Agnostisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abyasapurnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Abyasapurnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Sejak Huxley mencetuskan istilah ini, banyak pemikir lain telah menulis tentang agnostisisme.
 
== DefinisiPendefinisian agnostisisme ==
{{blockquote|Agnostisisme adalah esensi dari ilmu pengetahuan, baik kuno maupun modern. Hal ini semata-mata bermakna bahwa seseorang tidak semestinya mengatakan bahwa dia mengetahui atau mempercayai sesuatu yang dia tidak memiliki landasan ilmiah untuk menyatakan bahwa dia mengetahui atau mempercayainya.
Menurut filsuf William L. Rowe, dalam arti populer seorang "agnostik" adalah seseorang yang tidak percaya atau mendustakan keberadaan dewa atau dewi, sedangkan teis dan ateis masing-masing adalah orang percaya dan tidak percaya akan keberadaan sosok [[Tuhan]], tetapi bahwa dalam agnostisisme arti sempit adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu secara rasional membenarkan keyakinan tentang apa yang dilakukan [[Tuhan]] atau juga apakah [[Tuhan]] itu ada atau tidak.<ref name="RoweRoutledge"/>
 
Oleh karena itu, agnostisisme bukan hanya mengesampingkan bagian terbesar dari teologi populer, tetapi juga bagian terbesar dari anti teologi. Secara keseluruhan, "omong kosong" heterodoksi lebih menjijikkan bagi saya daripada ortodoksi, karena heterodoksi mengaku dibimbing oleh nalar dan ilmu pengetahuan, dan ortodoksi tidak.<ref>Thomas Huxley, [http://aleph0.clarku.edu/huxley/UnColl/Rdetc/AgnAnn.html "Agnosticism: A Symposium"], ''The Agnostic Annual.'' 1884</ref>|Thomas Henry Huxley}}{{blockquote|Yang disangkal dan ditolak oleh kaum Agnostik, sebagai tidak bermoral, adalah doktrin yang bertentangan, bahwa ada proposisi-proposisi yang harus dipercayai oleh manusia, tanpa bukti yang memuaskan secara logis; dan penolakan itu harus dilekatkan pada pengakuan ketidakpercayaan pada proposisi-proposisi yang tidak didukung secara memadai tersebut.<ref>Thomas Huxley, [http://aleph0.clarku.edu/huxley/CE5/Agn-X.html "Agnosticism and Christianity"], ''Collected Essays V'', 1899</ref>|Thomas Henry Huxley}}{{blockquote|Agnostisisme, pada kenyataannya, bukanlah sebuah keyakinan, tetapi sebuah metode, yang esensinya terletak pada aplikasi yang ketat atas sebuah prinsip tunggal.... Secara positif, prinsip itu dapat diekspresikan sebagai: Dalam masalah intelek, ikuti akal anda sejauh dia akan membawa anda, tanpa mempedulikan berbagai pertimbangan lain. Dan secara negatif: Dalam hal intelek jangan berpura-pura bahwa kesimpulan yang tidak dapat ditunjukkan atau didemonstrasikan adalah pasti.<ref>Thomas Huxley, [http://aleph0.clarku.edu/huxley/CE5/Agn.html "Agnosticism"], ''Collected Essays V'', 1889</ref><ref>{{cite journal|last=Huxley|first=Thomas Henry|date=April 1889|title=Agnosticism|journal=[[Popular Science|The Popular Science Monthly]]|publisher=[[D. Appleton & Company]]|location=New York|volume=34|issue=46|page=768}} Wikisource has the full text of the article [[:Wikisource: Essays upon some Controverted Questions/IX|here.]]
Thomas Henry Huxley mengatakan:
</ref><ref name="Dawkins2008">{{cite book|author=Richard Dawkins|title=The God Delusion|url=https://books.google.com/books?id=yq1xDpicghkC&pg=PA72|date=January 16, 2008|publisher=Houghton Mifflin Harcourt|isbn=978-0-547-34866-7|pages=72–}}</ref>|Thomas Henry Huxley}}
{{quotation|Agnostisisme, pada kenyataannya, tidak kredo, tetapi metode, esensi yang terletak pada aplikasi ketat satu prinsip ... Positif prinsip dapat dinyatakan: Dalam hal kecerdasan, ikuti alasan Anda sejauh akan membawa Anda, tanpa memperhatikan pertimbangan lain. Dan negatif: Dalam hal intelek tidak berpura-pura bahwa kesimpulan yang tertentu yang tidak menunjukkan atau dibuktikan.|Thomas Henry Huxley<ref>{{cite journal|last=Huxley|first=Thomas Henry|date=April 1889|title=Agnosticism|journal=[[Popular Science|The Popular Science Monthly]]|publisher=[[D. Appleton & Company]]|location=New York|volume=34|issue=46|page=768}} Wikisource has the full text of the article [[:Wikisource: Essays upon some Controverted Questions/IX|here.]]</ref>}}
 
Sebagai seorang ilmuwan, di atas segalanya, [[Thomas Henry Huxley|Huxley]] mempresentasikan agnostisisme sebagai bentuk demarkasi. Sebuah hipotesis tanpa bukti yang mendukung, objektif, dan dapat diuji bukanlah klaim ilmiah yang objektif. Dengan demikian, tidak akan ada cara untuk menguji hipotesis tersebut, sehingga hasilnya tidak konklusif. Agnostisismenya tidak kompatibel dalam membentuk keyakinan tentang kebenaran, atau kepalsuan, dari klaim yang ada. [[Karl Popper]] juga menggambarkan dirinya sebagai seorang agnostik.<ref name="Edward Zerin 1998">Edward Zerin: Karl Popper On God: The Lost Interview. ''Skeptic'' '''6''':2 (1998)</ref> Menurut filsuf [[William L. Rowe]], dalam pengertian yang ketat ini, agnostisisme adalah pandangan bahwa akal manusia tidak mampu memberikan alasan rasional yang cukup untuk membenarkan baik keyakinan bahwa Tuhan itu ada atau keyakinan bahwa Tuhan tidak ada.<ref name="RoweRoutledge2" />
 
George H. Smith, meskipun mengakui bahwa definisi sempit [[Ateisme|ateis]] adalah definisi yang umum digunakan untuk kata itu,<ref>George H. Smith, Atheism: The Case Against God, pg. 9</ref> dan mengakui bahwa definisi luas agnostik adalah definisi yang umum digunakan untuk kata itu,<ref>George H. Smith, Atheism: The Case Against God, pg. 12</ref> mengusulkan perluasan definisi ateis dan mempersempit definisi agnostik. Smith menolak agnostisisme sebagai alternatif ketiga dari [[teisme]] dan [[ateisme]] dan mengajukan istilah-istilah seperti ateisme agnostik (pandangan mereka yang tidak memiliki keyakinan akan keberadaan Tuhan apa pun, tetapi mengklaim bahwa keberadaan Tuhan tidak diketahui atau tidak dapat diketahui secara inheren) dan teisme agnostik (pandangan mereka yang percaya pada keberadaan Tuhan(-Tuhan), tetapi mengklaim bahwa keberadaan Tuhan tidak diketahui atau tidak dapat diketahui secara inheren).<ref name="Smith19792">{{cite book|last=Smith|first=George H|year=1979|url=https://books.google.com/books?id=FI7ZAAAAMAAJ&q=agnostic+theist|title=Atheism: The Case Against God|isbn=978-0-87975-124-1|pages=10–11|quote=Properly considered, agnosticism is not a third alternative to theism and atheism because it is concerned with a different aspect of religious belief. Theism and atheism refer to the presence or absence of belief in a god; agnosticism refers to the impossibility of knowledge with regard to a god or supernatural being. The term ''agnostic'' does not, in itself, indicate whether or not one believes in a god. Agnosticism can be either theistic or atheistic.|author-link=George H. Smith}}</ref><ref>{{cite book|last=Harrison|first=Alexander James|year=1894|url=https://books.google.com/books?id=c3QrAAAAYAAJ&pg=PA21|title=The Ascent of Faith: or, the Grounds of Certainty in Science and Religion|location=London|publisher=Hodder and Stroughton|page=21|oclc=7234849|ol=21834002M|quote=Let Agnostic Theism stand for that kind of Agnosticism which admits a Divine existence; Agnostic Atheism for that kind of Agnosticism which thinks it does not.}}</ref><ref name="barker-agnostic-atheism">{{cite book|last=Barker|first=Dan|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=fAjPWYgIfCoC&pg=PA96|title=Godless: How an Evangelical Preacher Became One of America's Leading Atheists|location=New York|publisher=Ulysses Press|isbn=978-1-56975-677-5|page=96|ol=24313839M|quote=People are invariably surprised to hear me say I am both an atheist and an agnostic, as if this somehow weakens my certainty. I usually reply with a question like, "Well, are you a Republican or an American?" The two words serve different concepts and are not mutually exclusive. Agnosticism addresses knowledge; atheism addresses belief. The agnostic says, "I don't have a knowledge that God exists." The atheist says, "I don't have a belief that God exists." You can say both things at the same time. Some agnostics are atheistic and some are theistic.|author-link=Dan Barker}}</ref>
 
=== Perkembangan istilah ===