Tanri Abeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengubah tempat lahir Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
 
== Riwayat Hidup ==
Tanri Abeng dilahirkan di sebuah desa di [[Pulau Selayar]], [[Sulawesi SelatanCelebes]]. Pada usia 10 tahun kedua orangtuanya meninggal dan ia dikirim untuk tinggal dengan kerabat di [[Makassar]]. Setelah menyelesaikan pendidikan [[SLA]] di [[Makassar]], ia sempat berangkat ke [[Amerika Serikat]] dalam program ''American Field Service (AFS) Exchange program''. Selanjutnya ketika ia pulang kembali ke Makassar, ia melanjutkan sekolahnya di [[Universitas Hasanuddin]] sampai tingkat 5, pendidikannya dilanjutkan ke [[Graduate School of Business Administration]], di Universitas [[New York]], [[Amerika Serikat]] hingga mendapatkan gelar [[MBA]]. Kemudian ia mengikuti program ''management training'' ''Union carbide'' [[Amerika serikat]]. Setelah selesai, ia ditempatkan di [[Jakarta]] sebagai [[Manager]] Keuangan perusahaan tersebut (1969-1979). Kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi [[Direktur]] PT Union-Carbide Indonesia. Selain itu, ia juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976) dan pada tahun [[1977]]-[[1979]], ia merangkap sebagai manager pemasaran Union Carbide [[Singapura]].<ref>Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT. Delta Pamungkas, jakarta, 2004</ref>
 
Tahun [[1979]], ia pindah ke perusahaan produsen bir [[Belanda]], [[Heineken]], PT Perusahaan Bir Indonesia ''(Indonesian Beer Company)''. meskipun ia tidak bisa berbahasa [[Belanda]] dan tidak minum bir, Ia menjadi CEO perusahaan tersebut setelah wawancara selama 15 menit. Selanjutnya ia mengubah nama PT Perusahaan Bir Indonesia ke [[Multi Bintang Indonesia]]. Pada tahun [[1982]], itu mencatat laba sebesar Rp. 4 miliar, naik dari hampir Rp. 500 juta dibandingkan ketika ia bergabung.
 
Pada tahun [[1991]] Tanri Abeng mundur sebagai CEO Multi Bintang dan pindah ke [[Bakrie & Brothers]], perusahaan milik [[Aburizal Bakrie]].
Tanri Abeng menjadi CEO [[Bakrie & Brothers]], tetapi ia juga merangkap sebagai ketua non-eksekutif Multi Bintang Indonesia, posisi ini tetap dipertahankan hingga Maret [[1998]]. Ketika ia memulai di Bakrie, perusahaan ini memiliki lebih dari 60 anak perusahaan yang beroperasi di beragam industri. Salah satu langkah pertama Tanri Abeng untuk merestrukturisasi perusahaan adalah dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama - telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan - serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi. Dengan beberapa reformasi, kinerja Bakrie & Brothers membaik, ketika Tanri Abeng bergabung dengan perusahaan penjualan tahunan sekitar US $ 50 juta. Pada akhir tahun 1996 penjualan ditutup menjadi US $ 700 juta. Saat itu ia sempat dijuluki sebagai ‘Manajer Rp1 Miliar’ lantaran ia mendapat bayaran sebesar itu saat memimpin perusahaan milik [[Aburizal Bakrie]] tersebut.<ref name="bisniskeuangan.kompas.com">[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/01/22/2026484/Tanri.Abeng.Jual.Hotel.Demi.Universitas Artikel:"Tanri Abeng, Jual Hotel Demi Universitas" di Kompas.com]</ref>
 
Selain sebagai Presiden Direktur di Bakrie & brothers, ia juga merangkap jabatan sebagai Direktur di ''Asia Pacific Brewery'', [[Singapura]] ([[1981]]-[[1991]]), Direktur [[Bata Indonesia]] ([[1993]]-[[1998]]), Ketua B.A.T Indonesia ([[1995]]-[[1998]]) dan [[Mitratel Indonesia]] ([[1994]]-[[1998]]).