Praswad Nugraha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RiantiYunita (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
GaluhPangestu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Mochamad Praswad Nugraha, S.H., LL.M'''. atau dikenal sebagai Bung Praswad adalah seorang Aktivis, Pejuang Anti [[Korupsi]], dan Pakar [[Investigasi kriminal|Investigasi]] yang lahir di [[Kota Bandar Lampung|Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]] pada 8 September 1982. Praswad adalah Ketua IM57+ Institute<ref>{{Cite web|title=IM57+ Institute Kini Punya Kantor, Mantan Penyidik KPK Jadi Ketua|url=https://kumparan.com/kumparannews/im57-institute-kini-punya-kantor-mantan-penyidik-kpk-jadi-ketua-1wyX1hSvRUC|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-02}}</ref> periode 2021-2024. Sebelumnya, Praswad menjabat sebagai Penyidik Senior pada [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-08-03|title=Eks Penyidik KPK Dorong Kasus Megakorupsi Surya Darmadi Disidang "In Absentia"|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/08/03/11315321/eks-penyidik-kpk-dorong-kasus-megakorupsi-surya-darmadi-disidang-in-absentia|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-06}}</ref> Praswad juga tercatat sebagai ahli di bidang Penyelidikan dan Penyidikan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di KPK<ref>{{Cite web|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Putra Lampung: Tembak Mati Saja|url=https://lampung.suara.com/read/2021/05/29/143149/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-putra-lampung-tembak-mati-saja|website=suara.com|language=id|access-date=2022-08-06}}</ref> membongkar kasus-kasus mega korupsi baik di dalam maupun di luar negeri. Praswad adalah mentor bagi para penyelidik dan penyidik muda yang baru bergabung di KPK. Selama menjadi Penyidik KPK, Praswad banyak menangani kasus-kasus besar. SalahPraswad satunyabanyak menangani kasus-kasus korupsibesar di bidang pertambangan dan energi, ijin perkebunan, penyelewengan dana haji, suap di bidang peradilan, suap pada penegak hukum, tindak pidana pencucian uang, pidana korporasi, dan yang terakhir adalah kasus Bantuan Sosial (Bansos) sembako [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] di Jabodetabek pada 2020<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-08-23|title=Awal Mula Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat Juliari hingga Divonis 12 Tahun Penjara Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/08/23/18010551/awal-mula-kasus-korupsi-bansos-covid-19-yang-menjerat-juliari-hingga-divonis|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-08-02}}</ref> bersama Penyidik Andre Dedy Nainggolan yang juga disingkirkan melalui mekanisme TWK. Kasus tersebut menyeret Menteri Sosial Republik Indonesia [[Juliari Batubara|Juliari Batubara.]]<ref>{{Cite web|last=Times|first=I. D. N.|last2=Aryodamar|title=[WANSUS] Praswad Nugraha, Eks Penyidik Bansos yang Dipecat karena TWK|url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/wansus-praswad-nugraha-eks-penyidik-bansos-yang-dipecat-karena-twk|website=IDN Times|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref>, {{Infobox Officeholder|name=Mochamad Praswad Nugraha|honorific-suffix=S.H., LL.M.|office=Ketua IM57+ Institute|birth_date={{birth date and age|1982|9|8}}|birth_place=[[Tanjung Karang]], [[Bandar Lampung]]|image=[[File:Abung Praswad.jpg|200px]]|alma_mater=[[Universitas Padjajaran]] (2002), [[Queensland University of Technology]] (2011)|occupation=|nationality=Indonesia|known_for=Penyidik KPK, Aktivis, dan Pejuang Anti Korupsi|office2=Penyidik Senior pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart1=2021|termend1=2024|termstart2=2018|term_end2=2021|suboffice2=Penyidik KPK|office3=Penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart3=2014|termend3=2018|office4=Penyelidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|termstart4=2007|termend4=2014}}
__TOC__
 
Baris 5:
Praswad lahir 08 September 1982 di Klinik Mutiara Bunda di kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Praswad merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Sebelum akhirnya memutuskan kuliah di [[Universitas Padjadjaran]], Praswad lebih banyak menghabiskan masa muda di kota kelahirannya di Bandar Lampung. Sejak SMA, Praswad punya hobi mendaki gunung. Semua gunung di Lampung pernah dia jelajahi, seperti [[Gunung Pesagi]], [[Gunung Seminung]], [[Gunung Tanggamus]], [[Gunung Rajabasa]], Gunung Betung, dll.<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2022-05-27|title=M. Praswad Nugraha: Kolam, Masa Muda, dan Refresh|url=https://www.jawapos.com/sisi-lain/27/05/2022/m-praswad-nugraha-kolam-masa-muda-dan-refresh/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Hobi tersebut sejalan dengan kegiatan organisasi kesiswaan pencinta alam yang diikutinya di [[SMA Negeri 3 Bandar Lampung]], yakni Swapala Lampung (Siswa Pencinta Alam).<ref>{{Cite web|date=2021-05-29|title=Dicap Anti Pancasila, Penyidik KPK Putra Lampung: Tembak Mati Saja|url=https://lampung.suara.com/read/2021/05/29/143149/dicap-anti-pancasila-penyidik-kpk-putra-lampung-tembak-mati-saja|website=suara.com|language=id|access-date=2022-07-31}}</ref> Pada organisasi Swapala Lampung ini, Praswad tercatat sebagai Anggota Tetap (yang memiliki keanggotaan seumur hidup) pemegang Slayer pada Angkatan IX Tapak Tirta. Selain Swapala, Praswad juga aktif menekuni ilmu bela diri sejak di SMA sampai dengan masa perkuliahan di Bandung yaitu pencak silat [[Merpati Putih]], Praswad juga tercatat sebagai pemegang sabuk Kombinasi I yang dia raih saat menjalani prosesi Tradisi Merpati Putih di Pantai Parangkusumo, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tahun 2003.<ref>{{Cite web|title=Tradisi PPS Betako Merpati Putih|url=https://www.silatmerpatiputih.org/2013/03/tradisi-pps-betako-merpati-putih.html|website=Silat Merpati Putih|access-date=2022-08-03}}</ref> Pada saat menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran, selain fokus dalam mengejar prestasi di bidang akademis, Praswad juga telah kenyang memakan asam garam berkecimpung di dunia aktivis dan gerakan mahasiswa dengan menjadi Ketua Umum Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis (LPPMD) [[Universitas Padjadjaran]] masa jabatan 2004-2005. Berbagai aksi dan demonstrasi di alami oleh Praswad sejak zaman mahasiswa saat menjadi Ketua Umum LPPMD UNPAD.<ref>{{Cite web|last=YOUR-NAME|title=LPPMD Unpad|url=https://www.lppmdunpad.com|website=LPPMD Unpad|language=en-US|access-date=2022-08-03}}</ref>
 
===== Gelar Adat =====
Mochamad Praswad Nugraha memiliki gelar adat masyarakat Pepadun, yakni Tuan Penyimbang Rajo. Dalam adat suku Pepadun Lampung, gelar Penyimbang diberikan secara turun temurun kepada keluarga yang memiliki gelar suntan selaku gelar tertinggi pada adat Pepadun.<ref>{{Cite web|title=Masyarakat Adat Lampung Pepadun|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masyarakat-adat-lampung-pepadun/|website=Indonesia Kaya|access-date=2022-07-31}}</ref>
 
Baris 56:
* Melakukan pembelaan dan pendampingan dalam sidang kode etik terhadap Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo (2020).<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2020-08-19|title=Yudi Purnomo Pastikan Hadir Dalam Sidang Pelanggaran Kode Etik KPK|url=https://www.jawapos.com/nasional/19/08/2020/yudi-purnomo-pastikan-hadir-dalam-sidang-pelanggaran-kode-etik-kpk/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-08-04}}</ref>
* Mendampingi seluruh pegawai KPK yang di serang dan di kriminalisasi dalam melaksanakan tugas di KPK (2018-2021).
Pada era Praswad menjadi Kepala Advokasi WP KPK juga terjadi aksi demonstrasi yang tidak henti-hentinya digelar oleh para pegawai dan pimpinan KPK di depan Gedung KPK dalam rangka perlawanan besar-besaran terhadap upaya Presiden dan DPR merevisi UU KPK. Saat itu di KPK Praswad menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan menolak revisi UU KPK. Aksi demonstrasi para pegawai KPK secara simultan ini kemudian memicu para Pimpinan KPK untuk mengembalikan mandat kepada Presiden Jokowi.<ref>{{Cite web|last=Hadi|first=Usman|title=3 Pimpinan KPK Kembalikan Mandat ke Jokowi, Ini Penjelasan Saut|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4706727/3-pimpinan-kpk-kembalikan-mandat-ke-jokowi-ini-penjelasan-saut|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-04}}</ref> Situasi ini kemudian memantik simpati dan menstimulan semangat reformasi dari rekan-rekan mahasiswa, NGO, aktifis, tokoh-tokoh nasional, buruh, kaum tani, serta seluruh rakyat di penjuru Indonesia. Demonstrasi masyarakat luas kemudian berkembang di Jakarta, yang kemudian memicu gerakan aksi mahasiswa seluruh Indonesia yang terbesar pasca Reformasi 1998. Selanjutnya gerakan ini kemudian dikenal sebagai Gerakan Aksi Reformasi Dikorupsi 2019.<ref>{{Cite web|last=Hantoro|first=Juli|date=2019-09-20|title=Reformasi Dikorupsi, Mahasiswa Bergerak|url=https://nasional.tempo.co/read/1250085/reformasi-dikorupsi-mahasiswa-bergerak|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-04}}</ref> [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan|Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS)]] menyebutkan ada lima orang korban jiwa dalam aksi ini:
 
# Yusuf Kardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)
# Immawan Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO)
# Maulana Suryadi, pemuda dari Tanah Abang
# Akbar Alamsyah, pelajar
# Bagus Putra Mahendra, pelajar
 
==== Sidang Kode Etik Bansos (2021) ====
Praswad merupakan salah satu penyidik kunci dalam mengungkapkan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) sembako [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] di Jabodetabek pada tahun 2020. Sebagai salah satu dampaknya, Praswad dikriminalisasi melakukan pelanggaran kode etik KPK dengan melakukan perundungan terhadap salah satu saksi korupsi Bansos, yaitu Agustri Yogasmara alias Yogas.<ref>{{Cite web|last=Wibowo|first=Eko Ari|date=2021-07-14|title=Kasus Kode Etik, Penyidik Bansos Beberkan Bukti-bukti yang Diabaikan Dewas KPK|url=https://nasional.tempo.co/read/1483112/kasus-kode-etik-penyidik-bansos-beberkan-bukti-bukti-yang-diabaikan-dewas-kpk|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-04}}</ref> Didalam persidangan terakhir, Praswad menyampaikan orasi pembelaan terakhirnya di depan Majelis Kode Etik Dewan Pengawas KPK, “Sebesar apapun resiko penderitaan yang diterima oleh Praswad dan para Penyidikpenyidik Bansos yang telah di kriminalisasi hari itu, masih tidak ada artinya sama sekali serta tidak pernah sebanding dengan penderitaan rakyat kecil yang dicuri berasnya pada saat puncak Pandemipandemi Covid melanda Indonesia”.<ref>{{Cite web|title=Respons Penyidik KPK yang Diputus Melanggar Kode Etik dalam Kasus Bansos: Ini Serangan Balik|url=https://www.kompas.tv/article/192048/respons-penyidik-kpk-yang-diputus-melanggar-kode-etik-dalam-kasus-bansos-ini-serangan-balik|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-08-04}}</ref> Praswad akhirnya di singkirkan dari KPK melalui mekanisme TWK.<ref>{{Cite web|last=Muhtarom|first=Iqbal|date=2021-08-26|title=Sosok Pegawai KPK yang Tersingkir Karena Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan|url=https://nasional.tempo.co/read/1498846/sosok-pegawai-kpk-yang-tersingkir-karena-tak-lolos-tes-wawasan-kebangsaan|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-06}}</ref>
==== Sekilas tentang TWK (2021) ====
Pada 2021, KPK menggelar Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)<ref>{{Cite web|date=2021-06-30|title=Pakar: TWK Untuk Menguji Kompetensi Sosial-Kultural Pegawai KPK|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/pakar-twk-untuk-menguji-kompetensi-sosial-kultural-pegawai-kpk.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2022-08-10}}</ref>. Praswad masuk dalam daftar 57 pegawai yang disingkirkan per 30 September 2021 karena dinyatakan tidak lolos TWK<ref>{{Cite web|date=2021-08-16|title=Pelanggaran HAM atas Proses Asesmen TWK di KPK|url=https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2021/8/16/1864/pelanggaran-ham-atas-proses-asesmen-twk-di-kpk.html|website=Komisi Nasional Hak Asasi Manusia - KOMNAS HAM|language=id|access-date=2022-08-03}}</ref>. Sementara [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] telah menyatakan TWK melanggar setidak-tidaknya 11 Hak Asasi Manusia<ref>{{Cite web|last=Detikcom|first=Tim|title=Komnas HAM Nyatakan TWK KPK Langgar 11 Hak Asasi|url=https://news.detik.com/berita/d-5684068/komnas-ham-nyatakan-twk-kpk-langgar-11-hak-asasi|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-08-03}}</ref> yang antara lain adalah:
Baris 92 ⟶ 98:
Pada tahun 2021, Praswad bersama seluruh rekan-rekan 57 pegawai KPK yang menjadi korban TWK memperoleh penghargaan Tasrif Award 2021 dari [[Aliansi Jurnalis Independen]] (AJI) pada perayaan HUT AJI ke-27.<ref>{{Cite web|title=57 Pegawai KPK Tak Lulus TWK Dapat Penghargaan Tasrif Award 2021 dari AJI|url=https://kumparan.com/kumparannews/57-pegawai-kpk-tak-lulus-twk-dapat-penghargaan-tasrif-award-2021-dari-aji-1wIQjh5ywBG|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-08-13}}</ref> Selain diberikan kepada 57 Pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan, penghargaan Tasrif Award 2021 juga di anugerahkan kepada LaporCovid-19.<ref>{{Cite web|title=57 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK dan Lapor Covid-19 Raih Tasrif Award 2021|url=https://pemilu.kompas.com/read/2021/08/08/11595301/57-pegawai-kpk-yang-tak-lolos-twk-dan-lapor-covid-19-raih-tasrif-award-2021|website=KOMPAS.com|language=en|access-date=2022-08-13}}</ref> Saat itu Dewan Juri Tasrif Award 2021 menilai bahwa 57 pegawai KPK yang telah di singkirkan secara sewenang-wenang tersebut memiliki kinerja yang selaras dengan semangat [[Suardi Tasrif]], Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia, dalam memperjuangkan kebebasan pers. <ref>{{Cite web|last=Nurhadi|date=2021-08-12|title=Apa Itu Tasrif Award yang Diterima Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK?|url=https://nasional.tempo.co/read/1493789/apa-itu-tasrif-award-yang-diterima-pegawai-kpk-yang-tidak-lolos-twk|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-13}}</ref> Tasrif Award adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh AJI setiap tahunnya, nama penghargaan tersebut diambil dari nama [[Suardi Tasrif]], seorang pengacara sekaligus jurnalis besar di Indonesia yang terkenal atas kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan berpendapat dan hak konstitusional yang kemudian dikenal sebagai hak fundamental dari [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]].<ref>{{Cite web|title=Suardi Tasrif|url=https://www.hukumindo.com/2019/06/suardi-tasrif.html|language=id|access-date=2022-08-13}}</ref>
 
== Karir sesudahsetelah KPK ==
Praswad adalah ketua IM57+ Institute, organisasi gerakan anti korupsi yang dideklarasikan di depan Gedung [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]] pada 30 September 2021.<ref>{{Cite web|title=IM 57+ Institute Resmi Berbadan Hukum, Eks Pegawai KPK Janji Bantu Pemberantasan Korupsi|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2022/01/08/im-57-institute-resmi-berbadan-hukum-eks-pegawai-kpk-janji-bantu-pemberantasan-korupsi|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2022-08-13}}</ref> IM57+ Institute beranggotakan 57 mantan pegawai [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]] yang disingkirkan menggunakan mekanisme Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dinyatakan melanggar [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] oleh [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]], dan telah terbukti maladministrasi oleh [[Ombudsman Republik Indonesia]]<ref>{{Cite web|last=Wijayati|first=Murni|title=M. Praswad Nugraha Jadi Ketua Institute IM 57 karena Kegagalan KPK - Editor News|url=https://editornews.pikiran-rakyat.com/politik/pr-1313283993/m-praswad-nugraha-jadi-ketua-institute-im-57-karena-kegagalan-kpk|website=editornews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-07-29}}</ref>. Masifnya serangan balik para koruptor yang ditujukan kepada KPK mencapai titik puncaknya dengan menyingkirkan para pegawai KPK melalui mekanisme TWK menjadi latar belakang lahirnya organisasi ini.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|first=IM57+ Institute|title=Latar Belakang IM57+ Institute|url=https://im57.org/|website=IM57+ Institute|access-date=2022-08-12}}</ref> Pemecatan ke 57 orang pegawai KPK harus dilihat sebagai satu rangkaian utuh serangan balik koruptor yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun, tidak hanya berbentuk intervensi politik, tetapi juga menargetkan fisik dan non fisik terhadap pimpinan dan pegawai KPK, seperti kriminalisasi, pelemparan molotov di rumah para pegawai dan pimpinan KPK, hingga penyiraman air keras dan percobaan pembunuhan kepada salah satu pegawai KPK [[Novel Baswedan]].
 
Fokus bidang dari organisasi ini adalah investigasi independen, advokasi, riset dan pelatihan. Adapun susunan pengurusan sebagai berikut:<ref>{{Cite web|title=Lembaga Advokasi Pemberantasan Korupsi IM57+ Institute Resmi Berbadan Hukum, Ini Susunan Pengurusnya|url=https://www.kompas.tv/article/249608/lembaga-advokasi-pemberantasan-korupsi-im57-institute-resmi-berbadan-hukum-ini-susunan-pengurusnya|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2022-08-13}}</ref>