Mati suri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
BenClever (bicara | kontrib)
Tanpa rujukan.
Baris 1:
{{Merge|Pengalaman menjelang kematian|date=Maret 2021}}{{Satu sumber}}{{Tak akurat|date={{calendar|month=8|lk=on}} {{subst:2022}}}}{{Tanpa referensi|date={{calendar|month=8|lk=on}} {{subst:2022}}}}{{underlinked}}
'''Mati suri''' adalah pengalaman pribadi seseorang yang telah meninggal secara klinis, sebelum akhirnya hidup kembali. Dalam dunia ''neuroscience'' dan kedokteran modern abad ke-20, hal ini disebut sebagai NDE ''(Near-Death Experience)''. '''Pernapasan, detak jantung, dan fungsi otak mungkin masih terjadi, tetapi mereka hanya dapat dideteksi oleh sarana kedokteran canggih.'''
{{underlinked}}
'''Mati suri''' adalah pengalaman pribadi seseorang yang telah meninggal secara klinis, sebelum akhirnya hidup kembali. Dalam dunia ''neuroscience'' dan kedokteran modern abad ke-20, hal ini disebut sebagai NDE ''(Near-Death Experience)''. '''Pernapasan, detak jantung, dan fungsi otak mungkin masih terjadi, tetapi mereka hanya dapat dideteksi oleh sarana kedokteran canggih.'''
 
Dengan alasan kemanusiaan, [[dokter]] biasa melakukan [[Resusitasi jantung paru|CPR]] upaya untuk membuat jantung dan paru orang yang telah dianggap meninggal dunia kembali berdetak sehingga orang tersebut hidup kembali. Keadaan tubuh seseorang yang mengalami mati suri secara klinis pada umumnya sudah meninggal atau dalam keadaan koma.
 
Pengalaman NDE ini masih menjadi misteri besar karena sulit dijelaskan secara [[logika]] ilmiah karena rohnya keluar dari tubuh. Yang bersangkutan dapat melihat tubuhnya sendiri yang meninggal, tergeletak di rumah sakit atau terjebak di dalam mobil karena kecelakaan hebat, misalnya.
 
Secara ajaib, terjadi pemisahan antara kesadaran dan fisik. Rohnya masuk atau pindah ke dunia akhirat. Beberapa orang{{Siapa}} menyebut bahwa mereka merasa berada di dalam surga dan mengalami sensasi serta kejadian menakjubkan seperti:
 
* Masuk dalam keadaan gelap, lalu melihat cahaya.
Baris 19 ⟶ 18:
== Menurut Penjelasan Beberapa Agama ==
=== Islam ===
Dalam [[Hadis Qudsi|Hadits Qudsi]] dijelaskan, kematian merupakan pintu penghubung antara dunia dan akhirat. Setiap orang yang mati melewati pintu tersebut, sedangkan kehidupan, yaitu kondisi ketika jasad atau tubuh dengan roh masih melekat.{{Butuh rujukan}}
 
Lalu, dalam [[Al-Qur'an]] juga dijelaskan, mati suri berarti salah satu ujung tali roh terlepas, tetapi dia masih hidup karena ujung lainnya masih terikat. Itu yang membuat dia bisa kembali hidup. Mirip dengan orang tidur. Sebagaimana diketahui, roh ibarat tali yang punya dua ujung terikat pada tubuh. Jika salah satu ujung terlepas dari badan, hal itu memungkinkan manusia untuk melayang-layang dengan apa yang disebut dengan mimpi atau mati suri.{{Butuh rujukan}}
 
=== Kristen Protestan ===
Mati suri menurut [[Protestanisme|Kristen Protestan]] juga memiliki arti yang lebih mendalam untuk kehidupan manusia. Kehidupan memang sebuah jalan agar kita bisa menuju Allah, tetapi pada kenyataannya manusia tercemar dengan dosa sehingga akan ada banyak rintangan untuk menuju pada Allah.{{Butuh rujukan}}
 
Agar kita bisa dipersatukan kembali dengan Allah, dibutuhkan kemurnian hati seutuhnya dan kehidupan harus menjadi proses pembersihan. Pembersihan yang dilakukan secara terus-menerus sangat harus untuk dilakukan dan tahap terakhir dalam menentukan hal tersebut adalah kematian yang berarti berpisahnya dari dunia fana.{{Butuh rujukan}}
 
=== Katolik ===
Baris 36 ⟶ 35:
 
=== Yahudi ===
Dalam pandangan{{Menurut siapa}} agama Yahudi, seseorang yang telah mengalami mati suri akan diperlihatkan masa depan dan kedatangan Tuhan sebanyak dua kali.{{Butuh rujukan}}
=== Konghucu ===
Menurut Konghucu{{Menurut siapa}}, mati suri merupakan penembusan dosa terhadap [[Hyang|sang hyang]]. Jika kita mati suri minimal tiga jam, semua dosa kita selama tiga tahun akan dihapuskan.{{Butuh rujukan}}
 
Orang yang mengalami mati suri dalam [[Kong Hu Cu|Konghucu]] ditandai dengan datangnya dewi kematian yang bertujuan memberi tahu keluarganya akan kematian orang terdekatnya.
Baris 46 ⟶ 45:
Jika penganut [[Baháʼí]] ada yang mengalami mati suri, bersiap-siaplah akan datang suatu musibah yang amat besar. Entah keluarganya ada yang sakit ataupun kecelakaan.
 
Menurut konsep Baháʼí, mati suri adalah sebuah kesengsaraan karena di sana kita diperlihatkan semua dosa yang kita lakukan ketika hidup di dunia.{{Butuh rujukan}}
 
== Pranala luar ==