Haryanto (pengusaha): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 35:
== Kehidupan awal ==
=== Masa kecil ===
H. Haryanto lahir sebagai anak ke-6 dari 11 bersaudara dari pasangan Muhammad Sipan dan Sutami. Meski menjadi anak yang keenam, H. Haryanto merupakan anak laki-laki tertua dalam keluarganya. <ref name="betanews">[https://betanews.id/2020/05/lahir-di-keluarga-sederhana-haryanto-kecil-harus-cari-rumput-untuk-ditukar-dengan-nasi.html "Lahir di Keluarga Sederhana, Haryanto Kecil Harus Cari Rumput Untuk Ditukar dengan Nasi"]. Diakses [[1 April]] 2022.</ref>
 
H. Haryanto dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Ia paham betul bagaimana perjuangan kedua orangtuanya dalam menafkahi keluarganya. Ayahnya hanyalah buruh tani serabutan yang terkadang memiliki pekerjaan sambilan berupa memisahkan daging dan tulang ikan di pasar. Sedangkan ibunya hanyalah pedagang kecil. Sebagai anak laki-laki tertua dalam keluarga, mau tidak mau H. Haryanto harus ikut membantu orangtuanya menyambung hidup. Semasa sekolah dasar ia harus mencari rumput untuk dijual terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Rumput itulah yang kelak akan ditukar dengan nasi untuk dimakan bersama keluarganya. <ref name="betanews" />
 
=== Masa remaja ===
Kegiatan tersebut dilakukan sampai dirinya lulus dari sekolah menengah pertama pada tahun 1974. Setelah itu, H. Haryanto melanjutkan sekolahnya menuju Sekolah Teknik Negeri, setara dengan sekolah menengah kejuruan teknik pada masa kini. Di masa sekolah teknik inilah H. Haryanto memiliki impian untuk menjadi tentara. Untuk mewujudkan impiannya, ia melakukan apapun, termasuk berjualan es lilin keliling. Hasil berjualan es diberikan kepada orang tuanya untuk kebutuhan keluarga.<ref name="betanews" />
 
=== Karier militer ===
Selepas lulus dari Sekolah Teknik Negeri pada tahun 1977, H. Haryanto sebenarnya ingin melanjutkan cita-citanya menjadi tentara. Namun, ekonomi keluarga menjadi penghalang. Ia baru bisa mewujudkan impian tersebut pada tahun 1979, dimana ia mendaftar di [[Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1|Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad]] milik [[TNI Angkatan Darat]] yang terletak di [[Kota Tangerang|Tangerang]], dan diterima. Ia juga mendapatkan beasiswa sekolah di Bandung untuk dilatih jadi pengemudi kendaraan yang khusus mengangkut kendaraan senjata berat seperti tank.
 
Pada tahun 1982, ia mengikuti pendidikan Secata di Gombong, Kebumen. dari pendidikan tersebut, ia mendapat kenaikan pangkat yang mulanya prajurit dua menjadi prajurit satu. Karier militernya berakhir pada tahun 2000, dimana ia memutuskan pensiun dini dengan pangkat kopralterakhirnya kepalayaitu Kopral Kepala. <ref name="betanews" />.
 
=== Kehidupan setelah menikah ===
Setelah menikah dengan Suheni pada tahun 1982, H. Haryanto nekat membawa istrinya untuk mengontrak. Mereka hidup dengan sederhana sampai pada akhirnya anak pertama mereka (Rian Mahendra) lahir pada tahun 1983. Melihat gajigajinya yang pas-pasan ia pun memutar otak agar punya penghasilan tambahan. Hingga H. Haryanto memutuskan setiap pulang dinas, ia kerja jadi sopir angkutan kota. Ia juga sempat menjadi beberapa perwakilan agen perusahaan-perusahaan bus yang bertujuan ke [[Jawa Tengah]]. <ref name="betanews" />
 
== Usaha Transportasi ==