Putu Suasta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mario P. Manalu (bicara | kontrib)
Mario P. Manalu (bicara | kontrib)
Updating informasi dan penambahan gambar yang relevan
Baris 1:
[[Berkas:Putu Suasta.jpg|jmpl|Putu Suasta, Mantan Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat]]
'''Putu Suasta''' (Lahir di Denpasar, 4 Januari 1960) adalah politisi dan pemerhati sosial politik Indonesia.<ref>T[http://OKOH%20BALI%20-%20SUASTA,%20PUTU OKOH BALI - SUASTA, PUTU], diakses 4 Maret 2015</ref> Awalnya, Putu Suasta bergiat dalam aktivitas pergerakan dengan membentuk forum-forum diskusi, [[LSM]] dan berbagai saluran publikasi untuk menyuarakan pentingnya transformasi sosial politik menuju masyarakat madani.<ref>Mendobrak Kebekuan, dari Pentas LSM ke Panggung Politik" (Putu Suasta, 2003</ref> Tapi perjuangan panjang yang ditempuhnya bermuara pada sebuah kesadaran bahwa aspirasi masyarakat hanya dapat diperjuangkan secara efektif melalui jalur politik. Karena itu dia akhirnya bergabung dengan partai politik seraya terus menyuarakan kepedulian kritisnya melalui penerbitan buku dan opini di media massa.<ref>Klinken Van Gerry, dkk. Politik lokal di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor, 2007, hlm. 509.</ref>
[[Berkas:Putu Suasta saat jadi narasumber podcast.jpg|jmpl|Putu Suasta saat mengisi salah satu sesi di Metro Podcast]]
Di tengah perkembangan media baru berbasis internet, Putu juga melihat preferensi kaum milenial dan kaum muda secara umum terhadap podcast sebagai saluran informasi. Karena itu dia bersedia ketika diminta menjadi nara sumber tetap di dua kanal podcast populer di Bali yakni Metro Podcast dan Jarrak Podcast.
 
== Kehidupan Awal ==
Putu Suasta lahir di Denpasar, Bali, tahun 1960. Dia menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya. Kemudian dia melanjutkan studi di UGM, jurusan Hubungan Internasional (HI),. tamatStudi tahunlanjut 1985dia tempuh di Cornell University dan New York University. TidakPernah lamajadi setelahasisten meraihHildred gelarGeertz sarjanadi Universitas Princeton, Putuasisten berangkatProf. keBen Amerika,Anderson mengikutidan kuliahProf. pasca-sarjanaJohn Wolf di Univesitas Cornell University. Dia juga sempat mengajar di ''Asian Studies/Dept. Modern Language and Linguistics'', [[Cornell University]] tahun 1988.<ref>Catatan tentang profil penulis pada buku "Mendobrak Kebekuan, dari Pentas LSM ke Panggung Politik" (Putu Suasta, 2003)</ref>
 
== Aktivitas Pergerakan dan Politik ==
Baris 12 ⟶ 14:
Perjuangan panjang Putu Suasta dalam pergerakan sipil, akhirnya bermuara pada kesadaran bahwa jalan paling efektif untuk mendorong perubahan adalah politik. Dia semakin menyadari keterkaitan erat antara pemerintahan dengan politik. Maka untuk bisa menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara lebih efektif, jalur politik harus dimasuki.
 
Putu Suasta bergabung dengan [[Partai Demokrat]] dan kinipernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemenangan Pemilu.<ref>[http://Ini%20Struktur%20Kepengurusan%20Partai%20Demokrat%20yang%20Baru,%20kompas.com Ini Struktur Kepengurusan Partai Demokrat yang Baru, kompas.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170220175602/http://acn.com.ve/ |date=2017-02-20 }}. Diakses 4 Maret 2015.</ref> Di tengah kesibukannya sebagai politisi dengan jabatan yang sangat strategis di sebuah partai besar, dia masih menyisihkan waktu untuk membuat artikel di media massa dan juga menyusun sejumlah buku. Tapi selama pandemi, Putu lebih banyak menghabiskan waktunya di Bali bersama keluarga, menjalankan kegiatan-kegiatan sosial dan sesekali mengisi materi diskusi di Metro Podcast dan Jarrak Podcast.
[[Berkas:Putu dengan Nadiem Makarim.jpg|jmpl|Putu Suasta berdiskusi dengan Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim]]
Selain masalah-masalah sosial politik dan ekonomi, Putu juga aktif menyoroti masalah-masalah budaya dan pendidikan dalam kanal podcastnya. Karena itu dia sering menemui tokoh-tokoh yang berperan penting di bidang budaya dan pendidikan untuk mempertajam diskusi di Podcast.
 
== Kehidupan Pribadi ==
Putu Suasta menikah dengan Infen Andayani. Pasangan ini dikarunia dua orang putra dan satu putri. Mereka bermukim di Denpasar, karena itu Putu Suasta mesti membagi waktu antara Denpasar (untuk keluarga) dan Jakarta (kantor pusat partai). Tapi selama masa pandemi Putu lebih banyak menghabiskan waktunya di Bali dengan aneka kegiatan sosial dan budaya.
 
== Publikasi ==