Reproduksi vegetatif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 39:
Reproduksi vegetatif buatan atau '''perbanyakan vegetatif''' (''vegetative'' ''propagation'') dalam [[pertanian]] dan [[botani]] merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa melalui [[perkawinan]] (aseksual).<ref>{{Cite web|last=B. A.|first=Biology|last2=A. S.|first2=Nursing|title=Natural and Artificial Methods of Propagating Plants|url=https://www.thoughtco.com/vegetative-propagation-4138604|website=ThoughtCo|language=en|access-date=2020-11-28}}</ref> Jenis reproduksi vegetatif buatan yaitu [[Pencangkokan (pertanian)|pencangkokan]], [[setek]], [[okulasi]], mengenten, dan merunduk.<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bachtiar, N.|first=|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=121|url-status=live}}</ref>
Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang disebut
Pada tumbuhan, klon sering kali telah mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat dipersingkat. Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua atau tiga tahun dengan kloning, sementara melalui biji petani harus menunggu paling cepat empat tahun ditambah risiko perubahan sifat akibat penggabungan dua sifat induk jantan dan betinanya.
|