Bahasa Jawa Pesisir Utara Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizal Febri (bicara | kontrib) k Rizal Febri memindahkan halaman Bahasa Jawa Pesisir Utara ke Bahasa Jawa Pesisir Utara Timur: Sesuai Glottolog 4.6; lebih rinci |
Rizal Febri (bicara | kontrib) penambahan sedikit konteks |
||
Baris 14:
}}
'''Bahasa Jawa Pesisir Utara
Ciri khas dialek ini adalah digunakannya akhiran -em atau -nem (dengan e pepet) menggantikan akhiran -mu dalam bahasa Jawa untuk menyatakan kata ganti posesif orang kedua tunggal. Akhiran -em dipakai jika kata berakhiran huruf konsonan, sementara -nem dipakai jika kata berakhiran vokal.<ref>{{Cite web|date=2010-10-26|title=DIALEK BAHASA JAWA BAGIAN TENGAH: Kajian Geografis Dialek Dan Budaya|url=https://jingganyasenja.wordpress.com/2010/10/26/dialek-bahasa-jawa-bagian-tengah-kajian-geografis-dialek-dan-budaya/|website=Jingganya Senja|language=id-ID|access-date=2022-01-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Hananto|first=Akhyari|title=Bahasa Jawa, dan Berbagai Variasinya yang Luar Biasa|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/03/22/bahasa-jawa-dan-berbagai-variasianya-yang-luar-biasa|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2022-01-13}}</ref>
== Kosakata ==
Contoh kata yang menggunakan dialek tersebut seperti misalnya kata
Beberapa kosakata khas dialek Muria yang tidak dipakai dalam dialek Jawa lain, antara lain:
*
*
*
* ''matoh'' artinya baik/bagus
== Referensi ==
|