Bahasa Binan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
GoglepinkNew (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 19:
Bahasa Binan setidaknya sudah timbul pada kisaran tahun 1960-an di kalangan waria dan pria homoseksual Indonesia. Pada 1960-an, bahasa Binan masih sebatas akhiran se', seperti terima kasih ''→ trimse'''. Lambat laun kata-kata berakhiran ''cong'' dan ''ces'' diperkenalkan. Bahasa ini lantas dikenal dengan sebutan ''Omong Cong'' atau ''Omong Ces''. Contoh penggunaan bahasa Binan se' dan cong ini dapat dilihat pada film ''[[Betty Bencong Slebor]]'' yang dibuat pada tahun 1970-an. Kemudian bahasa ini terus berkembang hingga lebih dikenal dengan istilah bahasa Binan seperti sekarang. Sebagian kata dalam khazanah bahasa Binan lambat laun diterima dalam percakapan informal sehari-hari di luar komunitas waria/homoseksual.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://gayanusantara.or.id/info-lgbtiq/bahasa-binan/|title=Bahasa Binan|date=2015-08-17|website=GAYa NUSANTARA|language=id-ID|access-date=2019-05-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=DKP|date=2019-09-04|title=Ingat-Ingat Sejarah Bahasa Binan|url=https://qbukatabu.org/2019/09/04/ingat-ingat-sejarah-bahasa-binan/|website=qbukatabu.org|language=en|access-date=2021-02-23}}</ref><ref>{{Cite journal|first=Maimunah|date=28 April 2012|title=FLUIDITAS ANTARA MASKULINITAS DAN FEMININITAS:REPRESENTASI WARIA DALAM FILM DOKUMENTER DAN FIKSI|url=}}</ref> Puncak penerimaan bahasa Binan dalam bahasa Indonesia gaul terjadi pada dasawarsa 1990. Televisi dan radio mulai diramaikan dengan penggunaan bahasa Binan sebagai bagian dari sajian hiburan. Kata-kata yang mulanya berasal dari bahasa Binan, mulai lazim terdengar dalam percakapan sehari-hari, seperti ''nepsong, bencong, lekong'' dll.<ref name=":0" />
 
Bahasa Binan yang dikenal hari ini kemungkinan berkembang dari bahasa yang dituturkan para waria di Medan. Sebagaimana yang diceritakan oleh [[Debby Sahertian]] bahwa pada 1997, komunitas waria atau bencong di kota Medan telah aktif menggunakan bahasa ini. Bahasa ini kemudian terbawa ke Jakarta dan mulanya digunakan di salon-[[Salon kecantikan|salon]] di seantero Jakarta. Debby mengaku semenjak itu ia mulai menggunakan bahasa itu bersama sebagian kawan selebritas, contohnya bersama [[Tata Dado]]. Debby dibantu Tata Dado dan sejumlah selebritas lain kemudian mulai mencatat dan mendokumentasikan kata-kata bahasa Binan ini yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah kamus, yakni ''Kamus Bahasa Gaul'', yang terbit pertama kali pada 1999.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Debby Sahertian Ceritakan Awal Mula Kamus Gaul Tercipta|url=https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/14/102105466/debby-sahertian-ceritakan-awal-mula-kamus-gaul-tercipta|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-02-23}}</ref> Pencatatan dan dokumentasi ini dilatarbelakangi kekhawatiran Debby Sahertian bahwa bahasa Binan ini akan menguap begitu saja seperti bahasa Prokem pada 1980-an.<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=1999-10-25|title=Kamus Gaul|url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/97435/kamus-gaul|website=Tempo|language=en|access-date=2021-02-23}}</ref><ref>{{Cite web|title=Pencipta Kamus Bahasa Gaul Debby Sahertian Bicara Mengenai Pentingnya Alternatif dalam Berbahasa|url=https://voi.id/bernas/12626/pencipta-kamus-bahasa-gaul-debby-sahertian-bicara-mengenai-pentingnya-alternatif-dalam-berbahasa|website=Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2021-02-23}}</ref> Seiring dengan meningkatnya pamor bahasa Binan belakangan ini, Debby Sahertian mengaku berencana untuk memperbarui Kamus Bahasa Gaul-nya, sehingga kata-kata yang lebih baru dapat tercatat dengan baik.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Debby Sahertian Ingin Terbitkan Kamus Bahasa Gaul Terbaru|url=https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/14/151809566/debby-sahertian-ingin-terbitkan-kamus-bahasa-gaul-terbaru|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-02-23}}</ref>
 
== Tata bahasa ==