Payung Teduh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Kurang spasi |
||
Baris 30:
Angin Pujaan Hujan adalah lagu pertama yang memunculkan warna musik mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu tercipta lagu-lagu lain seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, termasuk karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita tentang Gunung dan Laut, dan juga karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam. Pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis di penghujung 2010.
Genre musik yang dimainkan Payung Teduh tidak mempunyai batasan, musik yang dimainkan Payung Teduh adalah musik Payung Teduh itu sendiri. Pada album pertama dapat dikatakan karakter musik yang dibawakan Payung Teduh seperti musik pada era golden 60’s dengan balutan keroncong dan jazz. Apabila ditanya jenis musik apa yang diusung Payung Teduh, maka Payung Teduh menyerahkan sepenuhnya pada pendengar. Artinya payung teduh tidak akan hanya berhenti di satu genre tertentu, akan tetapi yang pasti tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka miliki.
Pada tahun 2013, Payung Teduh merilis album studio kedua mereka berjudul Dunia Batas dengan label Ivy League Music yaitu sebuah label indie. Pada 11 November 2014, pihak Label mengumumkan link digital download album Dunia Batas ini dan pada 18-19 April 2015 album ini dirilis dalam bentuk kaset secara terbatas hanya 300 keping saja oleh Record Store Day Indonesia. Album Dunia Batas bersisi 8 lagu yaitu Berdua Saja, Menuju Senja, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, Rahasia, Angin Pujaan Hujan, Di ujung Malam, Resah dan Biarkan.
|