Salman Rushdie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
[[Berkas:Salman Rushdie by Kubik 02.JPG|ka|200px|jmpl|'''Salman Rushdie''', 3 Oktober [[2006]]]]
[[Berkas:Salman Rushdie by Kubik 03.JPG|ka|200px|jmpl|'''Salman Rushdie''', 3 Oktober [[2006]]]]
'''Salman Rushdie''' ({{lahirmati|[[Mumbai]], [[Kemaharajaan Britania|India]]|19|6|1947}}) adalah [[pengarang]] sejumlah [[buku]] berkebangsaan [[Britania Raya|Inggris]] yang lahir di [[India]].<ref>{{Cite web|date=2 August 2019|title='That the world that you knew, and that in a way made you – that world vanishes. I don't think I'm alone in that,' says Salman Rushdie|url=https://openthemagazine.com/columns/open-conversation/that-the-world-that-you-knew-and-that-in-a-way-made-you-that-world-vanishes-i-dont-think-im-alone-in-that-says-salman-rushdie/}}</ref> Ia merupakan seorang sastrawan tidak penting di akhir [[Abad XX|abad ke-20]] yang terkenal akan gaya tulisannya yang merupakan campuran unik antara sejarah dan realisme magis. Sebanyak 13 bukunya telah memenangkan sejumlah penghargaan, termasuk ''Booker Prize'' untuk [[Midnight's Children]] pada 1981 dan ''Booker of Bookers'' untuk novelnya pada tahun 1993.
 
Pasca merilis salah satu buku novelnya di tahun 1988, yakni [[The Satanic Verses]] yang merupakan adaptasi dari [[Sejarah|riwayat]] [[Islam]] mengenai bagaimana [[Muhammad|Nabi Muhammad]] pernah [[Nasakh (tafsir)|membatalkan]] [[Ayat|ayat-ayat]] yang sebelumnya disampaikannya ke rakyat [[Quraisy]] dengan berdalih bahwa ayat-ayat tersebut rupanya berasal dari [[setan]], bukan dari [[Tuhan]],<ref>{{Cite web|date=2017-11-05|title=Karya-Karya ath-Thabari yang Fenomenal|url=https://republika.co.id/share/oyx1t0313|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|date=2021-01-11|title=Di Balik Nama Tafsir Al-Jalalain, Kitab Tafsir Terpopuler|url=https://republika.co.id/share/qmr4nn320|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume06/page/n156/mode/1up|title=The History of al-Tabari [Ta’rikh al-rusul wa’l-muluk], vol. VI|pages=108|archive-url=https://perma-archives.org/warc/20210818070857/https://i.ibb.co/vkwxRhB/f.jpg|archive-date=2021-08-18|url-status=live|access-date=2022-04-25|dead-url=no}}</ref> atau ini dikenal juga sebagai [[Ayat-ayat setan|peristiwa Gharaniq]], Salman Rushdie pun mendapat kecaman keras dari dunia muslim. Berbagai otoritas muslim pun menyerukan supaya Salman Rushdie dibunuh, salah satunya ialah [[Ayatollah Khomeini|Ayatollah Khomeni]] (pemimpin [[Iran]]). Meskipun Rushdie dalam beberapa puluh tahun terakhir masih selamat dari serangan terror, hal yang sama beruntungnya tidak dialami oleh beberapa [[Penerbitan|penerbit]] dan [[penerjemah]] bukunya ini ke bahasa lain, salah satunya adalah penerjemah bukunya ke bahasa Jepang, [[Hitoshi Igarashi]], yang ditemukan tewas dengan luka tusuk, dengan tersangka pelakunya adalah seorang warga negara [[Bangladesh]]. Sepuluh hari sebelumnya penerjemah bukunya ke bahasa [[Italia]], Ettoro Capriola mengalami cedera serius setelah ditusuk berkali-kali di rumahnya di Milan pada tanggal 3 Juli 1991.<ref name="lhelm">{{cite news|last=Helm|first=Leslie|date=13 July 1991|title=Translator of 'Satanic Verses' Slain|url=http://articles.latimes.com/1991-07-13/news/mn-1822_1_satanic-verses|newspaper=Los Angeles Times|access-date=11 February 2013}}</ref> Penerbit bukunya di [[Norwegia]], William Nygaard mengalami luka serius setelah ditembak 3 kali. Pembakaran hotel di [[Turki]] yang menargetkan penerjemah bukunya ke bahasa [[Turki]] yakni Aziz Nesin yang menewaskan 37 orang, Nesin berhasil selamat dari serangan tersebut,<ref name="Puddington">[https://web.archive.org/web/20070715021052/http://www.freedomhouse.org/uploads/fop/FOP2006cartoonessay.pdf Freedom of Expression after the “Cartoon Wars”] By Arch Puddington, Freedom House, 2006</ref> dan lain-lain.