Gereja Ortodoks Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ladesman (bicara | kontrib)
k merapikan
Baris 20:
|website = https://gerejaorthodoxindonesia.com/paroikia/
}}
'''Gereja Orthodoksortodoks Indonesia''' (GOI) merupakan salah satu Lembaga Gerejawi Aras Nasional di bawah SK Dirjen Bimas [[Kristen]], Kementrian Agama Republik Indonesia, dengan nomor : DJ.III/Kep/HK.00.5/190/2006.
 
GOI berada dalam Sinode Genuine Greek Orthodox Church (Gereja Orthodoksortodoks Yunani Sejati). GOI didirikan dan diketuai oleh Arkhimandrit Romo [[Daniel Bambang Dwi Byantoro]], Ph.D.
 
GOI tersebar di seluruh Indonesia melalui Paroikia-Paroikia (Gereja) dan Komunitas-Komunitas GOI.
 
== 1. Sejarah Kekristenan Timur (OrthodoksOrtodoks) di Indonesia ==
'''1.1. Tentang Orthodoks'''
 
=== Tentang ortodoks ===
             Kekristenan telah ada sejak Tuhan Yesus Kristus mendirikan Gereja-Nya melalui Para Rasul (Matius 16:18, Efesus 2:20). Gereja perdana muncul pada hari Pentakosta, yaitu pada saat turunnya Roh Kudus pada tahun 33 (Kisah 2:1-4, 33) dan Gereja itu masih terpelihara sampai sekarang. Awalnya, Gereja tidak memiliki nama, aliran dan denominasi apapun sebab Gereja adalah Satu, Kudus, Katolik (universal) dan Apostolik (Rasuliah). Gereja yang diwariskan Kristus kepada Para Rasul berkembang hingga ke berbagai penjuru dunia. Pada awalnya, Gereja berpusat di Yerusalem (Kisah Rasul 2-10), kemudian berkembang dan memiliki pusat kedua di Antiokhia, Syria (Kisah Rasul 11 :19- 13). Dari Syria, Gereja berkembang ke wiayah Asia Kecil (sekarang Turki), kemudian juga Yunani (Kisah Rasul 16).
Kekristenan telah ada sejak Tuhan Yesus Kristus mendirikan Gereja-Nya melalui Para Rasul (Matius 16:18, Efesus 2:20). Gereja perdana muncul pada hari Pentakosta, yaitu pada saat turunnya Roh Kudus pada tahun 33 (Kisah 2:1-4, 33) dan Gereja itu masih terpelihara sampai sekarang. Awalnya, Gereja tidak memiliki nama, aliran dan denominasi apapun sebab Gereja adalah Satu, Kudus, Katolik (universal) dan Apostolik (Rasuliah). Gereja yang diwariskan Kristus kepada Para Rasul berkembang hingga ke berbagai penjuru dunia. Pada awalnya, Gereja berpusat di Yerusalem (Kisah Rasul 2-10), kemudian berkembang dan memiliki pusat kedua di Antiokhia, Syria (Kisah Rasul 11 :19- 13). Dari Syria, Gereja berkembang ke wiayah Asia Kecil (sekarang Turki), kemudian juga Yunani (Kisah Rasul 16).
 
Pada tahun 70 Masehi kota Yerusalem diserbu dan digempur oleh Jendral Titus dari Roma, sehingga Yerusalem berhenti menjadi pusat Kekristenan. Sejak saat itu pusat Kekeristenan ada tiga, yaitu:
Baris 53:
* Gereja [[Yerusalem]] (Israel) yang semula dipimpin Rasul Petrus kemudian oleh Rasul Yakobus tahun 49
 
Pada tahun 1054 terjadi perpecahan besar antara Gereja Barat dan Gereja Timur. Gereja Timur yang kemudian dikenal sebagai Gereja Orthodoksortodoks saling berpisah dengan Gereja Barat. Pada tahun 1517, Marthin Luther seorang rahib dari Gereja Roma Katolik memisahkan diri dari Gereja Roma Katolik dan sejak saat itu muncul gereja-gereja Reformasi atau Protestan. Sejak saat itu, muncul ribuan denominasi gereja. Hingga saat ini, telah ada 53 ribu aliran/denominasi Protestan yang berbeda, karena tidak saling setuju dalam hal ajaran dan praktek satu dengan yang lain. Sehingga secara garis besar Kekristenan terpecah menjadi tiga kelompok besar, yaitu :
 
* ortodoks
* Orthodoks
 
* Katolik Roma
Baris 77:
* Konsili Ekumenis ke VII tahun 787, menentang bidat [[Ikonoklasme]], yang menentang penggunaan [[Ikonografi]] dengan dituduh sebagai berhala. Konsili menegaskan jika Firman Allah telah betul-betul menjadi manusia (Yohanes 1:14) yang dapat “dilihat, didengar, diraba, dan disaksikan” (1 Yohanes 1:1), maka tentulah dapat Digambar. Jadi Ikon itu adalah sangat esensial dalam menegaskan realita Inkarnasi Firman jadi Mansuia. Karena itu Ikon tak ada kaitannya dengan berhala
 
Setelah perpecahan besar tahun 1054, hubungan Gereja Barat dan Gereja Timur makin memburuk karena terjadi Perang Salib oleh Gereja Barat pada ke-11 sampai abad ke-17. Banyak wilayah Gereja Timur direbut oleh Tentara Salib dari Barat. Terutama pada Perang Salib ke IV tahun 1204 dimana Konstantinopel diserbu dan dijarah oleh Tentara Perang Salib. Patriarki Gereja Orthodoksortodoks di Konstantinopel yang sah diusir dan digantikan Patriarki boneka dari Tentara Salib, Kardinal Morosini, juga Kaisarnya diusir dan diganti oleh Jendral dari Tentara Perang Salib itu, Jendral Baldwin. Hubungan ini tidak makin membaik sampai jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki pada tahun 1453. Kerajaan Kristen Byzantium berubah menjadi negara Islam Turki. Namun, Iman Orthodox tetap hidup di wilayah Kerajaan Kristen Orthodox Rusia, dan negara-negara Eropa Timur. Negara Timur Tengah yang telah ditaklukkan Islam ini kebanyakan dari kelompok minoritas yang ada disitu, adalah umat dari Gereja Timur ini, baik yang Ortodox, Monofisit (Gereja Oriental) maupun Nestorian (Gereja Assyria Timur) atau Gereja Persia.
 
'''1.2 Umat Gereja Persia dan Timur Tengah lainnya di Indonesia'''
 
=== '''Umat Gereja Persia dan Timur Tengah lainnya di Indonesia''' ===
Menurut berita dari pengelana Timur Tengah yang berminat akan sejarah Kekristenan sekitar tahun 833-1300-an ternyata Gereja Timur Persia di daerah Islam telah membangun beberapa keuskupan di daerah yang jauh diluar wilayah Timur Tengah, sampai India dan Cina. Dalam pelebaran ke daerah Asia Timur dan Selatan Gereja Orthodox dibawah yuridiksi Antiokhia  mendirikan Ke-Episkopan di Kedah, Malaka dan pulau-pulau di selatan Malaka yaitu Indonesia. Pada abad ke 7 dalam sistem Pentarkhi, berdasarkan hasil Konsili Ekumenis, Gereja Antiokhia diberi kekuasaan atas Episkop dan Metropolitan dari Siria, Siria Tengah, dua daerah lainya disebut Kilika. Irak dan Iran serta wilayah-wilayah Ke-Episkopan lainnya berada pada kekuasaan hukum Gereja Antiokhia berdasarkan Pedalion 20 buah Kanon Konsili Ekumenis Agung Pertama, Kanon IV
 
Gereja Persia waktu itu memiliki wilyah Gerejawinya di Sin (Cina) dan Masin (Asia Tenggara, termasuk Indonesia). Di Indonesia saat itu berada di kota Pancur, wilayah Pelabuhan Tapanuli, pulau Sumatera. Banyak pedagang-pedangang Kristen Timur mendirikan gereja-gereja disana, karena kota itu merupakan pusat perdagangan sejak abad pertama Masehi. Menurut catatan dari Metropolitan Gereja Persia atau Khaldea yang menjabat dari tahun 1291 – 1319 terdapat wilayah Kemetropolitan di Jawa dan Sumatera dengan tiga Episkop yang berkedudukan disitu, yaitu : Episkop Agung Mar Yaballaha, dan dua Episkop Pembantu: Mar Denha dan Mar Yaqub, namun lokasinya tidak disebutkan, barangkali di Kedah, Malaka dan Sriwijaya.
 
=== '''1.3 Umat Gereja Orthodoksortodoks Rusia di Indonesia''' ===
Pada tahun 1930-1950 umat Rusia yang melarikan diri dari revolusi Bolshevik untuk mennghidari aniaya komunisme, semuanya berada dibawah pemeliharaan rohani dari Sinode Gereja ortodoks Rusia di Luar Rusia (Russian Orthodox Chruch Outside of Rusia atau ROCOR) mereka tingal di Harbin, Cina Utara dan Mancuria. Pada tahun 1934 Romo Vasily Bystrov (kemudian dikenal sebagai Arkhimandrit Innokentii) ditunjuk sebagai Presbiter Kepala di Batavia (Jakarta) sebagai bagian dari dari wilayah Keepiskopoian Harbin di Gereja Rusia diluar Rusia. Pada tahun 1940 Romo Vasily mendirikan Gereja di kota Bandung, semua ini dilakukan dengan izin pemerintah Belanda pada tahun 1936. Tahun 1940-an Paroikia-Paroikia Jawa berada dibawah administrasi dari wilayah Ke-Episkopan Episkop Agung Tikhon dari San Fransisco. Pada tahun 1950 – 1950an seluruh umat Rusia anggota- anggota gereja di Jakarta dan Bandung meninggalkan Indonesia. Setelah 16 tahun melayani di Indonesia Romo Vasily terpaksa pergi Amerika Serikat, dimana beliau menjadi Rahib dan Kepala Pertapaan di New York.
 
=== '''Umat Etnis ortodoks Oriental Armenia (Persia) di Indonesia''' ===
Pada tahun 1930-1950 umat Rusia yang melarikan diri dari revolusi Bolshevik untuk mennghidari aniaya komunisme, semuanya berada dibawah pemeliharaan rohani dari Sinode Gereja Orthodoks Rusia di Luar Rusia (Russian Orthodox Chruch Outside of Rusia atau ROCOR) mereka tingal di Harbin, Cina Utara dan Mancuria. Pada tahun 1934 Romo Vasily Bystrov (kemudian dikenal sebagai Arkhimandrit Innokentii) ditunjuk sebagai Presbiter Kepala di Batavia (Jakarta) sebagai bagian dari dari wilayah Keepiskopoian Harbin di Gereja Rusia diluar Rusia. Pada tahun 1940 Romo Vasily mendirikan Gereja di kota Bandung, semua ini dilakukan dengan izin pemerintah Belanda pada tahun 1936. Tahun 1940-an Paroikia-Paroikia Jawa berada dibawah administrasi dari wilayah Ke-Episkopan Episkop Agung Tikhon dari San Fransisco. Pada tahun 1950 – 1950an seluruh umat Rusia anggota- anggota gereja di Jakarta dan Bandung meninggalkan Indonesia. Setelah 16 tahun melayani di Indonesia Romo Vasily terpaksa pergi Amerika Serikat, dimana beliau menjadi Rahib dan Kepala Pertapaan di New York.
 
Pada tahun 1960-an saat pemerintahan Belanda banyak etnis Gereja Oriental Armenia yang tinggal di Indonesia. Pada pertengana tahun 1960an mereka memiliki dua gedung Gereja ortodoks, di Surabaya dan Jakarta. Saat peristiwa G30S/PKI umat Orthodox Armenia banyak yang meninggalkan Indonesia dan pergi ke Singapura atau Australia. Sementara itu tanah Gereja ortodoks Armenia yang di Jakarta saat ini menjadi Gedung Bank Indonesia dan gedung Gereja ortodoks Armenia yang di Jalan Pacar 6, Surabaya, telah dibeli oleh jemaat Kristen Protestan etnis Tionghoa yang masih ada sampai saat ini.{{Portal|Kristen}}
 
== Sejarah Berdirinya Gereja ortodoks Indonesia (GOI) ==
 
=== '''Masa Awal Karya Pelayanan''' ===
'''1.4 Umat Etnis Orthodoks Oriental Armenia (Persia) di Indonesia'''
Sejarah Gereja ortodoks Indonesia di zaman modern, muncul tak lepas dari pergumuan pribadi seorang pemuda, yang kemudian kita kenal sebagai Romo Arkhimandit Daniel Bambang Dwi Byantoro yang pada masa mudanya mempertanyakan begitu banyak denominasi dengan ajaran yang berbeda-beda dan saling bertentangan. Dalam pemikirannya ia berpendapat jika Alkitab itu satu, Allah itu satu, Yesus Kristus itu satu, Roh Kudus itu satu, harusnya ajaran Gereja itu satu juga. Ajaran-ajaran yang saling bertentangan ini tidak semuanya benar, kalua begitu bagaimana ajaran Kristen yang mula-mula, ajaran Kristen zaman Para Rasul. Dalam kegelisahan dan pertanyaannya serta kerinduan akan Gereja mula-mula  sampai suatu waktu  ia menemukan jawabannya oleh Rahmat Tuhan di Seoul – Korea pada buku yang ia beli berjudul “The Orthodox Cruch karangan Episkop Kalistos Ware (di Seoul – Korea Romo Daniel muda mengambil pendidikan di Sekolah Theologi selama 5 tahun), di Korea juga ia bergabung dengan Gereja Orthodox (Gereja ortodoks dari Misi Rusia) dan menjadi orang Indonesia pertama pada zaman modern yang memeluk iman ortodoks. Setelah dari Korea atas tuntunan Tuhan Romo Daniel muda pergi ke Yunani dan Amerika untuk melanjutkan belajar tentang Iman Rasuliah, yang Pada tahun 1987 Romo Daniel ditahbiskan menjadi Romo Diakon Daniel, sebagai rohaniawan yang selibat (tidak menikah, meskipun dalam Gereja ortodoks juga diizinkan memiliki isteri, saat sebelum tahbisan harus sudah menikah) di Gereja ortodoks Salib Kudus, Pittsburgh, Pa, oleh Episkop Maximos dari Pittsburgh. Tahun 1988 Romo Diakon Daniel diangkat dan ditahbiskan menjadi Romo Presbyter Daniel dalam Gereja ortodoks Jana Suci Rasul Paulus di North Royalton, Cleveland, OHIO, oleh Episkop Maximos.
 
Pada tahun 1988 Romo Daniel tiba di Indonesia dan menemui keluarganya di pulau Jawa untuk memberitahukan kepada mereka Iman Orthodox, sehingga mereka tertarik dan bergabung dengan Iman Orthodox. Setelah itu Romo Daniel pergi ke Solo untuk memulai Penginjilannya dengan mendirikan “Yayasan Suara Dharma Tuhu”, yang kemudian dirubah menjadi “Yayasan ortodoks Injili Indonesia”, didepan Notaris Ibu Monica Sri Widiyanti Adi Sutjipto.
Pada tahun 1960-an saat pemerintahan Belanda banyak etnis Gereja Oriental Armenia yang tinggal di Indonesia. Pada pertengana tahun 1960an mereka memiliki dua gedung Gereja Orthodoks, di Surabaya dan Jakarta. Saat peristiwa G30S/PKI umat Orthodox Armenia banyak yang meninggalkan Indonesia dan pergi ke Singapura atau Australia. Sementara itu tanah Gereja Orthodoks Armenia yang di Jakarta saat ini menjadi Gedung Bank Indonesia dan gedung Gereja Orthodoks Armenia yang di Jalan Pacar 6, Surabaya, telah dibeli oleh jemaat Kristen Protestan etnis Tionghoa yang masih ada sampai saat ini.{{Portal|Kristen}}
 
=== 2. Sejarah Berdirinya'''Penetapan Gereja Orthodoksortodoks Indonesia (GOI)Sebagai Lembaga Gerejawi''' ===
Kantor Yayasan ortodoks Injili Indonesia beralamat di perumahan dosen Baturan, dengan dua orang pegawai kantor : Sdr. Parluhutan Manalu (sekarang dikenal Romo Chrysostomos Manalu) dan Sdr. Khristodoulos Wahyu Utomo Nugroho. Tempat Ibadah ortodoks berada diruang tengah kantor Yayasan. Tahun 1988-1990 karya Romo Daniel dalam menyebarkan Iman Ortodox di Indonesia, berada dibawah ikatan hukum kanon dengan wilayah ke-Episkop-an Pittsburg. Komunitas-komunitas Orthodox mulai terbentuk disekitar Solo, seorang penginjil pedesaan lulusan STTII Sdr. Sri Gunarjo (saat ini dikenal Romo Methodius) dari desa Grasak, Boyolali, bergabung dengan Gereja Orthodox dan diangkat Romo Daniel sebagai pegawai Yayasan. Masa itu juga pelayanan Orthodox Indonesia oleh Romo Daniel banyak lewat undangan-undangan untuk ceramah, khotbah, dialog antar Agama, KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), mengajar di  perguruan-perguruan tinggi dan kegiatan-kegiatan lainnya.
'''2.1 Masa Awal Karya Pelayanan'''
 
Komunitas umat ortodoks mulai terbentuk di beberapa daerah, Romo Daniel mendaftarkan Yayasan Orthodox Injili Indonesia sebagai Lembaga Gerejawi di DEPAG RI (Departemen Agama Republik Indonesia). Sri Paus Yohanes Paulus dari Roma Katolik pernah mengutus Romo Suryo dan Romo Paulus, Pastur dari Roma Katolik di Kleco Solo dan Keuskupan Semarang, untuk bertemu Romo Daniel guna mengetahui keadaannya dalam memulai karya Kerasulannya di Indonesia. Setelah itu kantor Yayasan pindah ke Jalan Pajajaran, Sumber Tringkilan, RT 02, RW 15 Solo dan tempat Ibadah ortodoks berpindah tempat di tingkat 2, Hotel Kaloka, di Jalan Gajah Mada, Solo.
Sejarah Gereja Orthodoks Indonesia di zaman modern, muncul tak lepas dari pergumuan pribadi seorang pemuda, yang kemudian kita kenal sebagai Romo Arkhimandit Daniel Bambang Dwi Byantoro yang pada masa mudanya mempertanyakan begitu banyak denominasi dengan ajaran yang berbeda-beda dan saling bertentangan. Dalam pemikirannya ia berpendapat jika Alkitab itu satu, Allah itu satu, Yesus Kristus itu satu, Roh Kudus itu satu, harusnya ajaran Gereja itu satu juga. Ajaran-ajaran yang saling bertentangan ini tidak semuanya benar, kalua begitu bagaimana ajaran Kristen yang mula-mula, ajaran Kristen zaman Para Rasul. Dalam kegelisahan dan pertanyaannya serta kerinduan akan Gereja mula-mula  sampai suatu waktu  ia menemukan jawabannya oleh Rahmat Tuhan di Seoul – Korea pada buku yang ia beli berjudul “The Orthodox Cruch karangan Episkop Kalistos Ware (di Seoul – Korea Romo Daniel muda mengambil pendidikan di Sekolah Theologi selama 5 tahun), di Korea juga ia bergabung dengan Gereja Orthodox (Gereja Orthodoks dari Misi Rusia) dan menjadi orang Indonesia pertama pada zaman modern yang memeluk iman Orthodoks. Setelah dari Korea atas tuntunan Tuhan Romo Daniel muda pergi ke Yunani dan Amerika untuk melanjutkan belajar tentang Iman Rasuliah, yang Pada tahun 1987 Romo Daniel ditahbiskan menjadi Romo Diakon Daniel, sebagai rohaniawan yang selibat (tidak menikah, meskipun dalam Gereja Orthodoks juga diizinkan memiliki isteri, saat sebelum tahbisan harus sudah menikah) di Gereja Orthodoks Salib Kudus, Pittsburgh, Pa, oleh Episkop Maximos dari Pittsburgh. Tahun 1988 Romo Diakon Daniel diangkat dan ditahbiskan menjadi Romo Presbyter Daniel dalam Gereja Orthodoks Jana Suci Rasul Paulus di North Royalton, Cleveland, OHIO, oleh Episkop Maximos.
 
Oleh pertolongan Tuhan melalui Bapak Eliezer Sutarno dari kantor DEPAG Solo dan Bapak Parwoto Kakanwil DEPAG Bimas Kristen Semarang, Romo Daniel berhasil mendaftarkan Gereja ortodoks Indonesia ke Dirjen Bimas Kristen yang dipimpin oleh Dirjen Soenarto Martowiloyo.
Pada tahun 1988 Romo Daniel tiba di Indonesia dan menemui keluarganya di pulau Jawa untuk memberitahukan kepada mereka Iman Orthodox, sehingga mereka tertarik dan bergabung dengan Iman Orthodox. Setelah itu Romo Daniel pergi ke Solo untuk memulai Penginjilannya dengan mendirikan “Yayasan Suara Dharma Tuhu”, yang kemudian dirubah menjadi “Yayasan Orthodoks Injili Indonesia”, didepan Notaris Ibu Monica Sri Widiyanti Adi Sutjipto.
 
Pada tahun 1991 dibawah Bapak Dirjen Yan Kawatu, Gereja ortodoks Indonesia (GOI) secara resmi diakui sebagai Lembaga Gerejawi yang sah dengan masa percobaan selama lima tahun, yang berarti Romo Daniel juga adalah Pendiri dan Ketua Umum Gereja ortodoks Indonesia. Pada masa itu setelah dua tahun Romo Daniel secara internal Lembaga Gerejawi berada dibawah Episkop Maximos dari Pittsburgh, akhirnya pelayanannya diletakan dibawah wilayah ke-Episkop-an Agung New Zeland dibawah Metropolitan (semacan Uskup Agung) Dionysios.
'''2.2 Penetapan Gereja Orthodoks Indonesia Sebagai Lembaga Gerejawi'''
Kantor Yayasan Orthodoks Injili Indonesia beralamat di perumahan dosen Baturan, dengan dua orang pegawai kantor : Sdr. Parluhutan Manalu (sekarang dikenal Romo Chrysostomos Manalu) dan Sdr. Khristodoulos Wahyu Utomo Nugroho. Tempat Ibadah Orthodoks berada diruang tengah kantor Yayasan. Tahun 1988-1990 karya Romo Daniel dalam menyebarkan Iman Ortodox di Indonesia, berada dibawah ikatan hukum kanon dengan wilayah ke-Episkop-an Pittsburg. Komunitas-komunitas Orthodox mulai terbentuk disekitar Solo, seorang penginjil pedesaan lulusan STTII Sdr. Sri Gunarjo (saat ini dikenal Romo Methodius) dari desa Grasak, Boyolali, bergabung dengan Gereja Orthodox dan diangkat Romo Daniel sebagai pegawai Yayasan. Masa itu juga pelayanan Orthodox Indonesia oleh Romo Daniel banyak lewat undangan-undangan untuk ceramah, khotbah, dialog antar Agama, KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), mengajar di  perguruan-perguruan tinggi dan kegiatan-kegiatan lainnya.
 
Komunitas umat Orthodoks mulai terbentuk di beberapa daerah, Romo Daniel mendaftarkan Yayasan Orthodox Injili Indonesia sebagai Lembaga Gerejawi di DEPAG RI (Departemen Agama Republik Indonesia). Sri Paus Yohanes Paulus dari Roma Katolik pernah mengutus Romo Suryo dan Romo Paulus, Pastur dari Roma Katolik di Kleco Solo dan Keuskupan Semarang, untuk bertemu Romo Daniel guna mengetahui keadaannya dalam memulai karya Kerasulannya di Indonesia. Setelah itu kantor Yayasan pindah ke Jalan Pajajaran, Sumber Tringkilan, RT 02, RW 15 Solo dan tempat Ibadah Orthodoks berpindah tempat di tingkat 2, Hotel Kaloka, di Jalan Gajah Mada, Solo.
 
Oleh pertolongan Tuhan melalui Bapak Eliezer Sutarno dari kantor DEPAG Solo dan Bapak Parwoto Kakanwil DEPAG Bimas Kristen Semarang, Romo Daniel berhasil mendaftarkan Gereja Orthodoks Indonesia ke Dirjen Bimas Kristen yang dipimpin oleh Dirjen Soenarto Martowiloyo.
 
Pada tahun 1991 dibawah Bapak Dirjen Yan Kawatu, Gereja Orthodoks Indonesia (GOI) secara resmi diakui sebagai Lembaga Gerejawi yang sah dengan masa percobaan selama lima tahun, yang berarti Romo Daniel juga adalah Pendiri dan Ketua Umum Gereja Orthodoks Indonesia. Pada masa itu setelah dua tahun Romo Daniel secara internal Lembaga Gerejawi berada dibawah Episkop Maximos dari Pittsburgh, akhirnya pelayanannya diletakan dibawah wilayah ke-Episkop-an Agung New Zeland dibawah Metropolitan (semacan Uskup Agung) Dionysios.
 
Kunjungan pertama ke Indonesia Metropolitan Dionysios bersama Arkhimandrit Sotirios Trambas dari Korea, menyaksikan diadakannya baptisan masal di sumber air Cakra, Tulung Agung, Klaten, serta diangkatnya Romo Daniel ke jenjang Arkhimandrit secara jenjang ke-Imam-an juga sebagai Vikaris Episkop untuk Indonesia bagi tugas administrasi. Masa itu juga akhirnya Arkhimandrit Romo Daniel dengan usahanya berhasil mengirim beberapa orang untuk sekolah di luar negeri, yaitu :
Baris 117 ⟶ 113:
* Sdr.(Chrysostomos) Parhulutan Manalu, pegawai Arkhimandrit Romo Daniel di kantor GOI, kuliah di Universitas Theologia Orthodox Tesalonika Yunani
 
* Sdri.(Taxiarkhia) Jayanti Penny Titi Bintari ke Universitas Theologi Orthodoksortodoks St.Sergius di Paris, Prancis
 
* Sdr. Timotius Joko Umbar Wibowo, kuliah di Sekolah Theologi Athena Yunani
Baris 133 ⟶ 129:
Bersamaan dengan itu mendirikan Sekolah Theologia “Salib Kudus” yang pada saat itu dimulai dengan lima mahasiswa namun karena kurang dukungan yang kuat maka tidak dapat berlanjut.
 
=== '''2.3 Visi dan Misi Gereja Orthodoksortodoks Indonesia''' ===
 
Sejak awal Arkhimandrit Romo Daniel memiliki beban visinya tentang kontekstualisasi Injil dalam budaya Indonesia dan dalam kontes ke-Indonesiaan, oleh karena itu pada tahun selama di Amerika Arkhimandrit Romo Daniel sering berbagi hal tersebut (visi karya apostolotnya) untuk Indonesia dengan ke empat mahasiswa Indonesia di Amerika, yaitu : Romo Yohanes Bambang Cahyo Wicaksono, Lazarus Bambang Sucanto, David Samiyono dan Matius Bambang Wahyu Budiharjo.
 
Setelah Romo Daniel tiba di Indonesia dan mengawali visi karya apostolotnya, pada saat itu menjadi masa-masa yang berat, namun dalam kondisi tersebut Arkhimandrit Romo Daniel mendapat dukungan moral dan selalu didampingi oleh satu umat Orthodox Indonesia yang sering membantu di kantor Yayasan meskipun bukan pegawai resmi, yaitu Setir Cahyadi (sekarang dikenal Romo Alexios Setir Cahyadi).
 
Visi Orthodox Indonesia tersebut adalah untuk membawa Iman Orthodoksortodoks yang bersifat Indonesiawi, yaitu iman Orthodoksortodoks dari orang Indonesia, yang artinya Iman Orthodoksortodoks itu bukan disebarkan oleh orang bukan negara Indonesia, dan tidak terdapat kepentingan negara lain dalam hal Orthodox Indonesia, namun oleh putera dan puteri Indonesia, dengan tujuan akhir akan adanya pimpinan-pimpinan Gereja (para Episkop) orang Indonesia sendiri dan bagi Indonesia. Hal tersebut berarti ekspresi Injil harus dikontekstualisasikan dalam budaya Indonesia, bukan budaya dan bahasa bangsa lain.
 
Untuk menggenapi visi tersebut dengan menerapkan prinsip theology inkarnasi yang dapat dijabarkan dalam tiga prinsip, yaitu :
Baris 149 ⟶ 144:
* Swasebar (self-propagation)
 
Sehingga Gereja Orthodoksortodoks Indonesia nanti akan bersifat Gereja yang betul-betul melek Alkitab, melek theologi, faham akan makna ibadah-ibadah, taat dalam kehidupan secara Injiliah, tekun dalam hidup doa, misioner, memiliki komitmen tinggi pada kehidupan komunitas, sehingga akan memilik dampak yang luas dalam masyarakat, bangsa dan negara.
 
== 3. Riwayat Legalitas Gereja Orhodox Indonesia ==
'''3.1 Yuridiksi Gereja'''
 
=== '''Yuridiksi Gereja''' ===
Yuridiksi adalah wilayah/daerah tempat berlakunya sebuah undang-undang yang berdasarkan hukum, dalam hal ini Yuridiksi dalam Gereja Orthodox berarti Gereja-Gereja yang berada dibawah perlindungan hukum dari suatu ke-Episkop-an dalam urusan Gereja dan administratifnya. Gereja Orthodox Indonesia sendiri mengalami perpindahan dibawah naungan ke-Episkop-an salam penyelarasan visi misi Gereja Orthodox Indonesia dimana secara Kekristenan berurusan dengan wilayah yuridiksi ke-Episkop-an terkait namun secara pertanggung jawaban kegiatan Gerejawi di Indonesia bertanggung jawab juga pada Pemerintah Republik Indonesia. Berikut beberapa Riwayat yuridiksi Gereja Orthodox Indonesi yaitu :
 
Baris 164 ⟶ 159:
* Tahun 2019 sampai sekarang, berada dibawah Sinode Genuine Greek Orthodox Chruch (GGOC)
 
=== '''Perizinan Dalam Hukum-Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia''' ===
 
'''3.2 Perizinan Dalam Hukum-Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia'''
 
* Tahun 1988 - 1991, Yayasan Suara Dharma Tuhu
 
Baris 181 ⟶ 174:
* Tahun 2006,  Pembaharuan SK Dirjen Bimas Kristen DEPAG RI tentang Gereja Othodox Indonesia sebagai Lembaga resmi dari Gereja Orthodox di Indonesia Nomor : DJ.III/Kep/HK.00.5/190/2006
 
== 4. Klerus-Klerus Gereja Orthodox Indonesia ==
 
'''4.1 Wakil Episkop dan Protopresbiter serta Presbiter'''
=== '''Wakil Episkop dan Protopresbiter serta Presbiter''' ===
* Wakil Episkop Arkhimandrit Romo Daniel Bambang Dwi Byantoro
 
Baris 205 ⟶ 199:
* Romo Yakobus Jimmy Mboe
 
=== '''4.2 Diakon''' ===
* Romo Diakon Abraham Sri Nugroho
 
* Romo Diakon Dimitry Ivan Rosa
 
=== '''4.3 Sub-Diakon''' ===
* Sub-Diakon Kristoforus Indra Sumantri
 
Baris 217 ⟶ 211:
* Sub-Diakon Yohanes Wahyu Ismoyo Sejadti
 
Website== :Struktur Organisasi Gereja Orthodox Indonesia ==
https://gerejaorthodoxindonesia.com/
 
== 5. Struktur Organisasi Gereja Orthodox Indonesia ==
'''5.1 Dewan Pengurus Pusat Periode 2020 – 2025'''
 
=== '''Dewan Pengurus Pusat Periode 2020 – 2025''' ===
Pendiri        : Arkhimandrit ''' '''Romo Daniel Bambang Dwi Byantoro
 
Baris 239 ⟶ 230:
Bendahara Umum : Bpk. Serafim Peeter Alifyanto
 
=== '''Dewan Pastoral Periode Tahun 2020 - 2025''' ===
 
'''5.2 Dewan Pastoral Periode Tahun 2020 - 2025'''
 
Ketua       :
 
Baris 250 ⟶ 239:
Bidang Hukum 2: Subdiakon Christoforus Indra Sumantri
 
=== '''5.3 Departemen-Departemen''' ===
 
Dep. Misi/Media     : Yohanes Roy
 
Baris 265 ⟶ 253:
Dep.Wanita                    : Helena Luki Hendrawati
 
=== '''Koordinator Wilayah Periode Tahun 2020 - 2023''' ===
Sumatera            : Lentera Pangaribuan
 
Jawa                 : Langsung Presbyter Paroikia/Ketua pengurus Paroikia masing-masing
 
'''5.4 Koordinator Wilayah Periode Tahun 2020 - 2023'''
 
Sumatera
: Lentera Pangaribuan
 
Jawa    
: Langsung Presbyter Paroikia/Ketua pengurus Paroikia masing-masing
 
Sulawesi, Maluku, Papua            : Romo Michael Roring
Baris 279 ⟶ 262:
Kalimantan, Bali, NTB, NTT        : Ephipanios Agung Priambodo
 
== 6. Penyebaran Gereja Orthodox Indonesia ==
'''6.1 Paroikia'''
 
=== '''Paroikia''' ===
'''Tritunggal Maha Kudus, Surakarta (berdiri tahun 1988)'''
 
==== '''Tritunggal Maha Kudus, Surakarta (berdiri tahun 1988)''' ====
Alamat :Jl.Pajajaran Barat No.20 RT 02/RW XV Sumber – Surakarta
 
Baris 302 ⟶ 285:
* Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
==== '''Janasuci Dimitrios dari Tesalonika, Mojokerto (berdiri tahun 1995)''' ====
 
'''Janasuci Dimitrios dari Tesalonika, Mojokerto (berdiri tahun 1995)'''
 
Alamat : Jl.Gatul V No.7, Puri, Mojokerto
 
Baris 317 ⟶ 298:
Kegiatan : Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
==== '''Janasuci Matius, Boyolali''' ====
 
'''Janasuci Matius, Boyolali'''
 
Alamat : Jl.Tentara Pelajar No.25 Dukuh Karangturi, RT 001/RW 004, Desa Mudal, Kec.Boyolali,   Kab.Boyolali
 
Baris 330 ⟶ 309:
Kegiatan : Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
==== '''Janasuci Nikolaos dari Myra, Surabaya''' ====
 
'''Janasuci Nikolaos dari Myra, Surabaya'''
 
Alamat : Jl.Kutisari Indah Utara 4/32 Surabaya
 
Baris 339 ⟶ 316:
Kegiatan: Sementara tidak aktif karena pandemic COVID-19, kegiatan dipindah ke Mojokerto
 
==== '''Paroikia Janasuci Gregorius dari Nyssa, Minahasa''' ====
 
 
'''Paroikia Janasuci Gregorius dari Nyssa, Minahasa'''
 
Alamat : Desa Raringis Selatan Jaga 2, Kec.Langowan Barat, Kab.Minahasa Sulawesi Utara
 
Baris 349 ⟶ 323:
Kegiatan : Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
==== '''Paroikia Janasuci Petrus dan Paulus, Tangerang''' ====
 
'''Paroikia Janasuci Petrus dan Paulus, Tangerang'''
 
Alamat : Ruko Melati Mas Square Blok A1 No.51, Jl.Raya Serpong, Kel.Lengkong Karya, Kec.Serpong Utara,Kota Tangerang Selatan, Banten
 
Baris 358 ⟶ 330:
Kegiatan : Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
==== '''Paroikia Js.Barbara, Salatiga''' ====
 
'''Paroikia Js.Barbara, Salatiga'''
 
Alamat : Gracia Land no 2, gunung sari RT 04/RW 06 kel.Sidorejo kidul, Kec.Tingkir, Salatiga
 
Baris 373 ⟶ 343:
Kegiatan : Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
==== '''Paroikia Mikhael Sang Penghulu Malaikat, Manado''' ====
 
'''Paroikia Mikhael Sang Penghulu Malaikat, Manado'''
 
Alamat : Jl.Arnold Mononutu No.9, Wanea, Manado
 
Baris 382 ⟶ 350:
Kegiatan : Liturgi Perjamuan Kudus, Minggu, Pukul 09:00 WIB
 
=== '''Komunitas''' ===
 
==== '''Janasuci Romanos Sang Pengidung, Purwokerto''' ====
'''6.2 Komunitas'''
 
 
'''Janasuci Romanos Sang Pengidung, Purwokerto'''
 
Alamat : Perum Puri Darmawangsa No. 18 Beji, Kec.Baturraden, Kab.Banyumas, Jawa Tengah
 
Baris 396 ⟶ 361:
* Sub Diakon Tomas Wijaya
 
==== '''Janasuci Stefanus Sang Martir, Minahasa Selatan''' ====
Kegiatan:
 
====================
 
'''Janasuci Stefanus Sang Martir, Minahasa Selatan'''
 
Alamat : Amurang Buyungon Lingkungan 2, Jalan Trans Sulawesi, Minahasa Selatan
 
Klerus : Romo Nikon Jemmy Frans
 
==== '''Janasuci Petrus, Semarang''' ====
Kegiatan:
 
==================
 
'''Janasuci Petrus, Semarang'''
 
Alamat : Jl.Taman Mangga No.1 Semarang
 
Klerus : Romo Makarios Rudyo Mursanto ( Tertidur )
 
==== '''Para Rasul Kudus, Makasar''' ====
Kegiatan:
 
===================
 
'''Para Rasul Kudus, Makasar'''
 
Alamat : Perumahan Desa Hijau Blok C/2 Barombong, Makasar
 
Klerus : Sub Diakon Gregorius Efraent Lamorahan
 
==== '''Janasuci Andreas, Tegal''' ====
Kegiatan:
 
================
 
'''Janasuci Andreas, Tegal'''
 
Alamat : Jalan Raya Pegirikan RT 01/RW 03, Talang, Tegal
 
Klerus : Protopresbiter Romo Alexios Setir Cahyadi
 
==== '''Janasuci Athanasius dari Mesir, Surabaya Barat''' ====
Kegiatan:
 
=====================
'''Janasuci Athanasius dari Mesir, Surabaya Barat'''
 
Alamat : Perumahan Grand Pakuwon, Cluster Adeleide JF1 53
 
Klerus : Dibawah bimbingan Protopresbiter Romo Yohanes Bambang Cahyo Wicaksono
 
==== '''Janasuci Yohanes Krisostomos, Bali''' ====
Kegiatan:
 
================
 
'''Janasuci Yohanes Krisostomos, Bali'''
 
Alamat : Hotel Restu Bali Jl. Legian 113, Kuta Bali
 
Ketua Komunitas : Damaskinos David Tilukay
 
==== '''Janasuci Andreas, Bekasi''' ====
Kegiatan:
 
=============
 
'''Janasuci Andreas, Bekasi'''
 
Alamat : Homeschooling Summarecon Jl.Ahmad Yani, Bekasi Utara
 
Koordinator : Bowo Swasono
 
==== '''Janasuci Martir, Yogyakarta''' ====
Kegiatan :
 
 
==================
 
'''Janasuci Martir, Yogyakarta'''
 
Alamat : Jl.Stadion Maguwoharjo O5/35 Nglarang Malangrejo Wedomartani Ngemplak Sleman, Yogyakarta
 
Koordinator : Pandu Yoga
 
==== '''Janasuci Basilius Agung, Depok''' ====
Kegiatan :
 
================
 
'''Janasuci Basilius Agung, Depok'''
 
Alamat : Jl.Flamboyan Jembatan Panus, Depok Lama
 
Koordinator : Timothy
 
==== '''Janasuci Thomas Sang Rasul, Sorong – Papua Barat''' ====
Kegiatan :
=======
 
'''Janasuci Thomas Sang Rasul, Sorong – Papua Barat'''
 
Alamat : Jl.Sorong, Klamono Km.17 (sebelum perumahan Kehutanan/taman bunga)
 
Koordinator : BRIGIT OLYN WAY
 
==== '''Janasuci Martir Wanita Thomias dari Alexandria, Maybrat Papua Barat''' ====
Kegiatan :
===========
 
'''Janasuci Martir Wanita Thomias dari Alexandria, Maybrat Papua Barat'''
 
Alamat : Jl.Moraran Kamp.Karsu Distrik Aitinyo, Kab.Maybrat, Papua Barat
 
Koordinator : BRIGIT OLYN WAY
 
==== Komunitas Orthodox Js. Gregorius dari Nazianzus Pematang Siantar ====
Kegiatan :
 
========
Komunitas Orthodox Js. Gregorius dari Nazianzus Pematang Siantar
 
Koordinator : Clarentios Yos El Roy Sijabat, S.H.
No.WA/Hp  : 085360361676
Baris 515 ⟶ 422:
Alamat  : Jl. Parapat KM 4.5, Komplek Pariama, Simpang Dua, Siantar Marimbun, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara
 
== 7. Kegiatan-Kegiatan Gereja Orthodox Indonesia ==
Kegiatan-kegiatan dari Gereja Orthodox Indonesia berkaitan dengan Orthodoxia (ajaran yang benar), Ortholatria (penyembahan yang benar) dan Orthopraxia (praktik hidup yang benar). Kegiatan-kegiatan tersebut berupa :
 
Baris 532 ⟶ 439:
* Sekolah Theologi Orthodox Indonesia
 
== 8. Lain-lain dalam masa berdirinya Gereja Orthodox Indonesia ==
'''8.1 Fitnah dan upaya merebut GOI dari Visi-Misi Romo Daniel (Tahun 2009)'''
 
=== '''Fitnah dan upaya merebut GOI dari Visi-Misi Romo Daniel (Tahun 2009)''' ===
             Waktu itu beredarnya fitnah kepada Arkhimandrit Romo Daniel, bukan hanya itu saja, tedapat juga upaya-upaya untuk merebut posisi pendiri dan ketua dari Gereja Orthodox Indonesia dikarenakan Visi dan Misi kontekstualisasi Iman Orthodox secara Indonesiawi yang menjadi garis besar terhambatnya atau tidak dapat berjalannya kepentingan tertentu dari oknum-oknum yang memfitnah tersebut.
 
             Fitnah tersebut seputar tentang Arkhimandrit Romo Daniel bukan pendiri dan ketua umum Gereja Orthodox Indonesia, dan sebagainya, dengan membawa nama pimpinan wilayah yuridiksi Gereja Orthodox tertentu. Setelah masa sulit tersebut Tuhan membela Arkhimandrit Romo Daniel dengan diterbitkannya surat yang keluar dari Metropolitan Hilarion – Gereja Orthodox Indonesia diluar Rusia (ROCOR) Nomor : 2-17/09, bahwa Arkhimandrit Romo Daniel adalah pendiri dan ketua Gereja Orthodox Indonesia juga sebagai Imam untuk Indonesia.
 
=== '''Fitnah pemecatan Romo Daniel dan tidak Kanonik (Tahun 2019)''' ===
 
 
'''8.2 Fitnah pemecatan Romo Daniel dan tidak Kanonik (Tahun 2019)'''
 
'''            ''' Oknum-oknum yang memusuhi Arkhimandrit Romo Daniel melontarkan lagi fitnah bahwa Arkhimandrit Romo Daniel telah dipecat dari ke-Imam-annya dan menjadi Gereja Orthodox yang tidak kanonik serta keluarlah aturan dimana oknum-oknum yang membenci Arkhimandrit Romo Daniel melarang orang-orang untuk mengikuti dalam rupa apapun kabar Injil dan Orthodox baik secara langsung maupun media elektronik, dengan membawa nama pimpinan wilayah yuridiksi Gereja Orthodox tertentu.
 
             Dalam hal ini juga Tuhan membela Arkhimandrit Romo Daniel, adanya surat yang dikeluarkan oleh Metropolitan Hilarion – Gereja Orthodox Indonesia diluar Rusia (ROCOR) Nomor : 7-21/19,  bahwa Arkhimandrit Romo Daniel tidak dipecat dan mendapatkan pembebasan untuk memilih beranung pada wilayah yuridiksi Gereja Orthodox yang kanonik.
 
=== '''Holy Cross Mission menulis tentang Arkhimandrit Romo Daniel''' ===
 
 
'''8.3 Holy Cross Mission menulis tentang Arkhimandrit Romo Daniel'''
 
'''            ''' Sebuah organisasi misi dari The Australian Orthodox Church menulis tentang Arkhimandrit Romo Daniel  sebagai berikut : “Arkhimandrit Romo Daniel  adalah sungguh misionaris Orthodox modern dalam mengikuti Langkah kaki St.Kyrillos and Methodios, Rasul bagi bangsa Slavia, St.Innocentius dari Alaska, Rasul untuk bangsa Amerika dan St.Nikholas, Rasul untuk bangsa Jepang. Romo Daniel sendiri sudah mendirikan banyak Parokia dan mempertobatkan ribuan orang pada Iman Orthodox. Untuk alasan ini kami dengan kasih menggelari dia sebagai Rasul bangsa Indonesia.