Khulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Catatan: Memperjelas khulu dan yang telah diberikan oleh suami
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Memperbaiki ringkasan
Baris 16:
| archive-url = https://web.archive.org/web/20140418220516/http://sman1jember.sch.id/materipai/3.%20FIQIH/PDF/XII.1.5%20MUNAKAHAH.pdf
| dead-url = yes
}}</ref> Sedangkan me-[[rujuk]] menurut dari istilah di dalam ilmu [[fiqih]], khulu adalah permintaan cerai[[perceraian]] yang diminta oleh istri kepada suaminya dengan memberikan uang atau lain-lain kepada sang suami, agar ia menceraikannya.<ref name="o">{{id}} {{cite journal
| author = Ahmad Sarwad, Lc
| year =
Baris 44:
# Khulu sebagai talak ba’in Sughra, yakni sebuah perceraian yang tidak dapat dirujuk kembalinya sang istri oleh si suami kecuali proses akad nikah yang baru<ref name="q"/> <ref name="v"/>.
 
=== Hukum ===
 
* Mubah atau boleh
Baris 71:
Jika istri mengajukan khulu kepada suaminya bukan karena alasan yang diperbolehkan oleh agama, seperti karena sang suami buruk rupa, sang istri merasa tidak bahagia karena tidak pernah bersyukur, sang suami selalu salah menurut istri, memfitnah sang suami tidak ada perhatian dan menyayangi [[istri]] dan lain sebagainya maka khulu tersebut menjadi hukumnya Haram<ref name="x"/>.
 
=== Rukun ===
 
# Adanya mukhali, yakni seseorang yang berhak mengucapkan perkataan cerai, yakni suami<ref name="x"/>.