Batang Asam, Tanjung Jabung Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
Pada zaman dahulu mayoritas masyarakat di wilayah ini merupakan petani karet lokal namun seiring waktu tanaman karet di wilayah kecamatan Batang Asam hanya bertahan ± 2% saja karna harga karet di wilayah ini tergolong murah untuk di tingkat petani dan kini rata-rata masyarakat Kecamatan Batang Asam merupakan Petani Kelapa Sawit dan merupakan penghasil CPO terbesar di Provinsi Jambi (Jika dilihat dari banyaknya Pabrik Kelapa Sawit yang berdiri diwilayah ini).
 
Pada dasarnya wilayah Kecamatan Batang Asam sangat kaya akan sumberdaya alam Biotik/Hayati dan Abiotik/non-hayati, namun untuk sumberdaya alam Biotik/Hayati (Seperti tanaman Karet, Sawit dan tanaman lainnya) masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah terutama harga jual yang di dapat oleh para petani karna selama ini harga komoditas seperti Karet, Kelapa Sawit yang merupakan tanaman pokok masyarakat selalu mendapatkan harga yang kurang bagus karna rata-rata para petani melakukan penjualan hasil panen ke Tengkulak/Pengepul sehingga selisih harga yang dipatok cukup besar jika di banding dengan harga beli Pabrik dan tentunya ini sangat berdampak pada hasil yang didapat oleh para petani. Sementara di Sektor sumber daya alam Abiotik/non-hayati wilayah Kecamatan Batang Asam merupakan wilayah yang kaya akan Batu Bara, Batu Splite dan jenis bahan lainnya, namun pengelolaannya harus memperhatikan dampak-dampak terhadap lingkungan dan kerusakan lingkungan mengingat wilayah yang banyak bahan-bahan tambang semuanya berada di hulu aliran sungai Batang Asam dan tentunya ketika musim hujan Banjir akan mudah datang dan ketika musim kemarau debu berterbangan yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.(Editor TX-NFT)
 
{{Batang Asam, Tanjung Jabung Barat}}