Adolf Gustaaf Lembong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 50:
Selepas [[pengakuan kedaulatan Indonesia]] pada Desember [[1949]], Lembong ditugaskan membentuk pusat pendidikan militer di [[Bandung]]. Untuk mengemban tugasnya, pada tanggal 23 Januari [[1950]], Lembong dan ajudannya, Kapten Leo Kailalo, bermaksud menemui Panglima [[Divisi Siliwangi]] di [[Bandung]]. Namun, pada saat bersamaan, markas Divisi Siliwangi sedang diserang oleh pasukan bekas KNIL yang tergabung dalam gerakan [[APRA]] pimpinan [[Raymond Westerling]]. Lembong dan Kailalo dibunuh secara keji oleh pasukan APRA.<ref name="nasution">{{cite book|last=Nasution|first=Abdul Haris|date=1991|title=Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Volume 11|url=|location=|publisher=DISJARAH-AD|isbn=|access-date= }}</ref>
Gedung di mana Lembong terbunuh sekarang dijadikan Museum Mandala Wangsit yang berisikan tentang sejarah perjuangan Divisi Siliwangi.<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|title=Kisah Adolf Lembong Bergerilya di Filipina dan Gugur di Bandung|url=https://tirto.id/kisah-adolf-lembong-bergerilya-di-filipina-dan-gugur-di-bandung-bscN|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-08-24}}</ref> Jalan di mana museum ini terletak sekarang dinamai Jalan Lembong.
== Referensi ==
{{reflist}}{{Persondata
|