Kabaena, Bombana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan artikel
Baris 19:
'''Kabaena''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bombana]], [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref>
 
Pulau Kabaena atau '''Tokotu'a''' adalah salah satu pulau di wilayah Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Pulau dengan luas daratan sekitar 873 km² terdiri dari 6 kecamatakecamatan, yaitu Kecamatankecamatan Kabaena, Kecamatankecamatan [[Kabaena Barat, Kecamatan Bombana|Kabaena TimurBarat]], Kecamatankecamatan [[Kabaena SelatanTimur, Kecamatan Bombana|Kabaena UtaraTimur]], dan Kecamatankecamatan [[Kabaena Tengah.Selatan, UntukBombana|Kabaena mencapai pulau ini harus ditempuh dengan jalur lautSelatan]], adakecamatan beberapa[[Kabaena akses untuk sampai ke pulau tersebutUtara, yaitu dengan menempuh kapal jet dari Kasipute Kabupaten Bombana|Kabaena denganUtara]], waktudan tempuhkecamatan sekitar[[Kabaena 2 jam atau dengan kapal motor sekitar 4 jamTengah, atau dengan kapal fery dari Kasipute Kabupaten Bombana - Dongkala Kecamatan |Kabaena TimurTengah]]. SecaraAwalnya geografispulau kabaenaini berbatasanhanya denganterdiri Selatdari kabaenadua bagiankecamatan utara,yaitu [[Lautkabaena Flores|lautbarat flores]]dan bagian Selatantimur, Selatnamun Munasetelah danterjadi lautpemekaran floreswilayah, bagianPulau Timurkabaena danmengalami bagianpemekaran baratmenjadi berbatasan6 dengan [[teluk Bone]]kecamatan.
 
Pulau Kabena terletak di bagian barat serta berjarak 56 km dari [[pulau Buton]]. Untuk mencapai pulau ini ditempuh dengan jalur laut, yaitu dengan menempuh kapal jet dari [[Kasipute, Rumbia, Bombana|Kasipute]] kabupaten Bombana dengan waktu tempuh sekitar 2 jam atau dengan kapal motor sekitar 4 jam, atau dengan kapal fery dari Kasipute, Kabupaten Bombana tujuan [[Dongkala, Kabaena Timur, Bombana|Dongkala]], kecamatan Kabaena Timur.
Awalnya pulau ini hanya terdiri dari dua kecamatan yaitu kabaena barat dan timur, namun setelah terjadi pemekaran wilayah, Pulau kabaena mengalami pemekaran menjadi 6 kecamatan.
 
Secara geografis, pulau Kabaena berbatasan dengan [[selat Kabaena]] bagian utara, [[Laut Flores|laut flores]] bagian timur dan selatan, [[selat Muna]] dan di bagian barat berbatasan dengan [[teluk Bone]].
Pulau Kabena terletak di bagian barat serta berjarak 56 km dari pulau Buton. Struktur geologi Pulau Kabaena tersusun dari batuan berkapur yang termasuk mendala (''terrane'') Sulawesi timur yang dicirikan oleh gabungan batuan ultramafik, mafik dan malihan. Kabaena berada di wilayah pantai yang secara geologi dekat dengan zona subdiksi sehingga merupakan daerah yang sangat rawan dengan gempa tektonik dan tidak menutup kemungkinan terjadi tsunami.
 
== Geologi pulau ==
Kondisi morfologi pulau Kabaena berupa pegunungan, perbukitan, daerah karst dan dataran rendah. Daerah pegunungan terletak di bagian tengah pulau memanjang kearah selatan, dengan puncak [[Gunung Sabampolulu]] dengan ketinggian 1550 m dari permukaan laut. Morfologi perbukitan terletak dibagian utara pulau dan memanjang kearah selatan sampai perbukitan karst yang berbatasan langsung dengan gunung Sabampolulo di bagian tengah. Pulau kabaena mempunyai kisaran antara 100 – 600 meter di atas permukaan laut. Daerah karst terdapat dibagian tengah pulau dengan puncak yaitu gunung batu sangia yang memiliki ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Batuan ini terbentuk oleh [[Gamping|batu gamping]].
Pulau Kabena terletak di bagian barat serta berjarak 56 km dari pulau Buton. Struktur geologi Pulau Kabaena tersusun dari batuan berkapur yang termasuk mendala (''terrane'') Sulawesi timur yang dicirikan oleh gabungan batuan ultramafik, mafik dan malihan. Kabaena berada di wilayah pantai yang secara geologi dekat dengan zona subdiksi sehingga merupakan daerah yang sangat rawan dengan gempa tektonik dan tidak menutup kemungkinan terjadi tsunami.
 
Kondisi morfologi pulau Kabaena berupa pegunungan, perbukitan, daerah [[karst]] dan dataran rendah. Daerah pegunungan terletak di bagian tengah pulau memanjang kearah selatan, dengan puncak [[Gunung Sabampolulu]] dengan ketinggian 1550 m dari permukaan laut. Morfologi perbukitan terletak dibagian utara pulau dan memanjang kearah selatan sampai perbukitan karst yang berbatasan langsung dengan gunung Sabampolulo di bagian tengah. Pulau kabaena mempunyai kisaran antara 100 – 600 meter di atas permukaan laut. Daerah karst terdapat dibagian tengah pulau dengan puncak yaitu gunung batu sangia yang memiliki ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Batuan ini terbentuk oleh [[Gamping|batu gamping]].
Pulau Kabaena mempunyai sumberdaya mineral berupa bahan galian nikel, bahan bangunan dan industri berupa batuan beku, batu gamping, pasir dan kerikil. [[Nikel|Biji nikel]] terdapat dalam laterit yang berasal dari pelapukan ultramfaik dan saat ini telah ditambang oleh beberapa perusahan tambang. Batuan beku, terdapat di beberapa tempat seperti di gunung Onemoto dan gunung Sabampolulo yang berguna sebagai pengeras jalan, jembatan beton dan pondasi bangunan. Batu gamping di kabaena terdapat di batu sangia yang membentuk pegunungan yang mencapai ketinggaan 100 m dari permukaan laut. Pasir dan kerikil dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
 
== Sumber daya alam ==
Kondisi sosial ekonomi Pulau Kabaena umumnya terdapat 2 mata pencaharian yaitu sebagai nelayan dan petani. Di pesisir Pulau Kabaena sebagian migrasi dari [[suku Makassar]], [[Suku Selayar|Selayar]], [[Suku Buton|Buton]] dan [[Suku Bajo|Bajo]], mereka adalah pedagang dan nelayan. Hasil laut berupa ikan, kepiting dan rumput laut. Sedangkan suku asli dihuni oleh [[suku Moronene]], suku asli Pulau Kabaena yang bermata pencaharian sebagai petani dengan hasil berupa kelapa, kakao, cengkeh, gula merah dan kacang mente sedangkan hasil ternak berupa sapi dan kambing.
Pulau Kabaena mempunyai sumberdaya mineral berupa bahan galian nikel, bahan bangunan dan industri berupa batuan beku, batu gamping, pasir dan kerikil. [[Nikel|Biji nikel]] terdapat dalam laterit yang berasal dari pelapukan ultramfaik dan saat ini telah ditambang oleh beberapa perusahan tambang. Batuan beku, terdapat di beberapa tempat seperti di [[gunung Onemoto]] dan [[Gunung Sabampolulu|gunung Sabampolulo]] yang berguna sebagai pengeras jalan, jembatan beton dan pondasi bangunan. Batu gamping di kabaena terdapat di [[batu sangiaSangia]] yang membentuk pegunungan yang mencapai ketinggaan 100 m dari permukaan laut. Pasir dan kerikil dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
 
== Sosial ekonomi ==
Kondisi sosial ekonomi Pulau Kabaena umumnya terdapat 2 mata pencaharian yaitu sebagai nelayan dan petani. DiPenduduk yang tinggal di pesisir Pulaupulau Kabaena sebagian adalah migrasi dari [[suku Makassar]], [[Suku Selayar|Selayar]], [[Suku Buton|Buton]] dan [[Suku Bajo|Bajo]], merekadan adalahberprofesi sebagai pedagang dan nelayan. Hasildengan hasil laut berupa ikan, kepiting dan rumput laut. Sedangkan suku asli dihuni oleh [[suku Moronene]], suku asli Pulaupulau Kabaena yang bermata pencaharian sebagai petani dengan hasil berupa kelapa, kakao, cengkeh, gula merah dan kacang mente sedangkan hasildan ternak berupa sapi dan kambing.
 
== Budaya dan Pariwisata ==
Dalam Festival Tangkeno digelar pameran kerajinan tangan khas pulau Kabaena berupa anyaman wadah ''Be’u, Sapeo, Empe'' (tikar), ''Kompe'' (keranjang), dan ''Duku'' (nyiru).
 
Sedangkan untuk kuliner yang berasal dari pulau Kabaena adalah Nasi bambu (''Tinula''), [[Nivuai]], [[Gola Ni’i]], [[Vade]], [[Dodol|Dodolo]], [[Inonta]], [[Kande-kande]], [[Kambose]], dan [[Kue cucur|Cucuru]]. <ref>{{Cite web|date=2022-02-20|title=Mengenal Aneka Kuliner dan Kerajinan Khas Tokotu’a Kabaena|url=https://www.suarakendari.com/read/mengenal-aneka-kuliner-dan-kerajinan-khas-tokotua-kabaena|website=Suarakendari.com|language=id-ID|access-date=2022-08-15}}</ref>
 
== Referensi ==