Khalifatul Masih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pengguna baru menambah pranala merah kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membalikkan revisi 21359444 oleh 2001:448A:2022:7EF5:4532:70F:C470:27AD (bicara) tidak menyertakan referensi
Tag: Pembatalan
Baris 7:
Menurut komunitas muslim ahmadi, keberadaan khalifah yang berkesinambungan dan berlangsung terus adalah bukti bahwa ''Islam'' akan terpelihara. Dan keberadaan khalifah ini, [[Allah]] akan memberikan kesatuan, keamanan dan kemajuan. Hal ini sesuai dengan nubuwatan dari ''Nabi Besar Muhammad Rasulullah saw.'',<ref>''('''Musnad Ahmad''', Jil. 4, hal. 273, Darul Fikr Beirut, Lebanon. ''Misykat Babul Inzaar wat Tanzir'')''</ref> <ref>Artikel "Kebangkitan Khilafat Islam", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/162/A-Kebangkitan-Khilafat-Islam]</ref> dan janji Allah bagi mereka orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh yang telah diisyaratkan dalam ''[[Al-Quran]] [[Surat An Nur]] ayat 56''.<ref>Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, ''Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad'' edisi kedua 1997.</ref> <ref>Artikel "Kemajuan Islam Bergantung Pada Khilafat", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/file_download/105/Kemajuan-Islam-Khilafat]</ref>
 
Komunitas muslim ahmadi dari ''Ahmadiyah Lahore'' atau di Indonesia dikenal dengan [[Gerakan Ahmadiyah Indonesia namun pergerakan ahmadiyah sudah di fatwakan menjadi aliran sesat oleh majlis ulama indonesia(MUI). Mereka masih meyebarkan aliran sesatnya secara diam diam di indonesia]] tidak masuk dalam kepercayaan Kekhalifahan Masih ini.<ref>http://www.ahmadiyah.org/</ref>
 
Yang terpilih sebagai Khalifatul Masih I pada tahun 1908 adalah [[Hakim Maulana Nur-ud-Din]] (1841-1914), setelah mangkatnya Hakim Maulana Nur-ud-Din pada tahun 1914, selanjutnya pada tahun yang sama terpilih [[Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad]] (1889-1965) sebagai Khalifatul Masih II. Sepeninggal Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad pada tahun 1965, selanjutnya yang menggantikannya adalah [[Mirza Nasir Ahmad]] (1909-1982) yang kemudian terpilih sebagai Khalifatul Masih III. Setelah kewafatan Mirza Nasir Ahmad, kemudian terpilih [[Mirza Tahir Ahmad]] (1928-2003) sebagai Khalifatul Masih IV pada tahun 1982. Setelah wafatnya Mirza Tahir Ahmad pada tanggal 19 April 2003, Jemaat Ahmadiyah selanjutnya dipimpin oleh [[Mirza Masroor Ahmad]] yang terpilih sebagai Khalifatul Masih V pada tanggal 23 April 2003 sampai sekarang.<ref>Buku "Bukan Sekedar Hitam Putih", [https://web.archive.org/web/20070928045957/http://www.ahmadiyya.or.id/pustaka/buku/bshp/bshp.pdf] halaman 3</ref> <ref>http://www.alislam.org/topics/khilafat/</ref>