Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 145:
 
=== TPI setelah dari tahun 1996-2010 ===
[[Berkas:Televisi Keluarga Indonesia.png|jmpl|120px|kirika|Logo kedua TPI, dengan nama "Televisi Keluarga Indonesia", sejak 1 April 1997, namun baru dipergunakan pada tanggal 1 September 1997 hingga 23 Januari 2002]]
Pada akhir 1995-1996, TPI banyak dirundung berbagai masalah, seperti tunggakan ke TVRI terkait pembayaran 20% jatah iklan dan biaya penggunaan stasiun transmisi (bahkan sampai siarannya diputus di berbagai daerah),<ref name="detikcom19">[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p399.html TELEVISI: MENGHILANG DI UDARA, DIKEJAR UTANG]</ref> hutang ke sejumlah [[rumah produksi]] dan kerugian yang mencapai lebih dari Rp 420 miliar. Untuk mengatasi hal ini, direkrutlah manajemen baru dibawah [[Tito Sulistio]] sejak Oktober 1995. Di bawah manajemen Tito (yang kemudian dibantu Ishadi S.K.), TPI melakukan berbagai perubahan dan pembenahan di mana-mana. Prinsip TPI sebagai televisi keluarga makin diperkuat, sedangkan citra sebagai TV pendidikan (yang pada saat itu makin tidak tampak) berusaha dihapuskan. Sedangkan program yang banyak ditargetkan ke kelas bawah juga berusaha tetap dipertahankan dan dipertajam,<ref name="detikcom20">[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p24.html Pertarungan di awal 1996]</ref> meskipun juga mulai menargetkan pasar kelas menengah ke atas, terutama untuk jam tayang malam hari. Kemudian juga disewa jasa dari [[biro iklan]] Hotline Advertising yang melakukan perubahan identitas dengan total. Pada 1 April 1997, diperkenalkan logo '''Televisi Keluarga Indonesia''' (terinspirasi dari logo [[Freeform|The Family Channel]]), dan diciptakan ''station identification'' yang memperkenalkan [[slogan]] "''Makin Asyik Aja''" untuk pertama kalinya, dalam tujuh jenis ''tune'' dari berbagai musik daerah di Indonesia. Akan tetapi meskipun TPI memperkenalkan logo barunya pada 1 April 1997, TPI tetap menggunakan logo lamanya di layar ''on-air'' hingga 31 Agustus 1997 dan kemudian menjadi logo perusahaan resmi hingga 22 Januari 2002.
 
Selain identitas baru, beragam strategi lainnya dan perubahan di bidang teknologi, [[sumber daya manusia]], dll juga dilakukan agar TPI dapat dikenal di masyarakat dalam citra yang baru selama dua tahun.<ref name="google1">[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=UBpiAAAAMAAJ&dq=penonton+bahwa+TPI+telah+benar+benar+...berubah&focus=searchwithinvolume&q=off+air Jelajah: kumpulan tulisan Ishadi S.K.]</ref><ref name=detikcom5/> TPI juga sempat berusaha menggandeng beberapa ''partner'' seperti [[Seven Network]] [[Australia]] (dalam hal produksi berita dan acara olahraga) dan juga [[Indosat]] dalam bentuk suntikan dana.<ref name="detikcom22">[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p387.html TELEVISI: BERSAMA INDOSAT, TPI BERBENAH DIRI]</ref> Perombakan juga dilakukan dalam pemangkasan fasilitas, jumlah karyawan<ref name="detikcom23">[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p389.html RASIONALISASI: COLAK-COLEK ALA TPI]</ref> dan pemutusan hubungan kerjasama dengan TVRI pada periode 1997-1998. Dengan perombakan tersebut, TPI nampak fokus di program acara musik [[dangdut]] dan keluarga, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar-bingar acara dangdut. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi, dan kini menjadi '''Televisi Paling Indonesia''', sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut.