012 - sekarang ===
Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT [[Gemilang Utama Nusantara]], serta mengakuisisi 99,2% saham PT [[Rimba Utara]] dan 100% saham [[Twin Palm]] Pte. Ltd. Pada tanggal 14 Juni 2013, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini juga meresmikan pabrik kelapa sawit kelimanya yang berkapasitas 60 ton TBS per jam di Kalimantan Tengah dan pabrik [[minyak inti sawit]] di Kalimantan Timur yang berkapasitas 200 ton per hari. Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Agro Pratama]], yang memiliki PT [[Agro Andalan]], yang berkantor pusat di Kalimantan Barat. Pada tahun 2016, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit keenam dengan kapasitas 60 ton TBS per jam di Kalimantan Timur. Perusahaan ini juga meresmikan pabrik pengolahan kayu milik PT [[Daiken Dharma Indonesia]] di Surabaya, yang didirikan melalui kerja sama dengan [[Daiken Corporation]] asal Jepang. Pada tahun 2017, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit ketujuh dengan kapasitas 60 ton per jam di [[Muara Wahau, Kutai Timur]], [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun 2018, perusahaan ini mengambil alih 100% saham PT [[Bima Palma Nugraha]] dan PT [[Bima Agri Sawit]] yang memiliki kebun kelapa sawit di Kalimantan Timur dengan total luas mencapai 17.000 hektar. Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan pabrik kelapa sawit kedelapan di Kalimantan Barat. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik bio-[[CNG]] pertamanya untuk memanfaatkan limbah cair dari salah satu pabrik kelapa sawitnya. Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai membangun pabrik bio-CNG kedua di Muara Wahau, Kalimantan Timur, yang dapat membangkitkan listrik sebesar 2×850 kilowatt dan menghasilkan bio-CNG sebesar 540 meter kubik per jam.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://dsn.co.id/id/perusahaan-kami/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Dharma Satya Nusantara Tbk|language=id|access-date=4 Agustus 2022}}</ref> Pada tanggal 28 Juni 2022, melalui PT [[Dharma Sumber Energi]] yang didirikan bersama [[eREX Singapore]] Pte Ltd, untuk pertama kalinya, perusahaan ini mengekspor cangkang kelapa sawit sebanyak 10.500 ton ke Jepang, untuk digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga [[biomassa]].<ref name="shell">{{Cite web|url=https://industri.kontan.co.id/news/dharma-satya-nusantara-dsng-ekspor-perdana-cangkang-kelapa-sawit-ke-jepang|title=Dharma Satya Nusantara (DSNG) Ekspor Perdana Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang|publisher=Kontan|first=Vina|last=Elvira|date=28 Juni 2022|language=id|access-date=4 Agustus 2022}}</ref>
 
== Anak usaha ==