Arbanat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib) Menambahkan artikel |
|||
Baris 3:
| image = 2. Arum Manis 1.jpg
| caption = Arbanat diapit dengan opak/sempe
| alternate_name = Rambut Nenek, Arumanis, Gulali, Permen Kapas, Gula Kapuk
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Desa Kenten, Kecamatan Talang Kelapa]], [[Banyuasin]]
Baris 16:
}}
'''Arbanat''' adalah jajanan tradisional yang berasal dari
[[Berkas:Penjual arbanat dan arbanat.JPG|jmpl|ka|250px|Arbanat dan penjualnya yang memakai rebab]]▼
Arbanat merupakan jajanan yang populer di tahun 1980-an hingga 1990-an dan memiliki tekstur berserat seperti serutan dan berbeda dengan gulali ataupun permen kapas dalam hal tekstur. Gulali memiliki tekstur padat dan kental, sedangkan permen kapas terasa ringan ketika dimakan.
Jajanan ini biasa disajikan ketika lebaran di beberapa rumah dikarenakan jajanan ini banyak disukai oleh anak-anak kecil. Arbanat juga biasa dijajakan di depan sekolah-sekolah ketika jam waktu pulang tiba. Arbanat saat ini biasa dimakan dengan opak warna-warni yang ditumpukkan di antara arbanat itu sendiri. <ref>{{Cite web|last=Puji|first=Atika|title=Arbanat dan Sejuta Kenangan Masa Kecil|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/08/12/arbanat-dan-sejuta-kenangan-masa-kecil|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2022-08-17}}</ref>
== Sejarah ==
Jajanan ini disebutkan berasal dari beberapa daerah, seeperti dari dari [[Sidoarjo|Krian, Jawa Timur]], dari Talang, [[Kabupaten Banyuasin|Banyuasin]], Malang atau bahkan dari Lamongan. . <ref name=":0" />
Namun, sejak tahun 1950-an jajanan ini sudah banyak tersebar di Kota Malang. Beberapa etnograf dari Belanda juga mencatat profesi pedagang keliling ini, dimungkinkan manisan yang dijual keliling itu penganan kuna. <ref name=":1">{{Cite web|title=Rebab Arbanat Musisi Penjual Arbanat Keliling Kampung|url=https://www.damariotimes.com/2021/11/rebab-arbanat-musisi-penjual-arbanat.html|language=id|access-date=2022-08-17}}</ref>
Pada zaman dahulu, jajanan ini pernah dibeli hanya dengan cara menukarkan barang bekas berupa botol atau kaleng. Biasanya pedagang Arbanat itu akan berkeliling dari rumah ke rumah dan menjajakan jajanannya sambil bermain alat musik berupa rebab (semacam alat gesek seperti biola). Namun sekarang, penjual tersebut sudah tidak melakukan hal itu lagi. <ref name=":0" /> Kuliner manis ini juga dibungkus dengan menggunakan kertas bekas, baik koran berkas maupun kertas hasil ujian bekas. <ref name=":2">{{Cite web|date=2021-05-05|title=Arbanat, Jajanan Malang untuk Suguhan Hari Raya|url=https://www.wearemania.net/ngalam/arbanat-jajanan-malang-untuk-suguhan-hari-raya/8194|website=Ngalam Wearemania|language=id-ID|access-date=2022-08-17}}</ref>
▲[[Berkas:Penjual arbanat dan arbanat.JPG|jmpl|ka|250px|Arbanat dan penjualnya yang memakai rebab]]
== Keunikan ==
Arbanat dulunya berwarna putih, karena tanpa pewarna makanan. Tetapi sekarang arbanat diberi pewarna makanan yang membuatnya berwarna-warni seperti merah muda, kuning, atau hijau. Rasanya juga bermacam-macam, misalnya durian, melon, pandan dan lain sebagainya.
Penjual arbanat ini telah ada sejak tahun 1950-60-an hingga sampai sekarang tampak tidak mengalami perubahan yang besar. Pada umumnya mereka mengenakan pakaian gelap dan mengenakan baju Madura. Di dalamnya mengenakan kaus atau kemeja warna muda atau terang.<ref name=":1" /> Penjual ini khas dengan memakai topi rotan bulat atau terbuat dari kain. <ref name=":2" />
Biasanya penjual arbanat berkeliling sambil memainkan alat musik [[Rebab]] yaitu semacam biola.<ref>{{Cite web |url=http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2013/11/02/arbanat-jajanan-kuno-diiringi-biola-antik-604779.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-12-11 |archive-date=2014-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140707032615/http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2013/11/02/arbanat-jajanan-kuno-diiringi-biola-antik-604779.html |dead-url=yes }}</ref>▼
Tempat Arbanat disimpan terbuat dari kaleng bekas minyak kelapa yang dimodifikasi sehingga di bagian atasnya ada pembuka, di bagian depan ada kaca tembus pandang sehingga Arbanat dapat terlihat dengan jelas. Di bagian samping ada tempat mengkait gula-gula yang tebuat dari garpu, sementara bagian sisi kiri ada bagian yang ditutup seperti penutup kaleng kerupuk yang berfungsi sebagai tempat uang. <ref name=":1" />
▲Biasanya penjual arbanat berkeliling sambil memainkan alat musik [[Rebab]] yaitu semacam biola.<ref>{{Cite web |url=http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2013/11/02/arbanat-jajanan-kuno-diiringi-biola-antik-604779.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-12-11 |archive-date=2014-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140707032615/http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2013/11/02/arbanat-jajanan-kuno-diiringi-biola-antik-604779.html |dead-url=yes }}</ref> Rebab yang digunakan adalah Rebab yang memiliki dua dawai yang larasnya mendekati laras selendro. Jika diperhatikan cara memainkan yang diletakan di pinggang, rebab ini lebih dekat dengan rebab cina dari pada rebab Jawa.<ref name=":1" />
== Proses pembuatan ==
Proses membuat Arbanat tidak berbeda dengan cara membuat gulali. Hanya berbeda dalam menggunakan bahan baku, dimana Arbanat tidak hanya berbahan gula namun dicampur dengan tepung sebanyak 30 %. Teknik pembuatannya seperti membuat mie tradisional cina. <ref name=":1" /> Proses selanjutnya yakni memasak gula pasir dengan air pada wajan hingga mengental. Proses pembuatannya harus diaduk terus menerus agar gula tidak menempel pada wajan dan menjadi gosong dan memakan waktu sekitar 2 jam. <ref name=":2" />
Setelah berubah menjadi karamel, adonan gula kemudian dituang dalam sebuah wadah. Kemudian, karamel ditarik-tarik hingga berbentuk seperti rambut. Proses memerlukan waktu lama dan memakan banyak tenaga.
== Referensi ==
|