Hubungan jarak jauh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alvin Valeryan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alvin Valeryan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
[[Berkas:Long-Distance message in Kawah Putih.jpg|thumb|Pesan jarak jauh yang ditulis di kertas]]
'''Relasi jarak jauh''' ({{lang-en|Long Distance Relationships}}, disingkat '''LDR''') merupakan [[hubungan intim]] antara pasangan yang secara [[geografis]] terpisah satu sama lain. Mitra di LDR menghadapi pemisahan [[geografis]] dan kurangnya kontak tatap muka. LDR sangat lazim dikalangan [[mahasiswa]], yang merupakan 25% sampai 50% dari semua hubungan.<ref>{{cite journal|last=Maguire|first=Katheryn C.|author2=Terry A. Kinney |title=When Distance is Problematic: Communication, Coping, and Relational Satisfaction in Female College Students' Long-Distance Dating Relationships|journal=Journal of Applied Communication Research|date=February 2010|volume=38|issue=1|pages=27–46|doi=10.1080/00909880903483573|s2cid=144663621}}</ref> Meskipun para [[sarjana]] telah melaporkan sejumlah besar LDR pada populasi [[sarjana]], hubungan jarak jauh terus menjadi fenomena yang belum dipelajari.<ref>(Rholfing, 1995)</ref>
 
== Karakteristik ==
LDR secara kualitatif berbeda dari hubungan yang dekat secara geografis; yaitu, hubungan di mana pasangan dapat melihat satu sama lain, tatap muka, hampir setiap hari. Menurut Rohlfing (1995) ia menyarankan tantangan unik berikut bagi mereka yang menjalani hubungan jarak jauh:
 
* Peningkatan beban keuangan untuk mempertahankan hubungan
* Kesulitan mempertahankan persahabatan yang dekat secara geografis saat berada dalam hubungan romantis jarak jauh
* Kesulitan menilai keadaan suatu hubungan dari kejauhan
* Harapan yang tinggi dari mitra untuk kualitas pertemuan tatap muka yang terbatas dalam hubungan
 
== LDR bersama teman dan keluarga ==
Tidak semua hubungan jarak jauh itu romantis. Ketika individu pergi ke sekolah, hubungan mereka dengan keluarga dan teman juga menjadi jarak jauh. Pew Internet (2004) menegaskan bahwa 79% responden dewasa dari [[Amerika Serikat]] melaporkan menggunakan Internet untuk komunikasi dengan keluarga dan teman.<ref name="LDRAmericanUse">{{Cite web|title=The Internet and daily life: Many Americans use the Internet in everyday activities, but traditional offline habits still dominate|url=http://www.pewInternet.org/PPF/r/131/report_display.asp|archive-url=https://web.archive.org/web/20090125013341/http://pewinternet.org/PPF/r/131/report_display.asp|archive-date=2009-01-25|url-status=dead}}</ref> Juga, Pew Internet (2002a) menyatakan bahwa karena teknologi baru, mahasiswa akan memiliki ikatan sosial yang lebih besar dengan teman-teman mereka daripada anggota keluarga mereka. Oleh karena itu, memeriksa email di kalangan mahasiswa membantu mengeksplorasi bagaimana Internet memengaruhi mahasiswa secara emosional dan sosial.<ref name="CollegeAndInternet">{{Cite web|title=The Internet goes to college: How students are living in the future with today's technology|url=http://www.pewInternet.org/pdfs/PIP_College_Report.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20090306111842/http://www.pewinternet.org/pdfs/PIP_College_Report.pdf|archive-date=2009-03-06|url-status=dead}}</ref>
 
Di bawah pengaruh besar globalisasi, bersama dengan kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi, migrasi secara bertahap menjadi ciri masyarakat kontemporer. Akibatnya, keluarga transnasional menjadi semakin umum di mana anggota keluarga tinggal di berbagai wilayah dan negara, namun memiliki rasa persatuan kolektif lintas batas negara.<ref>Bryceson, D., & Vuorela, U. (2002). ''The transnational family: New European frontiers and global networks.'' New York: Berg Publishers.</ref> Misalnya, anak-anak memilih untuk meninggalkan rumah untuk belajar di luar negeri, orang tua memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk prospek dan gaji yang lebih baik, atau saudara kandung mengejar jalan hidup yang berbeda di seluruh dunia.
 
== Referensi ==