Daniel Bambang Dwi Byantoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Pengembangan Artikel |
||
Baris 1:
{{short description|Indonesian archimandrite and founder of Indonesian Orthodox Church}}
[[Berkas:Архимандрит Даниил (Бьянторо).jpg|jmpl|250px]]▼
{{Infobox Christian leader
| name = Daniel Bambang Dwi Byantoro<br />{{nobold|{{lang|zh|曹衡进}}}}
| image_size = 250px
| alt =
| caption =
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name = Bambang Dwi Byantoro
| birth_date = 1956
| birth_place = [[Java]], [[Indonesia]]
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} death date first, then birth date -->
| death_place =
| residence =
| education =
| alma_mater = Protestant Theological Seminary, the Asian Center for Theological Studies and Mission
| occupation =
| predecessor = Tidak ada, jabatan baru
| successor = petahana
| appointed = 1990
| spouse =
| children =
| parents =
| religion = [[Gereja Ortodoks Timur]] <small>(lebih awal [[Islam Sunni]], sebelumnya [[Gerakan Karismatik]])</small>
| church = [[Gereja Ortodoks Indonesia]]
| title = Arkimandrit Indonesia
| rank = [[Arkimandrit]]
|honorific suffix=[[Ph.D]]|nationality=[[Indonesia]]}}
'''Daniel Bambang Dwi Byantoro''' (nama Tionghoa "''Chao Heung Jin'' (''Cáo Héngjìn'' 曹衡进)") (lahir di [[Jawa]] tahun 1956) adalah seorang [[arkimandrit]] sekaligus pendiri [[Gereja Ortodoks Indonesia]]. Ia memberikan pelayanan di Parokia Tritunggal Maha Kudus, [[Banjarsari, Surakarta|Banjarsari]], [[Surakarta]] dan Parokia St.Petrus & St.Paulus, Jalan Lengkong Raya, [[Serpong, Tangerang Selatan]], [[Banten]].<ref>[http://monachoscorner.weebly.com/contact.html Contact] - Monachos Corner</ref>
Baris 6 ⟶ 34:
Daniel lahir dalam sebuah keluarga kelas menengah di Indonesia.<ref name="monachoscorner" /> Ayahnya bernama Lim Ho Tjoean (Lín Huòquán, 林和全) yang memiliki kakek yang berasal dari [[Fukien]], [[Tiongkok Selatan]], dan Ibunya bernama Tan Tjoei Tie Nio (Chén Shuǐzhìniáng, 陈水智娘) yang lahir di desa Lahewa, [[Pulau Nias]].<ref name="orthodox.cn">[http://www.orthodox.cn/news/050331indonesia_en.htm Incarnational Approach to Orthodoxy in Indonesia: An Interview with Fr.Dionysios (Rm.Dionisius Surya Halim) and his presbytera Artemia Rita]. Orthodoxy in China.</ref> Ia dibesarkan oleh kakek pihak ibunya. Ia mengkaji [[al-Qur'an]], dan menerima pengajaran [[Islam]]. Menurut penuturannya, ia berpindah agama saat [[Yesus]] muncul di hadapannya ada saat [[salat Magrib]].<ref name="monachoscorner">[http://monachoscorner.weebly.com/profil-arkhimandrit-daniel-byantoro.html/ Profil Arkhimandrit Daniel Byantoro (by: Fr. Kyrillos Junan SL)] - Monachos Corner.</ref>
Pada 1978, ia datang untuk belajar [[Seminari]] Teologi Protestan, Pusat Kajian dan Misi Teologi Asia di [[Seoul]], [[Korea Selatan]]. Pada 1982, ia menemukan buku ''The Orthodox Church'' karya [[Kallistos Ware]] dalam sebuah toko buku di Seoul, yang membantunya mengenalkan Gereja Ortodoks kepadanya. Pada [[6 September]] 1983, ia pindah ke agama Kristen Ortodoks dengan pemberkatan dari [[Patriarkh Ekumenikal Konstantinopel]], [[Demetrius I Papadopoulos dari Konstantinopel|Patriark Demetrios]], dan Uskup Metropolitan [[Dionisius dari Selandia Baru]], dan [[Sakramen Krisma|dikrismakan]] oleh [[
Lulus dari Korea, ia datang ke [[Yunani]], di mana ia singgah di [[Gunung Athos]]. Pada masa itu, ia mulai menerjemahkan buku-buku liturgi ke dalam [[bahasa Indonesia]]. Dari 1983-84, ia belajar [[bahasa Yunani]] dari [[Apostoliki Diakonia]] dari [[Gereja Yunani]]. Pada akhir 1984, ia belajar di [[Holy Cross Greek Orthodox School of Theology (Brookline, Massachusetts)|Holy Cross Greek Orthodox School of Theology]], Boston, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studinya di Boston dan dua sekolah lainnya di AS, ia ditahbiskan oleh Uskup [[Maximos Aghiorgoussis dari Pittsburgh|Maximos dari Pittsburgh]] di Holy Cross Church (digembalakan oleh Fr. John Chakos), dan diangkat menjadi [[pendeta]] di St. Paul Orthodox Church, North Royalton, Ohio, (saat itu digembalakan oleh Fr. Demetrios Simeonides).<ref name="orthodoxytoday"/>
|