Kesehatan masyarakat veteriner: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
=== Keamanan pangan asal hewan ===
{{See also|Keamanan pangan|penyakit bawaan makanan}}
Banyak hewan yang dijadikan sebagai sumber [[pangan]]. Produk hewan seperti [[daging]], [[susu]], dan [[telur]] perlu dijaga agar tidak mengandung bahaya (seperti bahaya fisik, [[bahaya kimia|kimiawi]], dan [[bahaya hayati|biologis]]) yang mengganggu kesehatan saat dikonsumsi manusia. Ilmu kesmavet mempelajari cara menjamin keamanan pangan asal hewan di sepanjang rantai produksi, sejak hewan berada di peternakan hingga produknya diolah dan siap dikonsumsi di meja makan.<ref>{{Cite journal|last=Petitclerc|first=M.|date=2013|title=The role of veterinarians in the farm-to-fork food chain and the underlying legal framework|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24547642/|journal=Revue Scientifique Et Technique (International Office of Epizootics)|volume=32|issue=2|pages=359–369, 347–358|issn=0253-1933|pmid=24547642}}</ref> Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih (antemortem) dan setelah disembelih (postmortem atau pascamati) serta manajemen [[rumah potong]] yang baik,<ref>{{Cite web|title=Meat Inspection|url=https://www.msdvetmanual.com/clinical-pathology-and-procedures/meat-inspection|website=MSD Veterinary Manual|access-date=15 Agustus 2022}}</ref><ref>{{Citation| last=Organisasi Kesehatan Hewan Dunia| year=2022| url=https://www.woah.org/fileadmin/Home/eng/Health_standards/tahc/current/chapitre_control_bio_hazard.pdf| title=Chapter 6.3. Control of Biological Hazards of Animal Health and Public Health Importance through Ante- and Post-Mortem Meat Inspection| series=Terrestrial Animal Health Code| publisher=World Organisation for Animal Health}}</ref> sampai [[higiene]] makanan seperti daging, susu, dan telur, serta pemeriksaan dan pengujian laboratorium untuk mengetahui kualitas produk-produk tersebut merupakan hal-hal yang diperhatikan dalam kesmavet.<ref>{{Cite journal|last=Matyáš|first=Z.|date=1978|title=Role of veterinarians in modern food hygiene|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2395661/|journal=Bulletin of the World Health Organization|volume=56|issue=5|pages=699–711|issn=0042-9686|pmc=2395661|pmid=310716}}</ref> [[Analisis bahaya dan pengendalian titik kritis]] (HACCP) merupakan pendekatan sistematis yang sering digunakan dalam aspek keamanan pangan.<ref>{{Cite journal|last=Lievaart|first=J.J.|last2=Noordhuizen|first2=J.P.T.M.|last3=van Beek|first3=E.|last4=van der Beek|first4=C.|last5=van Risp|first5=A.|last6=Schenkel|first6=J.|last7=van Veersen|first7=J.|date=2005|title=The Hazard analysis critical control point's (HACCP) concept as applied to some chemical, physical and microbiological contaminants of milk on dairy farms. A prototype|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01652176.2005.9695183|journal=Veterinary Quarterly|volume=27|issue=1|pages=21–29|doi=10.1080/01652176.2005.9695183|issn=0165-2176}}</ref>
 
=== Penyakit zoonotik ===
{{Main|Zoonosis}}[[Patogen]] yang [[Infeksi|menginfeksi]] hewan dapat berpindah dan kemudian menginfeksi manusia. Penyakit-penyakit infeksius yang berpindah seperti ini disebut zoonosis. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2001 memperkirakan lebih dari 60% penyakit infeksi pada manusia tergolong zoonosis.<ref>{{cite journal|last1=Taylor|first1=L.H.|last2=Latham|first2=S.N.|last3=Woolhouse|first3=M.E.|year=2001|title=Risk factors for human disease emergence|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1088493/pdf/TB010983.pdf|journal=Philos Trans R Soc Lond B Biol Sci|volume=356|issue=1411|pages=983–989|doi=10.1098/rstb.2001.0888|pmid=11516376}}</ref> [[Rabies]] dan [[antraks]] merupakan contoh zoonosis yang telah ada sejak lama. Selain itu, berbagai [[penyakit infeksi baru]] seperti [[infeksi virus Nipah]] dan cacar monyet dinilai mengancam kesehatan masyarakat secara luas.<ref>{{Cite journal|last=Brown|first=C.|date=2004|title=Emerging zoonoses and pathogens of public health significance--an overview|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15702711/|journal=Revue Scientifique Et Technique (International Office of Epizootics)|volume=23|issue=2|pages=435–442|doi=10.20506/rst.23.2.1495|issn=0253-1933|pmid=15702711}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Cripps|first=Peter J|date=2000|title=Veterinary Education, Zoonoses and Public Health: A Personal Perspective|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0001706X00000942|journal=Acta Tropica|volume=76|issue=1|pages=77–80|doi=10.1016/S0001-706X(00)00094-2}}</ref>
 
== Epidemiologi veteriner ==
Kesmavet sering kali dipasangkan dengan [[epidemiologi]] veteriner, yaitu ilmu yang mempelajari penyakit hewan dalam populasi serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode-metode epidemiologis banyak digunakan oleh dokter hewan yang mendalami kesmavet untuk menentukan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit dan kemudian untuk menentukan langkah pengendaliannya.<ref>{{Cite journal|last=Bartlett|first=P.C.|last2=Judge|first2=L. J.|date=1997|title=The role of epidemiology in public health|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9501345/|journal=Revue Scientifique Et Technique (International Office of Epizootics)|volume=16|issue=2|pages=331–336|doi=10.20506/rst.16.2.1020|issn=0253-1933|pmid=9501345}}</ref>
 
== Referensi ==