Batara Kala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vanillachocola (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Vanillachocola (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
=== Menurut pewayangan Jawa ===
 
Ketika [[Batara Guru]] dan istrinya, [[Dewi Uma]] terbang menjelajah dunia dengan mengendarai [[Lembu Andini]], dalam perjalanannya karena terlena maka Batara Guru bersenggama dengan istrinya di atas kendaraan suci Lembu Andini, sehingga Dewi Uma hamil. Ketika pulang dan sampai di kahyangan Batara Guru kaget dan tersadar atas tindakannya melanggar larangan itu. Seketika itu Batara Guru marah pada dirinya dan Dewi Uma, dia menyumpah-nyumpah bahwa tindakan yang dilakukannya seperti perbuatan [[Buto]] (bangsa [[rakshasa]]). Karena semua perkataannya ''mandi'' ([[bahasa indonesia]]: cepat menjadi kenyataan) maka seketika itu juga Dewi Uma yang sedang mengandung menjadi raksasa. Batara Guru kemudian mengusirnya dari kahyangan [[Jonggringsalaka]] dan menempati kawasan kahyangan baru yang disebut [[Gondomayit]]. Hingga pada akhirnya Dewi Uma yang berubah raksasa itu terkenal dengan sebutan [[Batari Durga]]. Setelah itu ia melahirkan anaknya, yang ternyata juga berwujud raksasa dan diberi nama Kala. Namun pada perkembangan selanjutnya Batara Kala justru menjadi suami Batari Durga, karena memang di dunia raksasa tidak mengenal norma-norma perkawinan. Dari perkawinan mereka, dikaruniai seorang putra bernama Batara Dewasrani. Dewasrani mengalami cacat genetik akibat hubungan sedarah. Seharusnya Dewasrani memiliki fisik raksasa seperti kedua orangtuanya, tetapi fisiknya terlahir tampan dan sempurna layaknya seorang dewa. Batara Kala dan Batari Durga selalu membuat onar di madyapada (bumi) karena ingin membalas dendam pada para dewa pimpinan Batara Guru. Batara Dewasrani selaku anak dari mereka juga menurunkan sifat kedua orangtuanya yang suka berbuat onarsegelintir keonaran dan juga kekacauan.
 
Karena Hyang Guru kwatir kalau kayangan rusak maka Batara Guru mengakui kalau Kala adalah anaknya. Maka diberi nama Batara Kala dan Batara Kala minta makanan, maka Batara Guru memberi makanan tetapi ditentukan yaitu: