Mpu Nala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi |
|||
Baris 1:
{{tanpa referensi}}
Mpu Nala atau Mpu Lembu Nala merupakan salah satu bangsawan [[Majapahit]] pada masa pemerintahan [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]] dan [[Hayam Wuruk]] yang punya pengaruh besar dalam kemajuan kerajaan [[Majapahit]]. Mpu Nala juga turut andil dalam pemerintahan majapahit, baik dalam proses berjalannya pemerintahan, ekspedisi, hingga ekspansi.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2021-11-20|title=Pu Nala Bangsawan Majapahit yang Namanya Abadi Hingga Kini|url=https://www.terasikip.com/pu-nala-bangsawan-majapahit-yang-namanya-abadi-hingga-kini/|website=Terasikip|language=en-US|access-date=2022-08-17}}</ref>
Bahkan setelah [[Gajah Mada]] meninggal pada tahun 1364 M, Mpu Nala yang merupakan Rakryan Tumenggung bertugas sebagai Panglima Kerajaan, bertanggung jawab atas pertahanan dan keamanan kerajaan (Muljana, 1976). Kemudian Mpu Nala ditunjuk oleh [[Hayam Wuruk]] untuk menggantikan peranan [[Gajah Mada]] dalam bidang Mancanagara atau Menteri Luar Negeri yang bertugas mengelola hubungan dengan daerah-daerah kekuasaan [[Majapahit]] di luar [[Jawa Timur]] (Nusantara). Menurut catatan sejarah, nama Mpu Nala disebut dalam masa pemerintahan [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]] dan [[Hayam Wuruk]] pada masa [[Kerajaan Majapahit]].
== Jabatan di Majapahit<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2021-11-20|title=Pu Nala Bangsawan Majapahit yang Namanya Abadi Hingga Kini|url=https://www.terasikip.com/pu-nala-bangsawan-majapahit-yang-namanya-abadi-hingga-kini/|website=Terasikip|language=en-US|access-date=2022-08-17}}</ref> ==
===Masa Tribhuwana Wijayatunggadewi===
Baris 26:
===Masa Hayam Wuruk===
Dalam artikel dari [[Terasikip]] dijelaskan, pada masa pemerintahan [[Hayam Wuruk]], nama Pu Nala disebutkan dalam [[Prasasti Bendosari]], [[Prasasti Sekar]], dan [[Kakawin Nagarakretagama]].
'''Prasasti Bendosari'''
Baris 48:
''Perpisahan-Nya dari Kalayu, melalui Kutugan adalah jalan yang diambil, dalam garis lurus, melalui Kebwan Ageng dengan cepat. Segera mereka tinggal di Kambang Rawi, sebuah dharma (wilayah keagamaan) terkemuka, tempat tinggal Sugata (Buddha), ornamennya indah, mengesankan, anugraha Pangeran (hibah) untuk apatih (vizir) pu (Sir) Nala yang terhormat, luar biasa''
Pada masa pemerintahan [[Hayam Wuruk]] disebutkan pula dalam Nagarakrtagama pupuh 31 dengan nama lain Aryya Wira Maṇḍalika yang menjabat sebagai Rakryan Tumenggung di daerah Kambangrawi yang disinggahi oleh rombongan [[Hayam Wuruk]]. Wira Mandalika yang berarti Panglima Mandala merupakan gelar jabatan yang mewujudkan sifat keberanian di medan perang. Dalam Bahasa Sansekerta Wira Mandalika itu berasal dari kata Wira dan Mandalika (Yamin, 1962:122). Wira berarti orang berani atau pahlawan perang sedangkan Mandalika berarti wilayah. Jadi Wira Mandalika adalah seseorang yang memiliki sifat keberanian di medan perang atau seorang Panglima Mandala yang utama ([[Terasikip]]).
== Lihat juga ==
Baris 61 ⟶ 57:
* [[Cetbang]]
== '''Referensi''' ==
{{reflist}}
|