Cerita Panji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 21063473 oleh 180.253.163.242 (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
[[Berkas:Panji Asmoro Bangun Keong Emas.JPG|jmpl|ka|300px|Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.]]
Cerita Panji Aksara Jawa: ꦕꦼꦫꦶꦠꦥꦤ꧀ꦗꦶ atau Lingkup Cerita Panji merupakan sekumpulan cerita yang berkisar pada, atau memiliki keterkaitan dengan, dua tokoh utamanya, yaitu Raden Panji Inu Kertapati, seorang pangeran dari Kerajaan Janggala, dan Dewi Sekartaji, seorang puteri dari Kerajaan Kadiri
 
'''Cerita Panji [[Aksara Jawa]]: ꦕꦼꦫꦶꦠꦥꦤ꧀ꦗꦶ''' atau '''Lingkup Cerita Panji''' merupakan sekumpulan cerita yang berkisar pada, atau memiliki keterkaitan dengan, dua tokoh utamanya, yaitu '''Raden Panji Inu Kertapati''' (atau Kudawaningpati atau Asmarabangun), seorang [[pangeran]] dari [[Kerajaan Janggala]], dan '''Dewi Sekartaji''' (atau Galuh Candrakirana), seorang puteri dari [[Kerajaan Kadiri]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.museumnasional.or.id/en/panji-cerita-asli-indonesia-1836|title=Panji Cerita Asli Indonesia|last=Mawaddatul Khusna R.|first=Mawaddatul|last2=Wardhani|first2=Fifia|date=28 Januari 2019|website=Museum Nasional Indonesia|others=Original article: Warta Museum Tahun XIII No. 13 Tahun 2018|access-date=30 April 2020}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kedua bangsawan tersebut saling mencinta dan cerita-cerita sering kali berakhir dengan persatuan cinta tersebut. Karena cerita-cerita tersebut saling berdiri sendiri dengan banyak variasi atau kembangan, tidak disatukan dalam suatu cerita induk, namun selalu berkisar pada dua tokoh utama tersebut, dapat dikatakan bahwa cerita-cerita Panji merupakan suatu lingkup sastra (''literary cycle'').
 
Tema klasik cerita ini terutama terkait dengan petualangan dari dua tokoh utama tersebut, meskipun juga ada yang mengenai perjuangan hidup tokoh lain. Asal-muasal cerita Panji tidak diketahui tetapi jelas memiliki latar belakang era [[Kerajaan Kadiri]], ketika para pujangga mulai merangkai karya sastra dengan cerita yang tidak lagi India-sentris, melainkan bernafaskan kehidupan lokal Jawa. Cerita-cerita Panji mencapai kepopuleran pada era [[Majapahit]], dan mendapat posisi didaktik yang tinggi, sehingga sejumlah candi peninggalan kerajaan ini berhiaskan relief yang mengabadikan tidak hanya epik cerita dari India, seperti [[Ramayana]] dan [[Mahabharata]], namun juga kisah-kisah dari lingkup cerita Panji maupun yang sezaman.
 
Pada masa Majapahit akhir dan setelahnya, cerita-cerita Panji mulai dijadikan karya sastra dalam bentuk puisi maupun prosa berbagai keraton dan dituturkan secara lisan di kalangan umum, sehingga beberapa di antaranya menjadi cerita rakyat populer, seperti cerita '''Keong Emas''', [[Ande Ande Lumut]], [[Cindelaras|Cinde Laras]], '''Enthit''', dan '''Golek Kencana'''.<ref>{{Cite web|url=https://festivalpanji.id/2018/04/04/apa-itu-cerita-panji/|title=Apa Itu Cerita Panji?|last=Admin|first=|date=4 April 2018|website=Festival Panji Nusantara 2019|access-date=3 Mei 2020|archive-date=2020-09-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200911064355/https://festivalpanji.id/2018/04/04/apa-itu-cerita-panji/|dead-url=yes}}</ref> Berbagai cerita ini lalu menyebar sampai sejumlah kerajaan di [[Nusantara]] (Indonesia dan [[Malaysia]]), bahkan kemudian sampai ke Siam ([[Thailand]]), Khmer ([[Kamboja]]), Birma ([[Myanmar]]), dan mungkin pula [[Filipina]]. Di kawasan [[Indocina]], cerita Panji diadaptasi sesuai dengan situasi setempat. Tokoh Raden Inu Kertapati diadaptasi dalam karya sastra dan drama tari dengan nama yang bervariasi, seperti ''Inao/อิเหนา'' (Siam), ''Inav/Eynao'' (Khmer), atau ''E-naung'' (Birma), sementara Dewi Sekartaji dikenal sebagai Bussaba/Bessaba. Di Sulawesi, ada cerita panji yang ditulis dalam [[bahasa Makassar]], yang disebut ''Hikayat Cekele'' (Bahasa Melayu: ''Cekel'').<ref>Lihat contohnya, Dr. Cense (1889). ''Band. Tijdschr. V. Ind. Taal, Land-en Volkenkunde 32'', h. 424; Poerbatjaraka (1968). ''Tjerita Pandji dalam Perbandingan''. h. 410; Nugroho, Irawan Djoko (2011). ''Majapahit Peradaban Maritim''. h. 42 dan 355.</ref>
 
Sejak tahun 2017, berbagai naskah (manuskrip) cerita Panji telah dimasukkan oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNESCO]] ke dalam [[Warisan Ingatan Dunia]], setelah setahun sebelumnya diajukan oleh berbagai perpustakaan dari [[Kamboja]], Indonesia, [[Belanda]], Malaysia, dan [[Britania Raya]].<ref>{{Cite web|url=http://www.unesco.org/new/en/communication-and-information/memory-of-the-world/register/full-list-of-registered-heritage/registered-heritage-page-7/panji-tales-manuscripts/|title=Panji Tales Manuscripts|last=UNESCO|first=|date=|website=Memory of the World|access-date=2 mEI 2020}}</ref>
 
== Tokoh dalam Cerita Panji ==