Istri-istri Muhammad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Silahkan cek referensi yg disertakan, bisa dengan mengklik [nomor] pada ujung kalimat. Informasi yg tertulis tsb di-support dengan hadits shahih. Jangan seperti umat yahudi yg hanya mengimani yg mereka sukai dan mengingkari apa yg mereka tidak sukai dari para nabi. Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16:
{{utama|Saudah binti Zam'ah}}Nabi Muhammad menikahi [[Saudah binti Zam'ah|Saudah]] setelah wafatnya Khadijah dalam bulan itu juga, [[Ramadan|Ramadhan]], tahun ke-10 pasca kenabian, 3 tahun sebelum [[Hijrah]].<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n191/mode/2up|title=History of Al-Tabari, Vol. 39|pages=161|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n191/mode/2up|title=History of Al-Tabari volume 39|pages=170|url-status=live}}</ref> Ayah Saudah masih hidup ketika Rasulullah menikahinya.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09|title=History of Tabari - Volume 9|pages=130|url-status=live}}</ref> Saudah wafat setelah 57 tahun dirinya menikah dengan Rasul, yaitu pada bulan [[Syawal|Syawwal]] tahun ke-54 [[Hijriyah]].<ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|url=https://www.goodreads.com/book/show/1074757.Kitab_at_Tabaqat_al_Kabir_Volume_VIII|title=Kitab at-Tabaqat al-Kabir Volume VIII: The Women of Madina|pages=43|url-status=live}}</ref>
Saudah dikenal sebagai perempuan bijak dan penyayang. Ketika ia mulai tua, ia rela memberikan hari-hari gilirannya untuk bersama Rasulullah kepada [[Aisyah]] yang merupakan istri favorit sang Nabi,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2581 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2581|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref><ref>{{Cite web|title=Hadith - Chapters on Virtues - Jami` at-Tirmidhi - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/tirmidhi/49/286|website=sunnah.com|access-date=2021-09-02}}</ref> demi menyenangkan beliau dan supaya dirinya tidak jadi [[Perceraian|diceraikan]] oleh beliau.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%202.4/page/n65/mode/2up|title=Tafsir Ibnu Katsir - QS 4:128|pages=421 - 422|archive-url=https://
Saudah adalah istri Rasulullah yang terlibat langsung dalam peristiwa sebab turunnya ayat [[hijab]]. Sebelum datangnya perintah dari Allah untuk berhijab, istri-istri Nabi tidaklah berhijab, dan tidak pula beliau memerintahkan mereka berhijab. Namun [[Umar bin Khattab]], sahabat Nabi yang mempunyai karakter keras, mendatangi Nabi, menyarankan beliau agar menghijabi istri-istri beliau. Akan tetapi sang Nabi tidak mengindahkan usulannya. Di zaman Nabi Muhammad, jika istri-istri beliau ingin [[buang air besar]], mereka keluar pada waktu malam menuju tempat buang hajat yang berupa tanah lapang dan terbuka bernama Al-Manasi. Mengetahui hal tersebut, Umar yang begitu antusias agar ayat hijab diturunkan pun menunggu ketika salah seorang istri Nabi akan buang air besar, yang mana pada saat itu adalah Saudah, lalu Umar berseru kepadanya,''"Sungguh kami telah mengenalmu wahai Saudah!"''. Takut akan hal itu terulang, Saudah pun melaporkan hal tersebut kepada Nabi. Dan tidak lama berselang ayat hijab pun diturunkan. Dan istri-istri Nabi kembali diizinkan untuk buang air besar.<ref>{{Cite web|title=Hadits Shahih Al-Bukhari No. 143 - Kitab Wudlu|url=https://www.hadits.id/hadits/bukhari/143|website=Hadits.id|access-date=2021-08-21|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719060422/https://www.hadits.id/hadits/bukhari/143|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2170d|url=https://sunnah.com/muslim:2170d|website=Sunnah.com|access-date=2021-08-21|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720132308/https://sunnah.com/muslim:2170d|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 146|url=https://sunnah.com/bukhari:146|website=Sunnah.com|access-date=2021-08-21|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719060759/https://sunnah.com/bukhari:146|dead-url=yes}}</ref>
Baris 34:
Sebelumnya, Hafshah mempunyai suami bernama [[Khunais bin Hudzafah|Khunais bin Hudzafah as-Sahmiy]] namun meninggal ketika ikut berperang pada [[Pertempuran Badar|pertempuran Badar.]] Umar pun pergi menawarkan Hafshah kepada [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]]. Yang mana Utsman tidak bisa menjawab langsung, sehingga ia meminta Umar menunggu beberapa hari. Setelah lewat beberapa hari, Utsman pun mendatangi Umar dan berkata bahwa dirinya berkesimpulan saat itu bukan waktunya untuk dirinya menikah. Maka Umar pun pergi menawarkan anaknya ke Abu Bakar. Namun Abu Bakar tidak kunjung memberikan jawaban, sehingga membuat Umar marah. Beberapa hari kemudian, Rasulullah meminta Hafshah untuk dinikahkan dengan beliau. Tidak lama berselang, Abu Bakar pun menemui Umar dan menceritakan kalau sebenarnya dirinya akan senang hati menikah dengan Hafshah akan tetapi tidak memberikan jawaban pada saat itu karena ia tahu bahwa Rasulullah menginginkan Hafshah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5122 - Wedlock, Marriage (Nikaah) - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5122|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5145 - Wedlock, Marriage (Nikaah) - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5145|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref>
Hafshah dan Aisyah menjadi bagian dari pusat insiden yang menyebabkan Nabi Muhammad tidak mengunjungi istri-istri beliau selama sebulan, dan turunnya ayat-ayat yang berisi ancaman dari Allah SWT kepada mereka, bahwa sang Nabi bisa saja menceraikan mereka semua dan menggantikan mereka dengan istri-istri yang lebih baik. Ini dikarenakan Aisyah dan Hafshah telah membocorkan kepada istri-istri beliau yang lain perihal sesuatu perbuatan Rasulullah (yang beliau minta agar mereka berdua rahasiakan), yang mana perbuatan ini sebenarnya adalah halal di mata Allah SWT namun terpaksa sang Rasul haramkan pada saat itu dikarenakan beliau ingin mencari kesenangan istri-istri beliau.<ref>{{Cite book|last=Al-Jalalain|url=https://archive.org/details/AlJalalainEng/page/n583/mode/1up|title=Tafsir Al-Jalalain - QS 66:1-5|pages=555|archive-url=https://
=== Zainab binti Khuzaimah ===
Baris 47:
=== Zainab binti Jahsy ===
{{utama|Zainab binti Jahsy}}Zainab binti Jahsy adalah [[sepupu]] Nabi Muhammad dan awalnya merupakan istri dari [[anak angkat]] beliau, [[Zaid bin Haritsah]].<ref name=":02">{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n25/mode/2up|title=The History of Al-Tabari, vol.8 - The Victory of Islam|pages=2|archive-url=https://
Menurut [[Aisyah]] yang merupakan istri favorit Nabi,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2593 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2593|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3411 - Prophets - كتاب أحاديث الأنبياء - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3411|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref> Zainab memiliki kecantikan yang setara dengannya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4141 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4141|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref>
Baris 53:
Dilaporkan oleh [[Ibnu Jarir ath-Thabari|ath-Thabari]] bahwa pada suatu ketika, Nabi Muhammad mencari Zaid ke rumahnya. Namun Nabi hanya menemukan Zainab yang terburu-buru mengenakan pakaian seadanya. Nabi pun berujar: "Terpujilah Allah yang maha kuasa! Terpujilah Allah, yang membolak balikkan hati manusia!"<ref name=":02" /><ref>{{Cite web|title=ص562 - كتاب تاريخ الطبري تاريخ الرسل والملوك وصلة تاريخ الطبري - السنه الخامسه من الهجره - المكتبة الشاملة الحديثة|url=https://al-maktaba.org/book/9783/1188|website=al-maktaba.org|access-date=2022-02-11}}</ref>
Sepulangnya Zaid, Zainab pun menceritakan peristiwa ini kepadanya. Mengetahui hal tersebut, Zaid pun bersegera ke hadapan Rasulullah, dan menanyakan, apabila beliau menginginkan Zainab maka ia akan segera berpisah dengannya. Namun Rasulullah berkata kepada Zaid, "Pertahankanlah terus istrimu," walaupun di dalam lubuk hati, sang Rasul menginginkan Zainab.<ref>{{Cite web|first=Al-Jalalayn|title=Tafsir Al-Jalalayn|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|website=Altafsir.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210506172553/https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|archive-date=2021-05-06|access-date=2022-02-11}}</ref><ref>{{Cite web|title=Tafsir Ibnu Abbas|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=73&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|website=Altafsir.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20220110224935/https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=73&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|archive-date=2022-01-10|access-date=2022-02-11}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 7420 - Oneness, Uniqueness of Allah (Tawheed) - كتاب التوحيد - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:7420|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - ayat 37|url=https://quran.com/33/37?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33|website=quran.com|access-date=2021-08-17}}</ref> Zaid pun sadar akan hal itu dan tidak mendekati Zainab lagi, dan mereka pun bercerai beberapa saat setelahnya. Ketika Rasulullah berbicara dengan Aisyah, firman Allah datang kepada beliau. Dan beliau pun berkata, "Siapa yang akan pergi mengabarkan berita baik ke Zainab, bahwa Allah telah mengawinkanku dengan dirinya?"<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n26/mode/1up|title=The History of Al-Tabari, vol.8 - The Victory of Islam|pages=2-3|archive-url=https://
Dalam norma arab pada saat itu, adalah perbuatan yang tidak bermoral apabila seorang ayah angkat menikahi mantan istri dari anak angkatnya sendiri. Namun ini diluruskan oleh Allah dengan menikahkan Rasul-Nya dengan Zainab, dan menurunkan Surat Al-Ahzab ayat 37:
Baris 81:
=== Shafiyah binti Huyay ===
{{utama|Shafiyah binti Huyay}}
Shafiyah binti Huyay adalah seorang wanita bangsawan,<ref name =shati_saf1>Al-Shati', 1971, 171</ref> yang merupakan putri Huyay bin Akhtab, kepala suku Yahudi, Banu Nadir, yang dieksekusi oleh pihak Nabi Muhammad setelah menyerah pada Perang Khandaq.<ref name="ibnishaq">{{cite book|author=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/TheLifeOfMohammedGuillaume/page/n256/mode/1up?view=theater|title=The Life of Muhammad: Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah|pages=464}}</ref><ref>Ahmad ibn Jabir al-Baladhuri, ''Kitab Futuh al-Buldan''. Translated by Hitti, P. K. (1916). ''Origins of the Islamic State'' vol. 1 p. 41. New York: Columbia University.</ref> Suami pertamanya adalah seorang penyair bernama Sallam bin Mishkam yang mana kemudian mereka bercerai.<ref name="Tabari9">{{Cite book|last=Muhammad ibn Jarir al-Tabari|date=1990|url=|title=The History of al-Tabari Vol. 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|pages=185|translator-last=Poonawala, K. I.|url-status=live}}</ref> Suami keduanya adalah seorang komandan bernama Kinana bin Ar-Rabi.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n278/mode/1up|title=The Life of Muhammad: Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah|pages=511|url-status=live}}</ref> Pada tahun 628, saat pertempuran Khaybar, Banu Nadir dikalahkan. Kinana yang saat itu masih berstatus suami Shafiyah disiksa dan dieksekusi atas perintah Nabi setelah dirinya menolak memberi tahu di mana lokasi tempat persembunyian harta karun Banu Nadir.<ref name="dey">{{cite book|author=Al Tabari|url=https://archive.org/details/HistoryAlTabari40Vol/History_Al-Tabari_40_Vol/page/n2289/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Volume 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|isbn=0-7914-2820-6|page=185|archive-url=https://
Seusai perang, Shafiyah menjadi salah satu tawanannya pihak muslim. Salah seorang sahabat Nabi, Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi, meminta kepada Nabi supaya diperbolehkan mengambil salah satu tawanan untuk dijadikan budak olehnya.<ref name=":2">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 371 - Prayers (Salat) - كتاب الصلاة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:371|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720160726/https://sunnah.com/bukhari:371|archive-date=2021-07-20|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref> Nabi pun mengizinkan dan Dihyah mengambil Shafiyah. Mengetahui hal itu para sahabat Nabi lainnya melapor kepada Nabi, bahwa Dihyah telah mengambil putri dari kepala suku Banu Nadir yang kecantikannya begitu luar biasa dan belum pernah mereka lihat sebelumnya.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1365f - The Book of Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1365f|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720160717/https://sunnah.com/muslim:1365f|archive-date=2021-07-20|access-date=2021-07-21|dead-url=no}}</ref> Nabi pun memanggil Dihyah dan mengambil Shafiyah untuk diri beliau, lalu memberikan kepada Dihyah dua sepupu Shafiyah.<ref name=":1" /> Nabi kemudian mengirimkan Shafiyah ke ibu dari Anas bin Malik untuk dihiasi. Dan malamnya dikembalikan kepada Rasulullah untuk beliau nikahi.<ref name=":2" /> Shafiyah belum genap berusia 17 tahun pada saat itu.<ref>{{cite book|author=Al Tabari|url=https://www.kalamullah.com/Books/The%20History%20Of%20Tabari/Tabari_Volume_39.pdf?__cf_chl_jschl_tk__=pmd_a8d3a94ec39aa1337b3b1caed7facfc3e7c40884-1628811872-0-gqNtZGzNAg2jcnBszQX6|title=The History of Al-Tabari Volume 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|isbn=0-7914-2820-6|page=185|archive-url=https://web.archive.org/web/20210817120809/https://i.ibb.co/7NHdr2K/Umur-Shafiyah.jpg|archive-date=2021-08-17|url-status=live|access-date=2021-08-13|dead-url=no}}</ref>
Baris 97:
=== Mariyah binti Syama’un ===
{{utama|Maria al-Qabtiyya}}
Mariyah al-Qibthiyah adalah seorang [[Perbudakan|budak]] perempuan yang dikirimkan sebagai hadiah oleh penguasa Mesir, [[Muqauqis|Muqawqas]] kepada Nabi Muhammad. Ia berkulit putih dan sangatlah cantik.<ref name=":6">{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n223/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Vol. 39|pages=193-194|archive-url=https://
Mariyah adalah satu dari dua perempuan yang berhasil mengandung anak dari Nabi Muhammad. Betapa gembiranya Rasulullah mendengar berita kehamilan Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia. Anak tersebut kemudian diberi nama Ibrahim, tetapi tidak lama setelah lahir, Ibrahim pun wafat.<ref>{{Cite web|title=الكتب - البداية والنهاية - سنة إحدى عشرة من الهجرة - فصل في ذكر أولاده عليه وعليهم الصلاة والسلام- الجزء رقم8|url=https://library.islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=586&idfrom=0&idto=0&flag=1&bk_no=59&ayano=0&surano=0&bookhad=0|website=Islamic Library|access-date=28 November 2019}}</ref>
Baris 132:
Asma binti An-Nu'man adalah perempuan yang sangat cantik. Ketika ia sedang dirias rambutnya oleh Hafshah dan Aisyah sebelum diantarkan ke kamar Rasulullah. Salah satu dari mereka berkata kepadanya, ''"Nabi Muhammad suka perempuan-perempuan yang bila diantarkan kepadanya mengatakan 'Aku berlindung kepada Allah dari dirimu.'"''
Sehingga ketika Asma masuk ke kamar Rasulullah, dan beliau mengunci pintu kamarnya, menutup tirai, dan menghampirinya, Asma pun berkata ''"Aku berlindung kepada Allah dari dirimu."'' Rasulullah pun menutup wajah beliau dengan lengan baju beliau, dan berkata: "Kau sungguh telah mencari perlindungan kepada Yang memberi perlindungan" sebanyak tiga kali. Sang Rasul pun keluar dan memerintahkan Abu Usayd untuk memberikan dua pakaian putih untuk Asma, dan mengirimkannya kembali ke kaumnya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n219/mode/2up|title=The History of Al-Tabari vol. 39|pages=189-190|archive-url=https://
Setelah peristiwa ini, Asma sering berkata, "Panggil aku perempuan yang celaka." Orang-orang dari kaumnya mengutuk-ngutukinya, menganggap dirinya telah mencemarkan nama baik mereka di kalangan orang-orang Arab. Tidak ada yang boleh menikahinya dikarenakan ia telah pernah menjadi istri Nabi Muhammad,<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - 53|url=https://quran.com/al-ahzab?locale=id&font=v1&reading=false&translations=131%2C20|website=quran.com|access-date=2021-08-31}}</ref> dan tidak ada pula yang menghampirinya selain kerabat dekatnya. Ia pun tetap seperti itu sampai dirinya meninggal pada era kekhalifahan Utsman.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n221/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Vol. 39|pages=191|url-status=live}}</ref>
|