Suku Tumi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Temple |
Memperbaiki ringkasan |
||
Baris 14:
|pop1 =
}}
'''Bangsa Tumi''' ([[bahasa Lampung]]: '''''Jamma Tumi''''' '''''(Orang Tumi)''''') adalah [[suku]]
Pada [[Abad ke-12]] Masehi sampai dengan tahun 1288 Masehi Raja terahir suku bangsa Kepaksian Sakala Brak Kuno yakni Ratu Sekekhumong sebelum di taklukkan oleh orang-orang saleh dahulu bermukim di wilayah tanjung menang sekitar lereng tengkuk puncak [[gunung Pesagi]], [[Bukit Barisan]] dan [[danau Ranau]] di [[Kabupaten Lampung Barat]] tepatnya di daerah [[Kenali, Belalau, Lampung Barat]] Sekarang<ref>https://identikpos.com/sejarah-tentang-suku-tumi-dan-kerajaan-sekala-brak/</ref><ref name="paksi"/>.
Baris 22:
Menurut Ahmad Safei, Saibatin Kepaksian Buay Belunguh, nama ''Tumi'' me-[[rujuk]] dari kata ''[[Tamil]]'' yakni sebuah [[suku bangsa]] yang mendiami India bagian selatan dan diyakini orang Tumi merupakan bagian dari orang Tamil yang mendiami wilayah [[Lampung]] dahulu.<ref>https://www.medinaslampungnews.co.id/kerajaan-paksi-pak-sekala-brak/</ref><ref name="paksi"/> Ikon dari Kerajaan Adat. Paksi Pak Sakala Brak Kepaksian Pernong Lampung adalah "Kijang Melipit Tebing" artinya Lihai tangkas dan berani<ref>https://drive.google.com/file/d/1CiVi_TEmkVTcNa3EWmSoT8-J_xtquVIS/view?usp=sharing</ref>, Belunguh "Paku Sukha" artinya memiliki kekayaan yang melimpah, Nyerupa "Mok bangsa lamon nyawa" artinya memiliki rakyat yang banyak dan tersebar dimana-mana, Bejalan Diway "Sai tumbuk sekhatus" artinya satu lawan seratus yang artinya berani.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh para ahli arkeologi, Gunung pesagi tempat bermukimnya suku tumi yang menganut agama nanimisme, yang merupakan cikal bakal Kerajaan Sakala Brak Kuno, ''Kerajaan Sakala Brak'' adalah kerajaan tertua di tanah Lampung. Penduduk yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Sakala Bkhak inilah yang merupakan nenek moyang dari etnis asli Lampung<ref name="paksi"/>. penyebaran islam dimulai sejak tahun 1101 Masehi<ref name="paksi"/>. Empat kekhalipahan
Masingmasing kepaksian tersebut memiliki wilayah, Masyarakat, dan adat istiadatnya sendiri<ref name="paksi"/><ref>https://drive.google.com/file/d/1F8pUn88pxnrs2_GVU8XdDyrr9eT8KI8p/view?usp=sharing</ref>. Struktur adatnya meneruskan dan melestarikan tradisi kerajaan sejak zaman sakala brak kuno hingga kini secara legitimate terhadap masyarakat, wilayah, pemerintahan adat tetap bersinergi dengan pemerintahan hingga kini<ref name="paksi"/>. Pada Jaman inilah, kemudian menyebar keturunan mereka mengarungi wilayah di Lampung<ref name="paksi"/>. Dari penyebaran itulah (salah satu alasannya ngehuma: mencari lahan pertanian baru), mereka membentuk keluarga tersendiri, bahkan ada beberapa yang meminta izin untuk menjadi para raja jukuan paksi, bandar, marga, dan lainnya<ref name="paksi"/>.
|